Kehamilan

Penyebab dan Jenis Keputihan saat Hamil

Tri Yuniwati Lestari, 27 Agt 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Saat hamil, kamu mungkin akan mengalami keputihan yang berbeda. Kenali jenis keputihan sehat saat hamil dan kapan harus memeriksakannya ke dokter di sini!

Penyebab dan Jenis Keputihan saat Hamil

Selama kehamilan, kamu mungkin akan mengalami keputihan yang berbeda dari sebelumnya. Keputihan bisa saja memiliki konsistensi, ketebalan, frekuensi, dan jumlah berbeda dari sebelum hamil. 

Namun, perubahan warna keputihan saat hamil tidak selalu menandakan tanda bahaya. Kamu hanya perlu mengenali keputihan yang sehat saat hamil. Ulasan berikut akan membantumu mengenali jenis keputihan saat hamil

Keputihan yang terjadi sepanjang siklus menstruasi terjadi akibat kadar hormon tidak seimbang. Beberapa wanita dapat mengalami perubahan keputihan saat sebelum hamil, bahkan ketika hamil, hormon terus berperan dalam perubahan keputihan.  

Penyebab Perubahan Keputihan saat Hamil

Perubahan yang terjadi di serviks selama kehamilan juga dapat memengaruhi keputihan. Ketika hamil, serviks dan dinding vagina dapat melunak, kemudian tubuh memproduksi cairan berlebih untuk membantu mencegah infeksi yang terjadi saat hamil. 

Ketika mendekati waktu persalinan, frekuensi keputihan juga dapat bertambah lebih banyak. Hal ini disebabkan karena kepala bayi terus menerus menekan leher rahim. 

Mendekati akhir kehamilan, kepala bayi mungkin juga menekan leher rahim yang kemudian sering menyebabkan keputihan meningkat. 

Tanda Keputihan Tidak Normal saat Hamil

Dijelaskan oleh dr. Devia Irine Putri, peningkatan volume keputihan yang berbau ringan selama kehamilan adalah normal. Namun, perlu diperhatikan bahwa warna dan bau yang tidak biasa sering menandakan adanya infeksi.

“Keputihan normal itu bening, teksturnya cair atau sedikit kental, tidak berbau, dan tidak gatal.  Tapi menjadi tanda bahaya kalau gatal, berbau, warna kehijauan, abu-abu, atau ada gejala lain seperti nyeri perut, nyeri saat buang air besar,” ucap dr. Devia.  

Jika kamu mengalami keputihan tak normal, ini bisa jadi tanda infeksi. Infeksi jamur sering terjadi selama kehamilan. Keputihan tidak normal juga bisa disebabkan oleh penyakit menular seksual (PMS).

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan semua wanita hamil untuk melakukan skrining PMS. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan PMS pada saat pemeriksaan kehamilan pertama. 

Jika kamu memiliki salah satu PMS, penting untuk memberi tahu dokter kandungan sesegera mungkin saat hamil, untuk membantu mengurangi risiko menularkan penyakit ke bayi dalam kandungan.

Penyakit menular seksual yang dimiliki ibu hamil dapat menyebabkan terjadinya komplikasi kehamilan. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat keputihan abnormal di antaranya plasenta previa atau solusio plasenta.

Kamu juga bisa mencatat kapan perubahan pada keputihan terjadi saat hamil, keputihan karakteristik keputihan mulai dari warna, bau, dan teksturnya. Hal ini untuk memudahkan dokter menganalisis lebih lanjut.

Warna Keputihan yang Berbahaya Saat Hamil

Warna Keputihan yang Berbahaya Saat Hamil

Penting untuk memberitahu dokter sesegera mungkin jika kamu mengalami keputihan abnomal. Beberapa warna keputihan yang dapat menjadi tanda adanya masalah atau  infeksi vagina adalah sebagai berikut:

1. Bening atau Putih 

Dijelaskan oleh dr. Devia, warna keputihan bening atau putih susu adalah warna keputihan yang normal pada umumnya. Selain warna, keputihan normal juga dibarengi bau yang ringan dan tidak berbau busuk atau menyengat.

Namun,  jika kamu mengalami perubahan keputihan dan tidak yakin apakah itu berbahaya atau tidak saat hamil, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan. Perubahan keputihan saat hamil dapat menjadi tanda adanya masalah.

