Masalah Kehamilan

Solusio Plasenta

Tim Medis Klikdokter, 30 Mar 2022

Ditinjau Oleh

Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau keseluruhan plasenta dari dinding rahim yang terjadi sebelum janin lahir.

Definisi

Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau keseluruhan plasenta dari dinding rahim yang terjadi sebelum janin lahir. Hal ini berbahaya, sebab plasenta berfungsi sabagai media pemberian nutrisi dan oksigen pada janin.

Kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan hebat –baik pada sang ibu maupun janin dalam kandungan. Biasanya terjadi pada kehamilan trimester dua dan tiga (di atas kehamilan 20 minggu).

Solusio plasenta bisa menimbulkan komplikasi berupa syok hipovolemik, gagal ginjal dan kelainan pembekuan darah. Sedangkan pada janin, komplikasi yang dapat terjadi antara lain fetal distress, gangguan pertumbuhan/ perkembangan, hipoksia, anemia, dan kematian.

Solusio Plasenta

Gejala

Gejala yang ditimbulkan solusio plasenta bergantung pada luasnya plasenta yang terlepas. Berikut beberapa gejala yang umum terjadi akibat terlepasnya selaput plasenta atau solusio plasenta:

  • Nyeri punggung
  • Kontraksi berlangsung cepat
  • Pendarahan pada vagina
  • Rahim terasa sakit
  • Nyeri perut
  • Kurangnya pergerakan janin atau gerakan tidak seperti biasanya

Artikel Lainnya: Bumil Perdarahan Usai Bercinta, Efek Solusio Plasenta?

Penyebab

Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti solusio plasenta. Namun ada beberapa hal yang diduga dapat meningkatkan faktor risiko kondisi ini, yaitu:

  • Hipertensi atau tekanan darah tinggi
  • Faktor trauma (jatuh, kena tendang, dan lain-lain)
  • Faktor usia
  • Leiomioma uteri (uterine leiomyoma)
  • Penggunaan narkoba dan
  • Kebiasaan merokok (merokok dapat meningkatkan risiko solusio plasenta hingga 25%)
  • Riwayat solusio plasenta sebelumnya
  • Air ketuban bocor atau pecah sebelum waktunya
  • Kondisi lainnya seperti anemia, malnutrisi/ defisiensi gizi

Diagnosis

  • Diagnosis terhadap solusio plasenta dapat dilakukan lewat pemeriksaan fisik. Lewat pemeriksaan ini, dokter akan memastikan tekanan rahim, apakah lunak atau keras. Namun itu bukanlah satu-satunya pemeriksaan yang bisa dilakukan. Pemeriksaan lainnya adalah dengan dengan tes darah dan pemeriksaan ultrasound.
  • Melalui tes darah dan pemeriksaan ultrasound, dapat diketahui penyebab terjadinya perdarahan. Penggunaan ultrasound dengan frekuensi tinggi biasanya diperlukan untuk mengetahui kondisi rahim. Meski demikian, pemeriksaan ini tidak selalu dapat memastikan solusio plasenta.

Artikel Lainnya: Komplikasi Kehamilan yang Terjadi Karena Lupus

Pengobatan

Perlu diketahui sejak awal bahwa plasenta yang sudah terlepas tidak dapat disatukan kembali. Untuk itu, penanganan solusio plasenta akan ditentukan bergantung pada usia kehamilan dan kondisi janin dalam kandungan.

Dokter akan menunggu persalinan spontan hanya pada kondisi tertentu. Milsanya: bila usia kehamilan kurang dari 36 minggu, perdarahan telah berhenti, perut tidak terasa sakit, dan janin dalam kondisi hidup.

Namun lain halnya jika kondisi Anda terus memburuk (perdarahan terus berlangsung dan semakin luasnya bagian plasenta yang terlepas berdasarkan pemantauan USG). Untuk kasus seperti ini, kehamilan harus segera diakhiri.