HomeInfo SehatDarahKenali Anemia, Diagnosis dan Cara Pengobatannya
Darah

Kenali Anemia, Diagnosis dan Cara Pengobatannya

dr. Melyarna Putri, 01 Sep 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kenali Anemia, Diagnosis dan Cara Pengobatannya. Berikut penjelasan dr. Melyarna Putri mengenai bagaimana anemia dapat dikenali, didiagnosa dan ditangani.

Kenali Anemia, Diagnosis dan Cara Pengobatannya

KlikDokter.com – Anemia bukanlah penyakit. Melainkan kondisi tubuh (medis) dimana tidak ada cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh. Ketika jaringan tidak menerima jumlah oksigen yang cukup, banyak organ dan fungsi organ dalam tubuh yang terpengaruh.

Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa kita mengalami anemia?   

Untuk menegakkan diagnosis anemia, dokter akan menanyakan keluhan melakukan pemeriksaan fisik, dan melakukan pemeriksaan darah di laboratorium. Anemia biasanya ditandai dengan gejala :

  • Mudah lelah dan kehilangan tenaga
  • Napas cepat
  • Sakit kepala
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Kulit pucat
  • Sulit tidur

Apa sajakah penyebab anemia? Simak halaman berikutnya.

 

Kenali Anemia, Diagnosis dan Cara Pengobatannya

Sakatonik Liver

Secara umum terdapat 3 buah penyebab anemia yaitu perdarahan, penurunan produksi sel darah merah, dan penghancuran sel darah merah sebelum usia seharusnya. Mari kita bahas satu per satu. Perdarahan menyebabkan turunnya hemoglobin secara drastis. Misalnya pada kondisi paska kecelakaan, batuk darah (hemoptisis) , menstruasi yang banyak (menoragia), dan muntah atau buang air besar darah (hematomesis melena). Untuk kondisi ini apabila kadar hemoglobin sangat rendah, dokter dapat menganjurkan untuk dilakukan transfusi darah.

Sel darah merah umumnya didaur ulang setiap 120 hari. Namun pada kondisi tertentu, daur ulang sel darah merah ini terjadi lebih cepat dari 120  hari. Kondisi ini terjadi pada talasemia, sickle cell anemia dan G6PD. Talasemia dan sickle sel anemia merupakan kelainan bawaan yang menyebabkan sel darah merah dihancurkan dalam waktu kurang dari 120 hari. Sedangkan G6PD selain dapat disebabkan faktor keturunan, ternyata dapat dicetuskan oleh obat seperti kina dan pemakaian kamper yang secara tidak sengaja terkonsumsi.

Kondisi yang menyebabkan turunnya produksi sel darah merah antara lain anemia aplastik, leukemia, anemia defisiensi besi dan anemia megaloblastik. Seperti namanya, anemia defisiensi besi disebabkan adanya kurangnya asupan zat besi. Sedangkan anemia megaloblastik disebabkan adanya kurangnya asam folat dan B12 di dalam tubuh.

Pemeriksaan darah di laboratorium tidak hanya akan memastikan diagnosis anemia namun juga dapat mengetahui penyebab terjadinya anemia.

Pemeriksaan apa sajakah yang diperlukan untuk menunjang diagnosis anemia? Simak halaman berikutnya

 

Kenali Anemia, Diagnosis dan Cara Pengobatannya

Sakatonik Liver

Jumlah sel darah merah

Jumlah sel darah merah normal pria dan wanita memiliki perbedaan. Pada pria, jumlah sel darah merah normalnya sekitar 4,7-6,1 juta sel per mikroliter. Sedangkan pada wanita, normalnya sekitar 4,2-5,4 juta sel per mikroliter

Kadar hemoglobin

Normalnya kadar hemoglobin pada pria adalah 13,8-17,2 gram per desiliter. Sedangkan pada wanita normalnya adalah 12,1-15,1 gram per desiliter. Apabila kadar hemoglobin berada di bawah nilai patokan normal maka dapat dikatakan mengalami anemia.

Kadar feritin dan transferin

Feritin merupakan komponen untuk simpanan zat besi di dalam tubuh. Sedangkan transferin merupakan komponen penghantar zar besi di dalam tubuh. Zat besi merupakan salah satu komponen pembentuk hemoglobin. Salah satu penyebab anemia adalah kurangnya zat besi sebagai pembentuk hemoglobin.

Hitung retikulosit

Retikulosit merupakan sel darah merah muda atau belum matang. Pada kondisi dimana terjadi penurunan sel darah merah drastis dalam waktu relatif singkat, maka sel darah merah muda yang seharusnya belum beredar di pembuluh darah dapat dijumpai di pembuluh darah sebagai bentuk kompensasi atas kondisi yang sedang terjadi.

Bilirubin

Bilirubin merupakan produk sisa penghancuran sel darah merah. Jumlah bilirubin yang meningkat mengindikasikan adanya proses penghancuran sel darah merah yang cepat.

Bagaimana penanganan anemia?

Penanganan anemia didasarkan pada dasar penyebab anemia terjadi, apabila disebabkan defisiensi zat besi, asam folat dan B12 maka pemberian suplemen yang mengandung ketika mikronutrien ini diperlukan. Sedangkan pada kondisi yang parah dimana kadar hemoglobin ditemukan sangat rendah maka transfusi tidak jarang dijadikan sebagai pilihan terapi.

Apa Itu Anemia