HomeIbu Dan anakKesehatan BalitaTumbuh Kembang Balita 3 Tahun
Kesehatan Balita

Tumbuh Kembang Balita 3 Tahun

Siti Putri Nurmayani, 21 Sep 2022

Ditinjau Oleh dr. Arta C. Yulianti, M.Sc, Sp. A

Icon ShareBagikan
Icon Like

Di usianya yang menginjak 3 tahun, balita semakin aktif dan pintar. Yuk ketahui selengkapnya tumbuh kembang anak 3 tahun di sini.

Tumbuh Kembang Balita 3 Tahun

Anak usia 3 tahun memang memiliki rasa penasaran yang tinggi. Tak heran bila si kecil sering mengajukan banyak pertanyaan yang terkadang membuat Mama dan Papa kebingungan untuk menjawabnya.

Tumbuh kembang anak 3 tahun juga ditandai dengan kemampuannya bisa melepaskan pakaian sendiri. Selain itu, ia tidak marah ketika orang tuanya pergi.

Perkembangan Balita 3 Tahun

Berat rata-rata usia anak 36 bulan adalah sekitar 13,9 kilogram (kg) untuk anak perempuan dan 14,4 kg untuk anak laki-laki. Selain itu, tinggi rata-rata balita perempuan 3 tahun sekitar 94,2 sentimeter (cm) dan anak laki-laki 95,2 cm.

Berikut sejumlah perkembangan anak 3 tahun yang bisa diperhatikan oleh orang tua:

1. Bisa Mengucapkan 3-4 Kata

Kemungkinan besar, balita 3 tahun sudah bisa mengucapkan sebanyak 3-4 kata dalam kalimat. Bahkan, beberapa anak sudah dapat berbicara dengan cukup jelas, sehingga orang asing akan mengerti.

Normal bagi anak usia 3 tahun memiliki kosakata sebanyak 500 kata. Namun, ketika ia kesulitan untuk menggunakan tata bahasa yang tepat, sebaiknya orang tua tidak perlu khawatir.

2. Dapat Menjaga Keseimbangan Tubuh

Perkembangan motorik anak usia 3 tahun dapat ditandai dengan kemampuannya memanjat dan berlari dengan cepat. Selain itu, si kecil juga dapat naik dan turun tangga menggunakan satu kaki di setiap langkahnya.

Di usia ini, ia sudah bisa menjaga keseimbangan tubuh dengan mengangkat satu kaki selama tiga detik. Bahkan, beberapa anak sudah bisa mengayuh sepeda roda tiga.

3. Tidak Marah saat Ditinggal Pergi

Anak usia 3 tahun biasanya sudah tidak marah atau mengamuk jika ditinggal pergi. Ia cenderung menyukai rutinitas dan akan sangat kesal ketika terjadi perubahan besar.

Keterampilan sosialnya juga ikut berkembang dan ia dapat menunjukkan kasih sayang, misalnya memeluk Mama dan Papa. 

Mama dan Papa bisa terus  memperhatikan setiap perkembangan buah hati. Apabila merasa ada gangguan selama tumbuh kembang balita 3 tahun, jangan sungkan untuk segera berkonsultasi kepada dokter anak.

Stimulasi Balita 3 Tahun

Ada banyak hal yang dapat dilakukan orang tua  setiap harinya untuk membantu si kecil semakin berkembang dengan optimal. Berikut pelajaran untuk anak usia 3 tahun yang dapat diberikan:

  • Luangkan lebih banyak waktu untuk bermain, termasuk berlari
  • Minta anak untuk berbicara tentang apa yang mereka lihat, baik itu saat di perjalanan atau luar ruangan
  • Bacakan dongeng setiap malam dan ajukan pertanyaan sederhana tentang cerita tersebut
  • Ajak si kecil untuk melakukan kegiatan menyenangkan seperti mewarnai, menggambar atau membuat karya seni
  • Tanyakan anak tentang apa yang ia lakukan di sepanjang hari
  • Bicarakan tentang emosi yang dirasakan olehnya dan ajak agar ia bisa mengutarakan hal tersebut
  • Bantu si kecil untuk mengelola perasaan stres dengan mengajarinya menarik napas dalam-dalam, memeluk mainan kesukaannya, atau pergi ke ruangan yang tenang dan aman ketika ia merasa marah
  • Tetapkan beberapa aturan sederhana yang dapat diikuti oleh anak, seperti menggunakan mainan dengan hati-hati dan berikan pujian jika ia berhasil melakukannya 

