Kesehatan Bayi

Pilihan Obat Pilek Bayi dan Panduan Memberikannya

Aditya Prasanda, 19 Feb 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Pilek pada bayi dapat menyebabkan si kecil tidak nyaman dan rewel. Karena itu, orangtua harus tahu kapan waktu yang tepat serta pilihan obat pilek yang aman untuk anak berikut.

Pilihan Obat Pilek Bayi dan Panduan Memberikannya

Pilek merupakan gejala suatu kondisi medis atau penyakit. Gejala ini dapat dialami oleh siapa pun, termasuk bayi. Pilek terjadi karena lapisan di dalam hidung dan sinus meradang, sehingga hidung si kecil mengeluarkan lendir atau ingus.

Peradangan tersebut dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti infeksi virus, alergi, hingga terpapar cuaca dingin maupun kering. Peradangan juga memicu kelenjar di dalam hidung dan sinus memproduksi lendir. Hal ini guna menjaga kelembapan saluran napas, serta mencegah kotoran dan virus masuk ke paru-paru si kecil.

Selain menimbulkan lendir, pilek pada bayi biasanya disertai gejala lainnya, seperti batuk, bersin, kelelahan, kesulitan bernapas, sakit tenggorokan, dan postnasal drip (lendir mengalir ke bagian belakang tenggorokan).

Penting bagi ayah dan bunda mengetahui kapan waktu yang tepat memberikan obat pilek untuk bayi, termasuk memilih obat pilek yang aman untuk si kecil.

Kapan Perlu Memberikan Obat Pilek untuk Bayi?

Gejala pilek akan muncul sekitar 1-3 hari setelah lapisan hidung dan sinus bayi mengalami peradangan.

Berdasarkan Healthy Children, bayi berusia tiga bulan atau kurang biasanya mengalami pilek yang dipicu oleh kondisi pneumonia yaitu radang paru-paru akibat infeksi patogen.

Pilek pada bayi dengan rentang usia tersebut juga bisa disebabkan oleh kondisi bronkiolitis, yaitu peradangan bronkiolus.

Karena itu, orangtua yang mendapati bayinya memiliki gejala pilek, harus berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu.

Dokter akan mendiagnosis penyebab pilek dan memberikan metode pengobatan yang tepat, termasuk merekomendasikan obat pilek yang aman untuk bayi.

Artikel Lainnya: Anak Sakit, tapi Susah Minum Obat? Ini Cara Mengatasinya!

Orangtua tidak perlu ke dokter jika memiliki bayi berusia di atas 3 bulan. Si kecil dapat diberikan terapi perawatan pilek alami.

Apabila Ayah dan Bunda mempertimbangkan penggunaan obat medis, jangan pernah memberikan obat yang dijual bebas di apotek untuk meredakan gejala pilek si kecil.

Disampaikan dr. L. Hoecker dari Mayo Clinic, obat yang dijual bebas tidak boleh digunakan untuk mengobati pilek atau batuk pada anak usia di bawah 6 tahun. Terutama obat pilek dan batuk yang dikemas dan diperuntukkan bagi orang dewasa.

“Berdasarkan penelitian, obat-obatan tersebut berpotensi menyebabkan overdosis fatal pada anak usia di bawah 2 tahun,” jelasnya.

Dokter Hoecker menambahkan, obat medis yang boleh digunakan hanyalah obat penurun panas dan pereda nyeri. Obat tersebut diberikan utamanya ketika bayi mulai merasa tidak nyaman dan rewel.

Meski begitu, gejala pilek umumnya dapat hilang dengan sendirinya sekitar 14 hari dengan atau tanpa pengobatan.

Jika pilek pada bayi bertahan lebih dari dua pekan atau dalam hitungan bulan maupun tahun, segeralah menghubungi dokter anak. Dikhawatirkan, pilek pada bayi yang berkepanjangan disebabkan oleh alergi, sinusitis, ataupun polip hidung.

