Penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis menyebabkan peradangan pada sendi yang bisa menurunkan kualitas hidup. Umumnya, masalah kesehatan ini dikelola dengan mengonsumsi obat antiradang. Di tengah kemajuan teknologi kesehatan, stem cell diyakini berpotensi jadi salah satu pengobatan penyakit autoimun. Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Mengenal Stem Cell dan Penyakit Autoimun
Stem cellatau sel punca adalah sel yang memiliki keistimewaan, dapat berkembang menjadi berbagai jenis sel dalam tubuh. Sel ini memiliki dua sifat utama, yakni:
Self-renewal: bisa membelah dan memperbanyak diri.
Berdiferensiasi (differentiation): kemampuan stem cell untuk berkembang biak menjadi sel-sel turunannya, seperti sel saraf, sel otot, atau sel hati.
Sementara, penyakit autoimun terjadi saat sistem kekebalan tubuh, yang seharusnya melindungi tubuh dari patogen (bibit penyakit), justru menyerang jaringan tubuh yang sehat. Sel imun yang keliru ini pada akhirnya bisa menyebabkan peradangan. Berikut berbagai penyakit autoimun yang perlu Kamu ketahui:
Multiple sclerosis (MS)
Psoriasis
Diabetes tipe 1
Sindrom Guillain-Barré
Selain timbul gejala yang mengganggu, penyakit autoimun seiring waktu dapat merusak organ vital seperti otak, kulit, sendi, jantung, ginjal, dan sistem pencernaan. Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan mengelola gejala, pasien perlu menjalani perawatan seperti minum obat imunosupresan (penekan imun).
Kabar baiknya, penelitian yang masih terus dilakukan hingga kini menunjukkan adanya potensi perbaikan jaringan yang rusak dan pengaturan kembali sistem imun yang tidak terkendali dalam terapi stem cell pada penyakit autoimun.
Beberapa studi dan uji klinis yang menunjukkan hasil menjanjikan, di antaranya:
Menghentikan progresivitas penyakit pada sebagian pasien Multiple Sclerosis
Menunjukkan perbaikan fungsi ginjal dan gejala lainnya pada penderita Lupus.
Membantu mengurangi peradangan dan kerusakan sendi pada pasien rheumatoid arthritis
Menunjukkan remisi klinis dengan terapi stem cell dari tali pusat.
Artikel Lainnya: Jenis Penyakit Autoimun yang Paling Umum Sering Menyerang
Bagaimana Stem Cell Bisa Mengobati Penyakit Autoimun?
Terapi sel punca memberikan berbagai manfaat untuk masalah autoimun, di antaranya:
Menekan aktivitas sel T dan B yang terlalu agresif. Sel T dan sel B merupakan sel darah putih yang berperan penting dalam sistem imun.
Berpotensi mengurangi peradangan dan gejala nyeri
Memperbaiki jaringan yang rusak akibat serangan imun
Mengurangi kebutuhan obat imunosupresif
Potensi jangka panjang untuk mengurangi keparahan penyakit
Berdasarkan manfaatnya, stem cell sebagai pengobatan penyakit autoimun diterapkan melalui dua pendekatan, di antaranya:
1. Hematopoietic Stem Cell Transplantation (HSCT)
Perawatan yang dikenal juga dengan sebutan transplantasi sumsum tulang adalah prosedur menggantikan sumsum tulang yang rusak atau tidak berfungsi dengan sel punca hematopoietik yang sehat HSC diambil dari sumsum tulang, darah tepi, atau darah tali pusat donor.
Tujuan pengobatan ini adalah mengatur kembali sistem imun dengan menghancurkan sel imun lama, lalu membentuk sistem baru yang tidak menyerang tubuh. HSCT sering digunakan pada lupus, Multiple Sclerosis, dan skleroderma.
2. Mesenchymal Stem Cell (MSC)
MSC adalah jenis sel punca dewasa yang memiliki kemampuan multipotensi untuk berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel seperti tulang, tulang rawan, dan lemak, serta memiliki kemampuan memperbarui diri.
MSC diambil dari lemak, sumsum tulang, atau tali pusat. Tidak hanya membantu regenerasi jaringan, tetapi juga memiliki efek imunomodulasi, yakni menenangkan reaksi imun yang berlebihan. MSC digunakan untuk RA, Crohn’s disease, lupus, dan penyakit lain yang menyebabkan peradangan.
Artikel Lainnya: Stem Cell Tumbuhan dan Manusia Itu Berbeda, Ini Penjelasannya!
Risiko dan Tantangan Stem Cell
Seperti pengobatan pada umumnya, terapi sel punca juga memiliki riisko efek samping dan kini masih menjadi tantangan. Berikut risiko dan tantangan terapi stem cell yang perlu Kamu tahu:
Biaya terapi masih tinggi
Tidak semua pasien merespons perawatan dengan baik
Adanya potensi efek samping dari prosedur transplantasi (terutama HSCT), seperti infeksi, kelelahan, perdarahan, dan infertilitas
Masih butuh lebih banyak uji klinis jangka panjang
Perlu regulasi yang ketat terkait keamanan dan etika
Terapi stem cell memberikan harapan, terutama bagi pasien yang tidak merespon terapi konvensional. Dengan potensi memperbaiki jaringan dan mengatur ulang sistem imun, terapi ini bisa menjadi solusi jangka panjang. Namun, karena masih berada dalam tahap pengembangan dan evaluasi, penting untuk menjalani terapi ini hanya di bawah pengawasan medis yang sah dan tepercaya.
Artikel Lainnya: Deretan Penyakit Autoimun yang Dapat Menyerang Wanita
Yuk, download aplikasi media kesehatan KlikDokter sekarang juga! Jika Kamu membutuhkan informasi seputar obat maupun informasi seputar penyakit, tersedia kolom pencarian yang memudahkan Kamu untuk mengakses informasi lebih dalam.
Referensi :
National Library of Medicine. The Use of Patient-Specific Stem Cells in Different Autoimmune Disease. Diakses April 2025. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9280249/
Stem Cells International. Evaluation of the Therapeutic Potential of Mesenchymal Stem Cells (MSCs) in Preclinical Models of Autoimmune Diseases. Diakses April 2025. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1155/2022/6379161
National Library of Medicine. Adult Stem Cell Therapy for Autoimmune Disease. Diakses April 2025. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4021767/