Kehamilan

Tahap Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 32 Minggu

Siti Nurmayani Putri, 31 Agt 2022

Ditinjau Oleh dr. Cherry Kumalasari, M. Ked(OG), Sp.OG

Pada usia kehamilan 32 minggu alias 8 bulan, bayi mulai latihan bernapas. Simak informasi lengkap perkembangan janin minggu ke-32 di sini.

Tahap Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 32 Minggu

Tidak terasa, ibu hamil telah memasuki usia kehamilan 32 minggu alias 8 bulan. Pada bulan kedua trimester ketiga ini, perkembangan janin 32 minggu semakin pesat. 

Nyaris seluruh organ tubuh bayi sudah terbentuk sempurna, kecuali paru-paru. Meski begitu, si kecil kini sudah mulai latihan bernapas. 

Sambil menanti delapan minggu menuju kelahiran si kecil, simak perubahan bentuk tubuh ibu hamil dan perkembangan janin pada trimester 3 di sini.

Bagaimana Perkembangan Janin pada Usia 32 Minggu?

Meskipun hampir semua organ tubuh bayi telah terbentuk sempurna, berat badan si kecil masih kurang untuk dapat dilahirkan. 

Berat normal janin 8 bulan dalam kandungan berkisar 1,6-1,8 kilogram (kg). Namun, berat janin 32 minggu tersebut dinilai belum ideal sehingga bayi berpotensi memiliki berat badan lahir rendah apabila terlahir prematur. 

Bayi juga memiliki panjang sekitar 40-42 sentimeter (cm). Kini, bentuk bayi dalam kandungan sebesar buah melon.

Umumnya, ibu hamil akan diminta melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) di trimester ketiga pada usia kehamilan 30, 34, 36, dan 38. Dokter juga bisa menggabungkan hasil tes USG janin 32 minggu dengan pemeriksaan kehamilan lainnya, seperti tes non-stres yang berguna mengukur detak jantung saat janin bergerak.

Biasanya, USG dan tes non-stres diperuntukkan bagi bumil yang memiliki kehamilan berisiko tinggi, seperti mengandung lebih dari satu janin atau menderita diabetes dan tekanan darah tinggi.

Pada bumil yang mengandung bayi kembar, USG akan lebih sering dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memeriksa posisi dan pertumbuhan bayi.

Lalu, seperti apa perkembangan bayi minggu ke-32? Yuk, Mama simak di bawah ini!

1. Posisi Kepala Berada di Bawah

Posisi janin 32 minggu umumnya sudah siap untuk dilahirkan. Hal ini ditandai dengan kepala bayi berada di bagian bawah rahim alias dekat jalan lahir. 

Posisi normal ini dapat mempermudah proses persalinan karena kepala bayi akan keluar terlebih dahulu. Meski begitu, kurang dari 5 persen bayi lahir dengan posisi sungsang alias bagian kepala berada di atas.

Jika posisi kepala bayi belum berubah ke bawah pada bulan ke-8 kehamilan, kemungkinan besar si kecil masih bisa membalikkan tubuhnya sebelum lahir.

2. Bayi Jadi Lebih Sering Tidur

Ketika berusia 32 minggu, bayi memiliki jam tidur yang lebih lama. Diperkirakan, jam tidur si kecil bertambah jadi 20-40 menit. Namun, bayi memiliki siklus tidur dan bangun yang teratur.

Karena jam tidur bayi lebih lama, janin 32 minggu tidak terlalu aktif bergerak sebagaimana bulan ke-7 kehamilan. Ibu pun akan lebih jarang merasakan pergerakan bayi dibandingkan bulan sebelumnya.

3. Mulai Latihan Bernapas

Nyaris seluruh organ tubuh bayi sudah terbentuk sempurna ketika kehamilan memasuki usia 8 bulan, kecuali paru-parunya. Meski begitu, bayi kini sudah mulai latihan bernapas.

Bayi menghirup cairan ketuban untuk melatih penggunaan paru-paru.

Artikel Lainnya: Bagaimana Bayi Bernapas dalam Rahim?

4. Perubahan Kulit, Rambut, dan Kuku

Saat ini, kulit bayi tidak lagi tembus pandang. Kulit yang transparan sudah terlihat buram karena terisi dengan lemak.

Kuku kaki dan tangan bayi juga tumbuh. Begitu pula dengan rambut asli si kecil yang kian bermunculan. 

Apa yang Dirasakan Ibu Saat Hamil 32 Minggu?

Apa yang Dirasakan Ibu Saat Hamil 32 Minggu

Menjelang persalinan, perut ibu hamil berukuran sekitar 30-34 cm dari bagian atas rahim hingga tulang panggul. Berikut sejumlah gejala yang dirasakan oleh ibu hamil.

1. Lebih Sering Mengalami Kontraksi Braxton Hicks

Kontraksi palsu alias Braxton Hicks akan semakin sering dialami ibu hamil 32 minggu. Rahim akan terasa mengencang, tetapi tidak menimbulkan rasa sakit. Kondisi ini bisa berlangsung sekitar 15-30 detik. Terkadang kontraksi palsu bahkan bisa terjadi selama dua menit.