Artikel Lainnya: Masalah Kesehatan Anak yang Sering Muncul

Pilihan Obat Pilek yang Aman untuk Bayi

Terdapat tiga macam obat pilek bayi yang aman digunakan. Obat pilek buat bayi yang direkomendasikan yaitu:

1. Cairan Saline

Berdasarkan Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, cairan saline merupakan larutan air garam yang bermanfaat untuk melembapkan saluran pernapasan serta mengencerkan lendir atau ingus.

Cairan ini dapat dimasukkan ke dalam hidung bayi. Caranya dengan menggunakan tetes hidung.

Kemudian tunggu beberapa saat, hingga ingus si kecil mencair. Setelah ingus mencair, lendir di setiap lubang hidung bayi dapat dikeluarkan menggunakan bola pengisap.

Cairan saline dapat diberikan sesuai kebutuhan, yaitu ketika bayi terlihat kesulitan bernapas karena hidungnya mampet.

Cairan saline merupakan obat pilek yang aman dan efektif digunakan untuk bayi berusia di bawah 7 bulan. Hal ini jika cairan saline dimanfaatkan secara tepat.

Karenanya, jika ayah dan bunda belum memahami cara menggunakan cairan saline, berkonsultasilah kepada dokter terlebih dahulu.

2. Paracetamol

Peradangan di lapisan dalam hidung dan sinus dapat mencetuskan gejala berupa demam ringan dan nyeri pada bayi. Untuk meredakan demam dan nyeri, si kecil dapat diberikan acetaminophen alias paracetamol.

Jenis parasetamol yang dapat diberikan berupa sirup. Dosis obat untuk mengatasi gejala pilek bayi ini diberikan sekitar 10-15 mg/kg berat badan si kecil dalam sekali minum.

Paracetamol tidak boleh diberikan lebih dari 4 kali dalam sehari. Rentang pemberian obatnya minimal 4−6 jam sekali sesuai kebutuhan.

Penting dicermati, paracetamol hanya boleh diberikan untuk bayi usia 3 bulan ke atas. Karenanya, berkonsultasilah kepada dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan acetaminophen untuk anak.

3. Ibuprofen

Ibuprofen hanya direkomendasikan untuk meredakan gejala radang dan nyeri pada bayi berusia di atas 6 bulan. Pasalnya, obat pilek bayi berusia 7 bulan ini dinilai lebih kuat dibandingkan paracetamol.

Ibuprofen bekerja dengan menghalangi tubuh memproduksi prostaglandin, yaitu senyawa yang dapat menyebabkan rasa sakit atau peradangan. Sehingga, dapat meminimalkan nyeri dan radang akibat pilek pada bayi.

Karena dapat meredakan peradangan, ibuprofen juga bermanfaat menurunkan panas.

Untuk bayi berusia 6-12 bulan, dosis ibuprofen yang direkomendasikan berkisar 5-10 mg/kg berat badan si kecil. Satu dosis obat ini diberikan setiap 6-8 jam sesuai kebutuhan.

Artikel Lainnya: Jenis Obat Flu yang Aman Dikonsumsi Anak

Obat Pilek Alami untuk Bayi

Gejala pilek dapat pula diatasi menggunakan sederet obat pilek alami untuk bayi. Obat pilek yang direkomendasikan, antara lain:

1. Protein

Meningkatkan daya tahan tubuh anak merupakan salah satu kunci menghilangkan gejala pilek dan mempercepat proses penyembuhan si kecil. Cara ini dapat dilakukan salah satunya dengan memberikan bayi asupan kaya protein.

Makanan tinggi protein yang direkomendasikan dapat bersumber dari daging merah, ayam, ikan, dan telur. Makanan ini dapat diolah dengan cara dipotong-potong kecil. Kemudian, olah sumber protein tersebut menggunakan bumbu apa pun, kecuali garam.

Garam tidak boleh diberikan kepada bayi berusia di bawah 1 tahun, karena kurang baik untuk kesehatan ginjalnya. Selain itu, garam dalam takaran berlebih dapat meningkatkan risiko hipertensi, kegemukan, dan penyakit jantung di kemudian hari.

Adapun minuman tinggi protein yang dapat menjadi obat pilek alami untuk bayi yaitu susu.

2. Vitamin

Imun bayi juga dapat ditingkatkan dengan memberikan si kecil asupan kaya vitamin. Jenis vitamin yang direkomendasikan untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak yaitu vitamin C dan vitamin D.