Artikel lainnya: Alasan Mengapa Telanjang Kaki Baik bagi Balita

Kesehatan Balita 3 Tahun

Kesehatan Balita 3 Tahun

Kesehatan buah hati selalu menjadi perhatian utama bagi orang tua dan terkadang hal tersebut membuat Mama dan Papa khawatir. Berikut beberapa masalah kesehatan yang mungkin dialami balita usia 3 tahun: 

1. Diare

Di usia 3 tahun, balita mungkin mengalami diare. Umumnya kondisi ini dapat terlihat dari frekuensi buang air besar yang lebih sering dan teksturnya sangat encer serta berair.

Jika mengalami kondisi ini, usahakan untuk memberikan asupan cairan yang cukup agar si kecil tidak mengalami dehidrasi. Hindari juga makanan tinggi gula. Supaya lebih aman, segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

2. Batuk

Baik pada orang dewasa, remaja, balita, bahkan bayi, batuk dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman. Biasanya, batuk kering dapat menjadi tanda dari gejala pilek yang akan dialami si kecil.

Namun, jika balita masih makan, bernapas, dan tidur dengan normal, kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan. Segera konsultasikan ke dokter apabila batuk yang dialami semakin parah, terutama bila disertai dengan demam tinggi.

3. Tantrum

Saat bermain, mungkin balita memiliki imajinasi untuk membuat tumpukan balok raksasa. Sayangnya, ia belum memiliki keterampilan untuk mewujudkan hal tersebut.

Kondisi ini kemungkinan dapat membuatnya merasa kesal, frustasi, dan menangis, sehingga menyebabkan timbulnya tantrum. Mama dan Papa bisa mencoba untuk menenangkannya dengan cara memeluknya atau mengalihkan ke aktivitas lain.

4. Tidak Bisa Diam

Di usianya yang menginjak 3 tahun, si kecil akan lebih aktif. Tidak heran jika ia sering menggigit, kabur ketika di tempat umum, atau melanggar aturan yang telah ditetapkan.

Hal ini memang terasa sangat melelahkan dan membutuhkan proses panjang untuk mengatasinya. Namun, orang tua perlu menetapkan aturan yang jelas disertai dengan konsekuensi yang sesuai dengan usia balita.

Artikel Lainnya: Pentingnya Lemak pada Makanan Balita Anda

Tips Merawat Balita 3 Tahun

Seiring dengan perkembangan balita usia 3 tahun yang semakin pesat dan tingkah balita yang semakin aktif, berikut sejumlah tips merawat anak usia 36 bulan:

  • Terapkan jadwal makan sebanyak tiga kali sehari dan selingi dengan dua kali camilan
  • Hindari junk food dan minuman manis 
  • Tambahkan asupan susu sebanyak dua cangkir
  • Biarkan anak tertidur dengan total 10-13 jam, termasuk tidur siang dan malam hari
  • Tetap lakukan toilet training
  • Biarkan anak memilih pakaiannya sendiri agar ia bisa memiliki kesempatan untuk membuat keputusan dan menjadi kreatif

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, balita usia 3 tahun perlu mendapatkan vaksin influenza sebanyak satu kali setiap tahunnya. Jika ia pernah mendapatkan vaksin Japanese encephalitis (JE) di usia 9 bulan, maka setelah 1-2 tahun kemudian perlu mendapatkan booster dari vaksin tersebut.

Artikel Lainnya: Jangan Bingung, Ini Langkah Pertama Mengatasi Anak Diare

Dari pemaparan tumbuh kembang balita 3 tahun di atas, apakah Mama dan Papa merasa bahwa si kecil mengalami masalah terhadap perkembangannya? Jika benar, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak melalui fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

Semakin cepat gangguan tersebut terdeteksi, semakin cepat juga buah hati mendapatkan penanganan. Tetap #JagaSehatmu dan si kecil agar bisa tumbuh dengan optimal.

(DA/JKT)


Tumbuh Kembang Anak

Konsultasi Dokter Terkait