Masalah Reproduksi Wanita

Kista Ovarium

dr. Marsita Ayu Lestari, 04 Sep 2023

Ditinjau Oleh

Kista ovarium merupakan benjolan berupa kantung berisi cairan dan umumnya bersifat jinak, yang berlokasi di indung telur. Simak penjelasan selengkapnya di sini.

Kista Ovarium

Kista Ovarium

Dokter Spesialis

Spesialis obstetri dan ginekologi

Gejala 

Nyeri di perut bagian bawah, perut terasa penuh dan kembung, mual/muntah, perut membesar, nyeri panggul, nyeri saat berhubungan seksual, sering atau sulit buang air besar, sensasi ingin buang air besar, siklus menstruasi tidak teratur, perdarahan abnormal melalui vagina

Faktor Risiko

Kehamilan, pengobatan infertilitas, hipotiroidisme, merokok, penggunaan tamoksifen

Diagnosis 

Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (tes kehamilan, USG, pemeriksaan darah, urinalisis, swab endoserviks, CA 125)

Pengobatan 

Observasi, kontrasepsi hormonal, pembedahan

Obat

Kontrasepsi hormonal

Komplikasi

Torsio ovarium (ovarium terpuntir), ruptur (pecah) kista ovarium

Kapan harus ke dokter?

Terdapat gejala dan faktor risiko dari kista ovarium

Pengertian Kista Ovarium

Penyakit Kista ovarium merupakan benjolan berupa kantung berisi cairan dan umumnya bersifat jinak, yang berlokasi di indung telur.

Indung telur (ovarium) merupakan organ reproduksi wanita, yang terletak di sisi kanan dan kiri rahim.

Organ ini berfungsi menghasilkan sel-sel telur dan hormon reproduksi, seperti estrogen dan progesteron.

Kista ovarium dapat menyerang wanita di segala kelompok usia, terutama pada usia reproduksi dan menarche (permulaan menstruasi).

Kista dapat berukuran kecil dan besar. Kista kecil biasanya tidak menimbulkan gejala, sehingga sering tidak disadari oleh penderita.

Artikel Lainnya: Ovarium pada Wanita, Fungsi, Struktur dan Gangguan yang Bisa Terjadi

Penyebab Kista Ovarium

Ovarium tersusun atas folikel-folikel yang mengeluarkan hormon, seperti progesteron dan estrogen. Ini akan memengaruhi menstruasi. Secara garis besar, penyebab kista ovarium dikelompokkan menjadi:

  • Kista fungsional
  • Kista yang tidak berhubungan dengan siklus menstruasi.

Kista fungsional merupakan kista yang terbentuk dari bagian siklus menstruasi. Secara umum, kista ini tidak berbahaya dan dapat hilang setelah beberapa kali siklus menstruasi.

Yang termasuk kista fungsional, adalah:

  • Kista folikel
  • Kista korpus luteum

Selanjutnya, kista yang tidak berhubungan dengan siklus menstruasi, seperti:

  • Kista dermoid
  • Kistadenoma
  • Endometrioma

Gejala Kista Ovarium

Kista ini dapat menimbulkan keluhan atau tanpa keluhan. Ciri-ciri kista ovarium yang dapat dialami, seperti:

  • Nyeri di perut bagian bawah
  • Perut terasa penuh dan kembung
  • Mual/muntah
  • Perut membesar
  • Nyeri panggul
  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Sering atau sulit buang air besar
  • Sensasi ingin buang air besar
  • Siklus menstruasi tidak teratur
  • Perdarahan abnormal melalui vagina

Faktor Risiko Kista Ovarium

Terdapat beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terbentuknya kista ovarium, seperti:

  • Kehamilan

Pada kehamilan, kista ini terbentuk saat kadar hCG mencapai puncaknya, biasanya di trimester ke 2.

  • Pengobatan infertilitas

Hal ini merupakan bagian dari sindrom hiperstimulasi ovarium yang disebabkan oleh beberapa agen dari pengobatan.

Artikel Lainnya: 7 Penyebab Kista Ovarium pada Wanita

Diagnosis Kista Ovarium

Dokter akan menanyakan keluhan, faktor risiko, status (pra menstruasi, menstruasi atau sudah menopause), serta hal-hal terkait lainnya.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan temuan pada wawancara medis dan pemeriksaan fisik.

Adapun pemeriksaan penunjang yang dapat dipertimbangkan, antara lain:

1. Tes Kehamilan

Tes ini dapat dilakukan melalui pemeriksaan serum beta hCG atau urin.