Makanan kaya vitamin C dapat bersumber dari buah dan sayuran, contohnya buah mangga, jeruk, pepaya, dan sayur brokoli. Sementara itu, makanan kaya vitamin D bisa diperoleh dari ikan salmon, kuning telur, susu sapi ataupun susu kedelai.

Artikel Lainnya: Bolehkah Mencampur Obat Anak ke Dalam Susu Formula?

3. Probiotik

Probiotik merupakan bakteri baik yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Oleh sebab itu, makanan dengan kandungan probiotik juga bisa direkomendasikan sebagai obat alami untuk mengatasi bayi yang pilek.

Contoh makanan yang mengandung probiotik yaitu yoghurt. Meski begitu, yoghurt hanya boleh diberikan ketika si kecil sudah menginjak usia 6 bulan.

Pasalnya, di usia tersebut, bayi sudah boleh mengonsumsi makanan yang bertekstur lebih padat daripada ASI.

4. Garam

Pilek pada bayi juga dapat diobati menggunakan garam. Pasalnya, bumbu dapur ini mengandung senyawa antiperadangan, sehingga dapat membantu meredakan gejala pilek.

Meski begitu, garam tidak boleh diberikan secara oral, melainkan digunakan sebagai larutan untuk mengeluarkan lendir dari hidung si kecil. Obat alami ini dapat dilarutkan bersama air hangat untuk membantu mengeluarkan lendir dan melegakan pernapasan bayi.

5. Minum Air Hangat

Air hangat memiliki efek menenangkan. Air yang dihangatkan dapat membantu mengencerkan lendir dan melegakan pernapasan si kecil.

Obat alami untuk menghilangkan gejala pilek ini dapat diberikan dalam bentuk air putih, ataupun jus. Memperbanyak asupan air juga merupakan salah satu kunci meredakan pilek.

6. Sup Ayam

Olahan cairan hangat juga dapat berbentuk makanan berkuah seperti sup ayam. Sup ayam dapat membantu meredakan gejala hidung tersumbat dan kelelahan pada bayi yang pilek.

Sup ayam bermanfaat membantu mengeluarkan keringat si kecil, sehingga dapat menurunkan panas tubuhnya. Karena itu, banyak orangtua menggunakan sup ayam sebagai obat pilek alami untuk anak.

Artikel Lainnya: Bolehkah Anak Minum Obat Batuk Dewasa? Ini Kata Dokter

7. Jahe

Jahe mengandung senyawa aktif yang dapat membantu mengurangi gejala pilek, batuk maupun sakit tenggorokan. Sensasi rasa hangat yang dimunculkan rempah ini dapat membantu melegakan tenggorokan si kecil.

Jahe dapat diberikan kepada bayi dalam bentuk air rebusan. Jahe yang sudah direbus bersama air dapat disuapkan kepada si kecil secara perlahan.

Kendati demikian, pastikan air rebusan jahe tidak terasa terlalu pedas atau kuat. Orangtua bisa memberikan tambahan air yang lebih banyak ke dalam rebusan jahe agar rasa pedas atau kuat dari rempah ini tidak terlalu menyengat di mulut si kecil.

8. Madu

Madu merupakan obat alami yang efektif mengatasi pilek. Madu dapat membantu mengencerkan lendir dan meredakan batuk.

Meski begitu, madu tidak boleh diberikan kepada bayi berusia di bawah 1 tahun. Pasalnya, herbal ini tidak dapat meredakan gejala, namun justru meningkatkan risiko botulisme pada bayi.

Botulisme merupakan kondisi ketika si kecil menelan bakteri, sehingga tubuhnya memproduksi racun.

Madu hanya boleh diberikan kepada bayi berusia 12 bulan ke atas. Masih berdasarkan Healthy Children, obat pilek alami ini diberikan dengan dosis 2-5 ml, sesuai kebutuhan.

9. Peppermint Oil

Peppermint oil atau minyak peppermint diyakini memiliki sifat menyerupai ekspektoran yaitu dapat mengencerkan lendir. Obat alami ini kerap digunakan untuk mengatasi gejala pilek pada bayi.