Apabila kontraksi tidak kunjung reda, segera hubungi dokter kandungan atau bidan. Hal ini penting, terutama bagi ibu hamil 32 minggu dengan anak kembar. Soalnya, kontraksi palsu yang berlangsung intens memperbesar risiko bayi lahir prematur

2. Keluarnya Cairan dari Payudara

Seiring dengan pertumbuhan janin 32 minggu, ibu hamil mengalami perubahan bentuk payudara. Selain bentuknya jadi lebih besar, payudara bumil kini mulai memproduksi kolostrum atau cairan kuning kental (ASI pertama) yang akan dikonsumsi bayi pada beberapa hari pertama setelah dilahirkan.

Karena itu, jangan kaget bila puting mengeluarkan ASI di bulan akhir kehamilan, ya!

Artikel Lainnya: Pentingnya Melakukan Persiapan Menyusui Sejak Kehamilan

3. Nyeri Punggung Bawah

Nyeri punggung selama kehamilan adalah kondisi yang umum terjadi. Di trimester ketiga, nyeri punggung bisa berlanjut.

Apabila ibu hamil mengalaminya, segera konsultasikan dengan dokter, terutama jika sebelumnya tidak pernah mengalami sakit punggung. Soalnya, kondisi ini bisa jadi tanda persalinan prematur.

Tips Menjaga Kehamilan 32 Minggu

Sekitar delapan minggu lagi, ibu hamil bisa bertemu dengan si kecil. Karenanya, fase ini adalah saat yang tepat untuk memprioritaskan kesehatan bumil dan bayi dalam kandungan. Berikut tips menjaga kehamilan 32 minggu yang bisa diterapkan:

1. Makan dengan Porsi Kecil

Agar sistem pencernaan tidak terganggu pada trimester akhir kehamilan, ibu hamil perlu mengonsumsi makanan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering. Cara ini membantu mencegah naiknya asam lambung yang umum dialami bumil selama kehamilan.

Cobalah makan lebih sering, sekitar lima atau enam kali sehari. Hindari mengonsumsi makanan pedas ataupun yang mengandung lemak.

Konsumsi juga camilan ringan, seperti pisang, almond, atau biskuit berbahan gandum utuh apabila mengalami penurunan nafsu makan.

2. Pertahankan Postur Tubuh

Sebaiknya ibu hamil tetap harus duduk atau berdiri dengan tegak untuk meringankan rasa sakit dan nyeri yang dialami selama trimester 3. Hindari untuk duduk atau berjalan membungkuk karena dapat membuat bumil kesulitan bernapas.

Artikel Lainnya: Panduan Berolahraga pada Masa Kehamilan

3. Jaga Pakaian Dalam Tetap Bersih dan Kering

Selama kehamilan minggu ke-32, ibu hamil masih mengalami keputihan. Untuk itu, usahakan rutin mencuci pakaian dalam agar tetap bersih. Lalu, gunakan dalam keadaan kering.

Selain membuat ibu hamil tetap nyaman, menggunakan pakaian dalam yang bersih dan kering mempermudah bumil melihat perubahan warna atau tekstur keputihan. Hal ini membantu mendeteksi keputihan yang tidak normal.

4. Jangan Berhubungan Seks Jika Pernah Mengalami Perdarahan

Sebenarnya, berhubungan seks selama trimester ketiga aman untuk dilakukan. Asalkan, ibu hamil memiliki kehamilan yang sehat, normal, dan berisiko rendah.

Terdapat posisi seks yang aman untuk ibu hamil trimester ketiga, yakni spooning, berbaring dengan saling berhadapan, ataupun bumil berada di atas.

Sebaliknya, ibu hamil jangan berhubungan seks jika pernah mengalami perdarahan selama kehamilan, memiliki riwayat leher rahim lemah alias inkompetensi serviks, serta melahirkan prematur.

Hubungan intim juga sebaiknya tidak dilakukan jika bumil mengalami ketuban pecah, karena berisiko membuat tubuh bumil dan bayi rentan mengalami infeksi.

#JagaSehatmu selama kehamilan 32 minggu agar kondisi Mama dan bayi tetap prima jelang persalinan. Apabila Mama mengalami gejala yang tidak umum, tidak ada salahnya langsung menghubungi dokter kandungan atau bidan. Konsultasi lebih mudah dan cepat pakai layanan Tanya Dokter di KlikDokter, aja!

Mama juga bisa memanfaatkan fitur kalender kehamilan untuk memantau perkembangan janin 32 minggu. Jangan lupa unduh aplikasi KlikDokter untuk mengikuti informasi lengkap seputar perkembangan janin setiap trimester.

Bagaimana tumbuh kembang si kecil di minggu selanjutnya, ya? Yuk, baca perkembangan janin di usia kehamilan 33 minggu!

(ADT/JKT)

kandunganKehamilanPerkembangan Janin

Konsultasi Dokter Terkait