2. USG (Melalui Vagina/Perut)

USG untuk mengetahui lokasi, ukuran, karakteristik (jinak atau curiga ke arah keganasan), dan isi kista (padat, semi padat, cair).

3. Pemeriksaan Darah

Hitung darah lengkap untuk mendeteksi anemia.

4. Urinalisis

Pemeriksaan kencing berguna untuk mengevaluasi kondisi yang lain seperti infeksi saluran kemih dan batu ginjal.

5. Swab Endoserviks

Metode ini untuk menilai radang panggul.

6. CA 125

Pemeriksaan ini dilakukan bila terdapat kecurigaan kista ke arah keganasan.

Artikel lainnya: Gejala Kanker Ovarium yang Harus Diwaspadai Wanita

Pengobatan Kista Ovarium

Pilihan pengobatan untuk kista ini bergantung pada usia penderita, status menopause, ukuran, dan karakteristik kista.

Terdapat beberapa cara mengobati kista ovarium, seperti:

  • Observasi

Secara umum, kista fungsional tidak memerlukan pengobatan dan dapat sembuh secara spontan.

  • Kontrasepsi hormonal
  • Pembedahan

Pembedahan merupakan salah satu jenis perawatan kista ovarium, yang dapat dipertimbangkan pada kondisi nyeri perut akut, dugaan keganasan, dan torsio ovarium (terpuntir).

Artikel Lainnya: 5 Pengobatan untuk Mengatasi Kista Ovarium

Pencegahan Kista Ovarium

Cara mencegah kista ovarium adalah dengan mengendalikan faktor risiko yang dapat diubah, seperti:

  • Tidak merokok
  • Menerapkan gaya hidup dengan diet gizi seimbang, rutin berolahraga, mengelola stress, dan istirahat yang cukup
  • Membatasi konsumsi lemak jenuh yang diduga sebagai makanan penyebab kista ovarium

Komplikasi Kista Ovarium

Terdapat beberapa komplikasi kista ovarium, seperti:

1. Torsio ovarium

Ovarium terpuntir dapat menyebabkan aliran darah ke ovarium terhenti dan kematian jaringan.

2. Ruptur kista ovarium

Kista ovarium yang pecah dapat menyebabkan perdarahan hebat, peritonitis, dan syok. Kondisi ini merupakan hal yang berbahaya dan dapat mengancam nyawa.

Obat Terkait Kista Ovarium

  • Kontrasepsi hormonal 

Kapan Harus ke Dokter?

Sangat penting untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat untuk kista ovarium. Periksakan dirimu atau mereka yang berada dalam pengawasanmu bila mengalami gejala-gejala dan memiliki faktor risiko yang telah dijelaskan.

Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi kista ovarium, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.

Kamu juga bisa booking dokter dan berbagai layanan kesehatan dengan fitur Temu Dokter dan Layanan Medis dan Lab.

[LUF]

  1. Puttabyatappa M, Padmanabhan V. Developmental Programming of Ovarian Functions and Dysfunctions. Vitam Horm. 2018.
  2. Olasinde A, Ogunlaja O, Olasinde YT, Mobolaji-Ojibara MU, Adelaja-Ojulari N. Giant Ovarian Cyst in a Term Pregnancy Simulating a Massive Ascites: A Case Report. Cureus. 2022. 
  3. Mobeen S, Apostol R. Ovarian Cyst. National Library of Medicine. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560541/ Accessed 15 May 2023.
  4. Cheng Y. Ovarian Cysts. Society for Maternal-Fetal Medicine (SMFM). 2021.
  5. Al Zahidy ZA. Causes and Management of Ovarian Cysts. The Egyptian Journal of Hospital Medicine. 2018.
  6. Mayo Clinic Staff. Ovarian Cyst. Mayo Clinic. 2022. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ovarian-cysts/symptoms-causes/syc-20353405Accessed 15 May 2023.
  7. Tafazoli M, Fazeli E, Dadgar S, Nematy M. The Association of the Dietary Fat and Functional Ovarian Cysts in Women of Reproductive Age Referring to Three Hospitals in Mashhad, Iran, 2014. Int J Community Based Nurs Midwifery. 2016. 4(2):148-56. 
  8. Katrina M Volk and others, High-Fat, High-Sugar Diet Disrupts the Preovulatory Hormone Surge and Induces Cystic Ovaries in Cycling Female Rats. Journal of the Endocrine Society. 2017.