Masalah Otot dan Sendi

Sindrom Kompartemen

dr. Marsita Ayu Lestari, 06 Sep 2023

Ditinjau Oleh

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sindrom kompartemen adalah kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan tekanan dalam otot.

Sindrom Kompartemen

Sindrom Kompartemen

Dokter Spesialis

Dokter di instalasi gawat darurat, Spesialis terkait: dokter spesialis bedah umum, spesialis ortopedi, dan spesialis kedokteran olahraga

Gejala 

Sindrom kompartemen akut: rasa tegang, nyeri berat, tampak pucat, denyut nadi tidak teraba, kelumpuhan, bengkak, Sindrom kompartemen kronis: nyeri atau kram setelah beraktivitas (berlari, berbaris, dan lain-lain), nyeri atau kram biasanya mereda setelah istirahat, kesemutan, mati rasa, bengkak

Faktor Risiko

Usia muda <35 tahun, patah tulang, cedera jaringan lunak, aktivitas berulang (pelari, penari), perban yang terlalu ketat, gigitan ular, sindrom nefrotik, diabetes, hipotiroidisme, gangguan perdarahan yang disebabkan oleh gangguan keseimbangan pembekuan darah dan perdarahan

Cara Diagnosis 

Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang

Pengobatan 

Bergantung pada kondisi (akut atau kronis), pembedahan, pendekatan non-bedah 

Obat

Obat antiinflamasi nonsteroid, toksin botulinum

Komplikasi

Kontraktur, nyeri, kerusakan saraf, infeksi, gagal ginjal, kematian

Kapan harus ke dokter?

Gejala dan tanda sindrom kompartemen,

Segera ke instalasi gawat darurat, bila mengalami gejala dan tanda sindrom kompartemen akut

Pengertian Sindrom Kompartemen

Sindrom kompartemen adalah kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan tekanan dalam otot. Kondisi ini dapat mengenai betis, paha, lengan, tangan, dan kaki.

Sindrom kompartemen (compartment syndrome) dikelompokkan menjadi akut dan kronis. Keadaan ini dapat menurunkan aliran darah ke sel saraf dan otot. Sindrom kompartemen akut yang tidak ditangani secara efektif berisiko mengancam nyawa.

Penyebab Sindrom Kompartemen

Penyebab sindrom kompartemen (compartment syndrome) berhubungan dengan kondisi yang menyebabkan peningkatan tekanan dalam otot. Berikut kondisi yang menjadi penyebab sindrom kompartemen:

1. Sindrom kompartemen akut

Sindrom ini merupakan kondisi gawat darurat yang umumnya disebabkan oleh trauma fisik.

2. Sindrom kompartemen kronis

Sindrom ini biasanya terjadi setelah melakukan gerakan berulang, seperti berlari, berbaris, dan sebagainya. Kondisi ini dapat membaik setelah menghentikan aktivitas.

Artikel Lainnya: Berapa Lama Proses Pembentukan Otot?

Gejala Sindrom Kompartemen

Pada sindrom kompartemen akut, umumnya gejala muncul beberapa jam setelah trauma. Berikut gejala sindrom kompartemen akut pada bagian tubuh yang terlibat:

  • Rasa tegang
  • Nyeri berat
  • Tampak pucat
  • Denyut nadi tidak teraba
  • Kelumpuhan
  • Bengkak

Berikut gejala sindrom kompartemen kronis pada bagian tubuh yang terlibat:

  • Nyeri atau kram setelah beraktivitas (berlari, berbaris, dan lain-lain)
  • Nyeri atau kram biasanya mereda setelah istirahat
  • Kesemutan
  • Mati rasa
  • Bengkak

Faktor Risiko Sindrom Kompartemen

Secara umum, faktor risiko sindrom kompartemen:

  • Usia muda < 35 tahun
  • Patah tulang
  • Cedera jaringan lunak
  • Aktivitas berulang (pelari, penari)
  • Perban yang terlalu ketat
  • Gigitan ular
  • Sindrom nefrotik
  • Diabetes
  • Hipotiroidisme
  • Gangguan perdarahan yang disebabkan oleh gangguan keseimbangan pembekuan darah dan perdarahan

Artikel Lainnya: 8 Penyebab Otot Tidak Berkembang Meski Rajin Olahraga

Diagnosis Sindrom Kompartemen

Diagnosis sindrom kompartemen dapat ditentukan berdasarkan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Dokter akan menanyakan keluhan, riwayat kesehatan penderita, kebiasaan, dan faktor risiko.

Lalu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi tanda-tanda vital dan bagian tubuh yang terlibat. Sedangkan, pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang yang dipertimbangkan adalah foto rontgen dan magnetic resonance imaging (MRI).

Pengobatan Sindrom Kompartemen

Cara mengatasi sindrom kompartemen adalah berobat ke dokter. Secara umum, pengobatan sindrom kompartemen bergantung pada kondisi penderita, yang memerlukan kolaborasi interprofesi. Misalnya, dokter di instalasi gawat darurat, dokter spesialis bedah umum, spesialis ortopedi, dan spesialis kedokteran olahraga.

Berikut pengobatan sindrom kompartemen akut:

 

  • Pembedahan: fasciotomy

 

Berikut pengobatan sindrom kompartemen kronis:

  • Istirahat
  • Modifikasi aktivitas
  • Terapi obat: obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), toksin botulinum
  • Pembedahan dipertimbangkan pada penderita yang tidak membaik dengan pendekatan non-bedah.

Pencegahan Sindrom Kompartemen

Sampai saat ini, belum terdapat pencegahan sindrom kompartemen akut secara efektif. Namun, kamu bisa mengurangi risiko terjadinya komplikasi dengan segera berobat ke dokter bila mengalami trauma fisik.

Sedangkan, upaya pencegahan sindrom kompartemen kronis adalah dengan memodifikasi aktivitas berulang dan berobat ke dokter.

Komplikasi Sindrom Kompartemen

Berikut komplikasi sindrom kompartemen:

  • Kontraktur
  • Nyeri
  • Kerusakan saraf
  • Infeksi
  • Gagal ginjal
  • Kematian

Artikel Lainnya: Waspada, Ini Deretan Penyebab Nyeri Sendi yang Mesti Kamu Ketahui

Obat Terkait Sindrom Kompartemen

Cara mengatasi sindrom kompartemen adalah seperti yang telah dijelaskan pada bagian pengobatan sindrom kompartemen. Berikut obat terkait sindrom kompartemen kronis:

  • OAINS
  • Toksin botulinum

Kapan harus ke Dokter?

Segera ke dokter, bila kamu mengalami gejala dan tanda di atas. Segera ke instalasi gawat darurat, bila mengalami gejala dan tanda sindrom kompartemen akut.

Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi sindrom kompartemen, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.

[LUF]