Masalah Kulit

Skin Tag

Skin Tag adalah pertumbuhan kulit jinak yang muncul akibat gesekan pada kulit, seperti di leher, area lipatan (bawah payudara dan ketiak). Faktor yang dapat memicu seperti gangguan sindrom metabolik.

Skin Tag

Skin Tag

Dokter spesialis

Spesialis kulit dan kelamin

Gejala

Benjolan pada permukaan kulit, berbentuk oval, ukuran 2-5 mm, lembut dan menyerupai warna kulit.

Faktor resiko

Gesekan kulit, obesitas, sindrom metabolik, genetik, penuaan kulit.

Metode diagnosis

Pemeriksaan Biopsi dan histopatologis.

Pengobatan

Eksisi bedah, terapi laser CO2, cryotherapy, ligasi, kauterisasi.

Obat

Krim Topikal dengan kandungan asam salisilat dan asam glikolat.

Komplikasi

Iritasi dengan gejala (gatal-gatal, kemerahan, bengkak), perdarahan kecil, infeksi jaringan kulit.

Kapan harus ke dokter?

Iritasi pada skin tag atau terjadi perubahan yang tidak normal pada skin tag terutama pada bentuk, warna dan tekstur.

Pengertian Skin Tag

Skin tag adalah masalah kulit berupa benjolan kecil yang menonjol dari permukaan kulit dan umumnya tidak berbahaya.

Ukuran benjolan skin tag sangat beragam, mulai dari 2 sampai 5 mm. Benjolan skin tag sering kali ditemukan di area lipatan kulit, seperti leher, ketiak, bawah payudara, dan area sekitar vagina (dekat miss v, anus dan selangkangan) serta pada sekitar wajah, yaitu kelopak mata.

Masalah kulit ini bisa terjadi pada remaja, anak-anak, dewasa dan lansia. Penyebab paling umum skin tag, yakni gesekan yang berulang antarkulit dan faktor risiko tertentu.

Selain tidak berbahaya, kondisi ini juga tidak mengganggu aktivitas, kecuali jika terjadi iritasi karena bergesekan dengan pakaian atau perhiasan. Bila terjadi iritasi dan muncul gejala seperti yang mengkhawatirkan, perdarahan ringan segera periksakan ke dokter kondisimu.

Artikel lainnya: Bukan Jerawat, Ini Benjolan di Wajah yang Harus Diwaspadai

Penyebab Skin Tag

Penyebab utama skin tag adalah gesekan antarkulit. Kondisi tersebut menyebabkan sel-sel kulit berkumpul dan membentuk benjolan. Selain gesekan, juga bisa disebabkan oleh kondisi berikut:

  • Obesitas akan memunculkan banyak lipatan pada tubuh dan menghilangkan elastisitas kulit, sehingga memudahkan munculnya skin tag.
  • Sindrom metabolik dapat memicu skin tag, misalnya gangguan retensi insulin (diabetes), dislipidemia, dan hipertensi.
  • Hormon yang tidak seimbang seperti peningkatan estrogen dan progesteron (hormon seks pada wanita) dapat meningkatkan pertumbuhan skin tag.
  • Proses penuan kulit menyebabkan kulit lebih mudah mengalami pertumbuhan sehingga orang dewasa hingga lansia lebih sering mengalami skin tag.
  • Faktor genetik akan mempengaruhi kemungkinan terkena skin tag, salah satunya penderita sindrom Birt-Hogg-Dube (BHD) dan tuberous sclerosis.

Artikel lainnya: Daftar Masalah Kulit yang Dapat Menyerang Lansia

Faktor Risiko Skin Tag

Secara umum, faktor risiko skin tag berhubungan dengan perubahan profil lipid akibat hormon, sindrom metabolik, dan peningkatan berat badan. Berikut berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko skin tag:

  • Iritasi
  • Penuaan dan hilangnya elastisitas kulit
  • Kondisi obesitas, diabetes, hipertensi, dan dislipidemia
  • Perubahan hormon pada wanita
  • Wanita hamil
  • Menopause
  • Riwayat keluarga yang mengidap sindrom Birt-Hogg-Dube (BHD) dan tuberous sclerosis.

Gejala Skin Tag

Secara umum, gejala skin tag ditandai dengan keluhan, seperti:

  • Lesi yang tumbuh pada permukaan kulit berbentuk oval.
  • Ukuran beragam mulai dari 2-5 mm.
  • Tekstur yang lembut.
  • Umumnya menyerupai warna kulit, benjolan dapat berwarna coklat atau merah apabila terkena iritasi.
  • Menggantung dari kulit dengan batang tipis (terhubung dengan tangkai berdaging).
  • Benjolan ada di bawah payudara, kelopak mata, leher, ketiak, bawah, selangkangan, area miss v dan anus.
  • Tidak menyebabkan gatal, merah atau nyeri kecuali lesi mengalami iritasi atau tergores.

Artikel lainnya: Ada Benjolan di Ketiak, Berbahayakah?

Diagnosis Skin Tag

Diagnosis skin tag akan ditentukan oleh dokter melalui wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Setelah menanyakan keluhan dan faktor risiko, maka dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, dan mengidentifikasi karakteristik skin tag berdasarkan bentuk, warna, ukuran dan lokasi.

Secara umum skin tag sudah dapat dipastikan dengan pemeriksaan visual. Namun, agar mendapatkan kepastian diagnosis beberapa pemeriksaan penunjang dapat dilaksanakan, meliputi:

1. Biopsi

Prosedur biopsi eksisi untuk memastikan benjolan atau daging tumbuh bersifat jinak. Caranya dengan mengambil sampel pada jaringan kulit terkait lalu dilakukan pemeriksaan mikroskopis untuk menentukan ukuran, bentuk dan warna.

