Masalah Pernapasan

Influenza

dr.Rio Aditya, 22 Nov 2022

Ditinjau Oleh dr.Rio Aditya

Icon ShareBagikan
Icon Like

Penyakit Influenza (flu) adalah reaksi peradangan saluran pernapasan yang disebabkan oleh infeksi virus. Ini gejala, penyebab, dan cara mengobatinya

Influenza

Influenza

Dokter Spesialis

Dokter umum, dokter spesialis THT, paru

Gejala

Demam, batuk, nyeri tenggorokan, hidung berair, hidung tersumbat, sakit kepala, mudah lelah

Faktor Risiko

Anak usia 6 bulan sampai 5 tahun, lansia di atas 65 tahun, sistem imun lemah, memiliki asma

Cara Diagnosis

Pemeriksaan fisik dan gejala-gejala klinis yang muncul

Pengobatan

Istirahat cukup, konsumsi makanan bergizi, obat antivirus, obat flu, obat antitusif

Obat

Antivirus, analgetik/antipiretik, OAINS, antitusif, dekongestan

Komplikasi

Infeksi telinga, bronkitis, pneumonia bacterial sekunder, acute respiratory distress syndrome, myositis, myocarditis

Kapan harus ke dokter?

Sesak napas, nyeri persisten di dada atau perut, kejang, nyeri otot berat, tidak bisa buang air kecil


Pengertian Influenza

Influenza (yang sering disebut flu) adalah penyakit menular yang menyerang tenggorokan, hidung, dan juga paru-paru.

Orang yang menderita infeksi flu dapat mengalami sakit kepala, demam, hidung tersumbat atau berair, pilek, dan juga batuk-batuk.

Penyebab Influenza

Penyakit influenza merupakan penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza. 

Mikroorganisme ini menginfeksi hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

Seseorang bisa tertular virus ini apabila tak sengaja menghirup droplet atau percikan air ketika penderita batuk atau bersin.

Menyentuh hidung atau mulut dengan tangan yang terkontaminasi virus juga bisa membuat kamu tertular flu. 

Artikel Lainnya: Urutan Gejala Flu dari Hari ke Hari

Gejala Influenza

Gejala influenza secara umum adalah:

Faktor Risiko Influenza

Ada beberapa kelompok yang lebih rentan terkena penyakit flu, yakni:

  • anak-anak usia 6 bulan sampai 5 tahun dan orang dewasa usia di atas 65 tahun
  • orang dengan kondisi sistem imun melemah (HIV/AIDS, leukemia,dll)
  • penderita asma
  • memiliki penyakit paru-paru kronis 
  • obesitas

Diagnosis Influenza

Penegakan diagnosis flu bisa berdasarkan gejala-gejala klinis yang ada. Ditambah, adanya riwayat kontak dengan orang yang memiliki gejala serupa.

Kecurigaan bisa semakin bertambah apabila saat gejala muncul sedang dalam “musim flu”, seperti di musim hujan atau musim dingin.

Artikel Lainnya: Inilah Faktor Penyebab Flu Lama Sembuh

Pengobatan Influenza

Berikut beberapa cara mengatasi influenza.

  • Sebagian besar kasus dapat sembuh dengan sendirinya. Penderita akan dianjurkan untuk istirahat yang cukup dan konsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan imunitas.
  • Untuk influenza A dan B dapat menggunakan obat antivirus seperti oseltamivir dan zanamivir.
  • Mengobati sesuai gejala, seperti OAINS untuk peradangan, obat flu untuk produksi lendir hidung, dan obat antitusif untuk gejala batuk.

Obat Terkait Influenza

Pencegahan Influenza

Kamu kini sudah tahu apa itu influenza. Lantas, bagaimana cara mencegah penularannya? Biasanya, dokter akan menyarankan beberapa hal ini:

  • vaksinasi flu
  • menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat
  • mencegah memegang mata, hidung dan mulut untuk mencegah penyebaran kuman
  • mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun atau alkohol jika sabun tidak tersedia

Komplikasi Influenza

Meskipun dapat sembuh dengan sendirinya, infeksi flu yang tidak ditangani baik akan memicu komplikasi, seperti:

  • infeksi telinga
  • bronkitis
  • pneumonia bacterial sekunder
  • acute respiratory distress syndrome / sindrom gangguan pernafasan akut
  • myositis
  • myocarditis
  • dan juga kegagalan organ multipel

Artikel Lainnya: Sering Tertukar, Ini Perbedaan Gejala Flu dan Pilek Biasa

Kapan Harus ke Dokter?

Pada anak-anak, segera ke dokter jika menemukan gejala berikut:

  • napas cepat atau bahkan sulit bernapas
  • bibir atau wajah membiru
  • nyeri dada
  • nyeri otot berat
  • dehidrasi
  • kejang
  • demam di atas 40 derajat Celsius
  • demam pada anak di bawah usia 12 minggu

Sementara itu, pada orang dewasa, periksakan ke dokter jika menemukan gejala:

  • sesak napas
  • nyeri persisten pada dada atau perut
  • pusing dan disorientasi yang persisten
  • kejang
  • tidak dapat buang air kecil
  • nyeri otot berat
  • demam atau batuk yang sempat membaik lalu menjadi buruk

Masih punya pertanyaan seputar kesehatan? Yuk, manfaatkan fitur Tanya Dokter dan Temu Dokter dari KlikDokter untuk konsultasi langsung dengan dokter. Jangan tunggu sakit. #JagaSehatmu setiap hari.

(HNS/AYU)