2. Putih Kental

Keputihan yang berwarna putih, kental, dan menyerupai keju cottage dapat mengindikasikan kamu mengalami infeksi jamur saat hamil. 

Gejala lain dari infeksi jamur adalah gatal, rasa terbakar di area kewanitaan, dan nyeri saat buang air kecil atau hubungan seksual.

3. Hijau atau Kuning

Keputihan berwarna hijau atau kuning dapat menjadi tanda keputihan abnormal atau tidak sehat. Warna kuning atau hijau dapat menunjukkan kamu mengalami PMS, seperti klamidia atau trikomoniasis. 

Gejala lain yang mungkin juga terjadi saat keputihan berwarna hijau atau kuning termasuk kemerahan atau iritasi pada alat kelamin. 

Menurut CDC,  PMS dapat menyebabkan komplikasi selama kehamilan.  Komplikasi kadang-kadang tidak muncul sampai bertahun-tahun setelah kelahiran, tetapi mereka dapat mempengaruhi sistem saraf dan perkembangan anak.

Artikel Lainnya: Bahaya Infeksi Menular Seksual pada Ibu Hamil 

4. Abu-abu

Kemudian tanda lain dari keputihan yang tidak sehat saat hamil adalah warna keputihan yang abu-abu. Warna abu-abu dapat menjadi tanda adanya infeksi vagina yang disebut juga dengan bakterial vaginosis (BV).

Selain warna keputihan yang menjadi lebih keruh atau abu-abu, bakterial vaginosis juga biasanya dibarengi dengan aroma keputihan yang tidak sedap atau seperti bau amis. Biasanya bau lebih menyengat setelah berhubungan seksual. 

5. Cokelat

Biasanya keputihan tampak kecoklatan karena darah lama meninggalkan tubuh, yang bisa menjadi gejala awal kehamilan. Jika Mama mengalami hal ini, tak perlu khawatir, ya. Pasalnya hal ini wajar terjadi pada ibu hamil.

Namun, ibu hamil yang mengalami keputihan berwarna coklat tua sebaiknya menghubungi dokter untuk memastikan bahwa hal itu tidak berbahaya.

6. Merah Jambu

Selama awal hamil atau di minggu-minggu terakhir menuju persalinan, keputihan merah muda sering terjadi. Kondisi ini juga bisa menjadi tanda bahaya seperti keguguran atau kehamilan ektopik.

Biasanya keputihan berwarna merah muda yang berlangsung selama 1-2 hari tidak menjadi tanda bahaya. Penyebab lain dari bercak ringan selama kehamilan termasuk hubungan seksual dan infeksi vagina. 

Artikel Lainnya: Sejumlah Buah-buahan yang Dilarang untuk Ibu Hamil 

7. Merah

Keputihan berwarna merah dapat menjadi tanda bahaya. Jika kamu memiliki keputihan berwarna merah selama kehamilan segera cari pertolongan medis, terutama jika keputihan merah terjadi sangat banyak, atau terdapat gumpalan seperti darah.

Keputihan yang dibarengi dengan kram dan sakit perut juga perlu mendapatkan perawatan medis segera. Pasalnya gejala-gejala tersebut dapat menunjukkan tanda bahaya seperti keguguran atau kehamilan ektopik. 

Pendarahan pada keputihan juga dapat mengindikasikan adanya masalah pada kehamilan yang berpotensi serius seperti ibu hamil yang memerlukan persalinan prematur.

Itu tadi penjelasan mengenai jenis, warna dan ciri-ciri lainnya dari keputihan yang sehat dan tidak selama kehamilan.

Pastikan untuk tetap #JagaSehatmu. Jika kamu ingin bertanya lebih lanjut mengenai keputihan saat hamil, kamu bisa menggunakan layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter, untuk berkonsultasi langsung dengan dokter.

(DA/NM)

Referensi:

  • Obstetrics and Gynecology International. Diakses 2022. Pathological Vaginal Discharge among Pregnant Women: Pattern of Occurrence and Association in a Population-Based Survey
  • American Pregnancy Association. Diakses 2022. Cervical Mucus and Early Pregnancy
  • National Health Service. Diakses 2022. Vaginal discharge in pregnancy
  • American Pregnancy Association. Diakses 2022. Vaginal Discharge During Pregnancy

Ditinjau oleh dr. Devia Irine Putri

Kehamilan

Konsultasi Dokter Terkait