2. Pemeriksaan Histopatologis

Pemeriksaan histopatologi dilakukan dengan mewarnai jaringan kulit yang diambil melalui biopsi menggunakan pewarna khusus seperti Hematoxylin dan Eosin (H&E).

Pewarna ini membantu memperjelas struktur sel dan jaringan di bawah mikroskop, sehingga ahli patologi dapat menganalisis dan mengevaluasi apakah ada sel-sel yang abnormal yang berpotensi sebagai kanker kulit.

Artikel lainnya: 9 Penyebab Benjolan di Selangkangan, Apakah Berbahaya?

Pengobatan Skin Tag

Skin tag umumnya tidak berbahaya, namun kondisi ini cukup mengganggu penampilan bila muncul di area yang terlihat atau sering terkena gesekan sehingga menimbulkan iritasi.

Untuk menghilangkan skin tag, biasanya diperlukan prosedur medis sederhana atau menggunakan krim topikal.

1. Krim Topikal

Krim topikal untuk mengatasi skin tag biasanya mengandung bahan aktif yang mengeringkan atau menghancurkan skin tag, seperti asam salisilat dan asam glikolat

Asam salisilat akan membantu mengelupaskan dan mempercepat pengeringan skin tag. Asam glikolat juga berperan dalam membantu pengelupasan kulit atau skin tag sekaligus memperbaiki sel kulit.

Obat penghilang skin tag ini diproduksi dalam berbagai merek dengan komposisi yang berbeda dan dapat Kamu beli di apotek terdekat dengan resep dokter.

2. Pengangkatan Skin Tag

Berikut metode pengangkatan (removal) skin tag yang dapat disesuaikan dengan kondisi, kemampuan biaya, dan preferensi Kamu:

  • Eksisi bedah

Proses pemotongan skin tag dengan pisau bedah yang telah disterilkan setelah pasien disuntikan bius atau anestesi oleh dokter. Setelah operasi skin tag dilakukan penting bagi pasien melakukan perawatan luka dengan cermat agar tidak terjadi infeksi.

  • Cryotherapy

Tindakan medis yang mengandalkan nitrogen cair untuk membekukan dan menghilangkan benjolan di kulit. Nitrogen cair akan diletakkan pada skin tag sehingga jaringan kulit sekitar membeku dan mati.

  • Kauterisasi

Prosedur kauterisasi menggunakan perangkat khusus untuk membakar dan menghapus skin tag.

  • Laser O2

Terapi ini menggunakan sinar laser karbon dioksida untuk menguapkan dan menghilangkan skin tag. Laser ini memanaskan dan menghancurkan skin tag tanpa merusak kulit di sekitarnya. Penting untuk melindungi kulit dari sinar matahari langsung dan menjaga kebersihannya.

  • Ligation

Salah satu teknik removal yang aman untuk skin tag. Caranya mengikat dasar skin tag dengan benang sehingga memotong aliran darah pada jaringan, nanti skin tag akan mengering dan jatuh.

Artikel lainnya: Wajah Kencang dan Awet Muda dengan Facial Krioterapi

Pencegahan Skin Tag

Berikut berbagai tindakan yang bisa Kamu lakukan untuk mencegah terbentuknya skin tag:

  • Menjaga kebersihan kulit dengan cara mandi yang teratur serta rutin membersihkan area lipatan kulit.
  • Cegah kulit kering dengan rutin menggunakan pelembap.
  • Gunakan pakaian yang longgar dan nyaman.
  • Gunakan perhiasan yang tidak menyebabkan iritasi pada kulit.
  • Mengatur pola makan yang sehat dan seimbang.
  • Menjaga berat badan agar berada di rentang indeks massa tubuh normal (18,5-22,9 kg/m² untuk orang Asia). Kamu bisa mengecek indeks massa tubuh lewat tools Kalkulator BMI.
  • Mengontrol gula darah dan memantau tekanan darah serta kadar kolesterol.
  • Mengelola stress dan menjaga mood agar tetap stabil.
  • Tidak merokok.
  • Tidur yang cukup dan berkualitas.

Komplikasi Skin Tag

Skin tag termasuk kelainan kulit yang tidak berbahaya, dan dapat hilang dengan sendirinya. Kondisi ini juga tidak terpengaruh dengan gangguan lainnya. 

Akan tetapi, skin tag dapat menimbulkan gangguan lain bila mengalami iritasi atau gangguan yang muncul setelah tindakan pengangkatan dilakukan, seperti: 

  • Nyeri
  • Gatal dan kemerahan
  • Pembengkakan
  • Perdarahan minor
  • Infeksi pada jaringan kulit

Obat Terkait Skin Tag

  • Asam salisilat
  • Asam glikolat

Kapan Harus ke Dokter?

Periksakan diri ke dokter, bila terjadi iritasi, skin tag terasa nyeri, atau terdapat perubahan dari bentuk, warna dan ukuran yang tidak normal.

Jika Kamu ingin tahu lebih banyak seputar skin tag, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter

Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Spesialis Kulit dan Kelaminonline atau buat janji dengan dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di fitur Temu Dokter.

Kamu bisa mendapatkan pemeriksaan kesehatan kulit di fasilitas kesehatan terdekat, dengan cara booking di layanan medis & lab di KlikDokter!

Gunakan layanan Klik Proteksi untuk asuransi lebih mudah dan cepat. Dengan aplikasi yang sama, Kamu juga bisa membeli obat dan suplemen di KALStore tanpa harus keluar rumah!

(APR)