Masalah Tulang

Plagiocephaly

dr. Marsita Ayu Lestari, 06 Sep 2023

Ditinjau Oleh

Plagiocephaly (flat head syndrome) adalah bentuk kepala bayi yang datar pada salah satu sisi. Berikut ulasan lengkapnya!

Plagiocephaly

Plagiocephaly

Dokter Spesialis

Kolaborasi interprofesional, Dokter spesialis anak, spesialis bedah saraf, spesialis bedah plastik, rekonstruksi dan estetik.

Gejala 

Bentuk kepala yang datar pada salah satu sisi, mata juling (50-60% bayi), ukuran kepala bayi berkembang secara lambat atau tidak berkembang.

Faktor Risiko

Bayi laki-laki, kehamilan kembar, persalinan dengan bantuan forcep dan vakum ekstraktor, bayi prematur, bayi mengalami muscular torticollis, kelainan bawaan sejak lahir, posisi tidur telentang dalam waktu lama, kurangnya waktu tengkurap pada bayi (tummy time), ibu menderita penyakit tiroid, penggunaan obat tertentu (clomiphene citrate) pada ibu di awal kehamilan.

Cara Diagnosis 

Wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Pengobatan 

Perawatan konservatif, pembedahan.

Obat

Perawatan konservatif, pembedahan.

Komplikasi

Masalah bentuk kepala bayi, peningkatan tekanan dalam rongga kepala, gangguan kognitif, mata juling, mata malas, mata silinder.

Kapan harus ke dokter?

Gejala dan tanda plagiocephaly.

Pengertian Plagiocephaly

Plagiocephaly adalah bentuk kepala bayi yang datar pada salah satu sisi. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, plagios artinya sisi miring, dan kephale artinya kepala. Plagiocephaly juga dikenal sebagai flat head syndrome.

Kondisi ini umumnya berhubungan dengan posisi tidur bayi yang cenderung sama dari waktu ke waktu dan kelainan kongenital.

Penyebab Plagiocephaly

Ada dua penyebab plagiocephaly, yakni:

  • Posisi tidur bayi yang cenderung sama pada waktu lama berisiko menjadi positional plagiocephaly. Beberapa literatur melaporkan bahwa bayi yang selalu ditidurkan dalam posisi telentang berisiko mengalami positional plagiocephaly.
  • Kelainan bawaan dengan bagian tulang tengkorak yang menutup cepat sehingga kepala bayi tidak berkembang dengan sempurna. Kondisi ini dikenal sebagai craniosynostosis.

Artikel Lainnya: Orangtua Harus Tahu, Ini Ciri Bentuk Kepala Bayi yang Normal

Gejala Plagiocephaly

Berikut gejala plagiocephaly yang bisa kamu perhatikan pada bayi:

  • Bentuk kepala yang datar pada salah satu sisi.
  • Mata juling dapat ditemukan pada 50-60% bayi.
  • Ukuran kepala bayi berkembang secara lambat atau tidak berkembang.

Faktor Risiko Plagiocephaly

Terdapat beberapa kondisi yang membuat bayi menjadi lebih rentan mengalami plagiocephaly:

  • Bayi laki-laki.
  • Kehamilan kembar.
  • Persalinan dengan bantuan forcep dan vakum ekstraktor.
  • Bayi prematur.
  • Bayi mengalami muscular torticollis (kontraksi otot leher yang menyebabkan kepala miring ke salah satu sisi).
  • Kelainan bawaan sejak lahir.
  • Posisi tidur telentang dalam waktu lama.
  • Kurangnya waktu tengkurap pada bayi (tummy time).
  • Ibu menderita penyakit tiroid.
  • Penggunaan obat tertentu pada ibu di awal kehamilan, contohnya clomiphene citrate.

Diagnosis Plagiocephaly

Untuk mendiagnosis plagiocephaly, dokter akan melakukan wawancara medis dan pemeriksaan fisik kepada orang tua atau keluarga penderita. Dokter akan menanyakan keluhan bayi, riwayat kehamilan dan persalinan ibu, posisi tidur bayi, faktor risiko, dan hal terkait lainnya.

Lalu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan mengamati bentuk kepala dan wajah bayi, mengukur kepala bayi, dan mengidentifikasi kelainan bawaan, seperti muscular torticollis.

Sementara pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Berikut pemeriksaan penunjang yang dipertimbangkan:

  • Rontgen dan CT-scan kepala untuk mengevaluasi tulang tengkorak.
  • Pemeriksaan genetik untuk mengevaluasi kemungkinan craniosynostosis.

Artikel Lainnya: Hati-Hati, Ini Dia Tanda Ubun-Ubun Bayi yang Tidak Normal!

Pengobatan Plagiocephaly

Pengobatan plagiocephaly umumnya multidisiplin, melibatkan dokter spesialis anak, spesialis bedah saraf, serta spesialis bedah plastik, rekonstruksi, dan estetik. Berikut pengobatan plagiocephaly yang direkomendasikan oleh dokter:

  • Perawatan konservatif umumnya dianjurkan pada positional plagiocephaly dan berada dalam pengawasan keluarga atau profesional. Perawatan konservatif meliputi:
  1. Modifikasi postur tidur.
  2. Perubahan posisi secara berkala.
  3. Fisioterapi.
  4. Tummy time.
  5. Penggunaan helm khusus.
  • Pembedahan biasanya dianjurkan pada cranyosnotosis.

Pencegahan Plagiocephaly

Plagiocephaly yang disebabkan oleh kelainan bawaan umumnya tidak dapat dicegah. Namun, antenatal care secara rutin diharapkan dapat membantu mendeteksi kondisi ini.

Selain itu, pemeriksaan fungsi tiroid pada ibu dan skrining genetik saat kehamilan dapat dipertimbangkan untuk membantu mengetahui risiko kelainan bawaan pada bayi.

Upaya pencegahan plagiocephaly yang disebabkan oleh posisi adalah:

Artikel Lainnya: Cara Merawat Bayi Baru Lahir dengan Benar

Komplikasi Plagiocephaly

Plagiocephaly yang disebabkan oleh posisi tidur dapat menyebabkan masalah pada bentuk kepala bayi.

Sementara plagiocephaly yang disebabkan oleh kelainan bawaan (craniosynostosis), dapat menimbulkan komplikasi berupa:

Artikel Lainnya: Penyebab Vernix Caseosa pada Bayi Baru Lahir

Obat Terkait Plagiocephaly

Sampai saat ini, penanganan plagiocephaly adalah seperti yang telah dijelaskan pada bagian pengobatan plagiocephaly.

Kapan harus ke Dokter?

Segera ke dokter, bila buah hati mama dan papa mengalami gejala dan tanda di atas. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi plagiocephaly, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter. Jangan lupa manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Chat Dokter online.

(APR)