Ramuan yang direkomendasikan diolah dengan mencampurkan minyak peppermint bersama minyak kayu putih dan minyak cengkih. Kemudian, si kecil diarahkan menghirup obat alami tersebut dalam takaran kecil.

Meski begitu, peppermint oil hanya boleh digunakan untuk bayi berusia di atas 6 bulan.

Artikel Lainnya: Saat Anak Demam, Jangan Lakukan 3 Hal Ini

10. Pelembap Udara

Pilek pada bayi juga dapat dikurangi menggunakan humidifier alias alat pelembap udara. Caranya cukup dengan meletakkan humidifier di dekat tempat tidur si kecil.

Perangkat tersebut bermanfaat mengurangi kondisi kering pada saluran hidung dan tenggorokan bayi. Agar kesehatan anak tetap terjaga, pastikan untuk selalu membersihkan pelembap udara usai digunakan.

11. Kunyit

Kunyit merupakan rempah yang mengandung senyawa antimikroba. Rempah ini dapat digunakan untuk meredakan pilek dan batuk.

Agar manfaatnya optimal, olah kunyit dengan cara direbus bersama air hangat ataupun susu. Ramuan ini juga boleh dicampurkan dengan madu.

Minuman herbal ini berkhasiat untuk melembapkan tenggorokan dan melancarkan pernapasan si kecil yang sudah berusia satu tahun ke atas.

12. Istirahat

Istirahat yang cukup merupakan salah satu cara mengatasi pilek yang ampuh. Hal ini juga bisa diterapkan kepada bayi yang pilek.

Pastikan si kecil memiliki tidur yang cukup. Hal ini membantu kerja sistem imunnya dalam melawan virus penyebab pilek, seperti rhinovirus.

Rhinovirus merupakan virus penyebab pilek pada bayi yang paling umum. Virus ini dapat menjangkiti bayi melalui saluran hidung, mulut, ataupun mata.

Agar tidur anak lebih optimal, pastikan si kecil tidur dengan nyaman, tidak kepanasan dan jauh dari area berdebu. Debu juga dapat menyebabkan kondisi pilek bayi kian memburuk.

Artikel Lainnya: Si Kecil Sakit, Kapan Harus Periksa ke Dokter Spesialis Anak?

Kapan Perlu ke Dokter?

Bayi pilek tidak harus selalu dibawa ke dokter. Ayah dan Bunda dapat merawat si kecil secara mandiri dan memberikan deretan pengobatan di atas.

Meski begitu, kondisi pilek yang dialami anak perlu dikonsultasikan dengan dokter, jika si kecil mengalami salah satu gejala berikut:

  • Demam tinggi di atas 38 derajat Celsius.
  • Bibir atau tubuhnya membiru.
  • Kesulitan bernapas, kondisi ini ditandai dengan lubang hidung melebar tiap kali bernapas, sesak napas, pernapasan cepat, mengi, serta tulang rusuk menonjol tiap kali bernapas.
  • Sakit kepala.
  • Terlihat kelelahan.
  • Sakit telinga.
  • Sering mengantuk.
  • Enggan makan ataupun minum.
  • Frekuensi buang air kecil berkurang.

Itu dia serba-serbi obat pilek untuk bayi. Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar info kesehatan anak lainnya, konsultasi ke dokter via Tanya Dokter.

(OVI/JKT)

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses 2022. Cold medicines for kids: What's the risk?

Web MD. Diakses 2022. Kid’s Cold Medicines: New Guidelines.

Food & Drug Administration. Diakses 2022. Should You Give Kids Medicine for Coughs and Colds?

Parenting First Cry. Diakses 2022. 10 Effective Cough Remedies for Kids at Night.

Parenting First Cry. Diakses 2022. Is Peppermint Oil Safe for Babies?

Life Hack. Diakses 2022. Why You Should Go For Vitamin D But Not Vitamin C To Prevent The Cold.

NHS. Diakses 2022. Paracetamol for children (including Calpol).

NHS. Diakses 2022. Ibuprofen for children.

Bayiobat bayiobat pilekPilek

Konsultasi Dokter Terkait