HomeInfo SehatCovid-19Gejala Pasien Covid Varian Omicron
Covid-19

Gejala Pasien Covid Varian Omicron

Aditya Prasanda, 07 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Gejala infeksi varian Covid Omicron disebut-sebut lebih ringan dibandingkan varian virus corona lainnya. Benarkah demikian? Yuk, cari tahu.

Gejala Pasien Covid Varian Omicron

Hingga hari ini, gejala Covid Omicron masih diselidiki lebih jauh oleh para ilmuwan. Temuan awal mengungkapkan Omicron menyebabkan gejala serupa varian virus corona lainnya.

Orang yang terinfeksi Omicron mengalami gejala seperti demam, sakit tenggorokan, batuk, sesak napas, hingga nyeri otot. Meski begitu, belum ada laporan soal gejala penurunan maupun kehilangan kemampuan penciuman.

Para ahli menduga, sejauh ini gejala Omicron relatif lebih ringan dibandingkan varian coronavirus lainnya. Namun, temuan terbaru mengungkapkan varian Covid Omicron dapat menimbulkan dua gejala yang “tidak biasa”.

 

Gejala Infeksi Omicron Pengaruhi Denyut Jantung dan Nadi

Dokter Angelique Coetzee dari Pretoria, Afrika Selatan, mengatakan infeksi Omicron dapat menyebabkan kelelahan hebat, disertai peningkatan detak jantung dan denyut nadi.

Tanda Covid Omicron tersebut ditemukan dr. Coetzee ketika menangani seorang pasien positif berusia 6 tahun. Pasien tersebut mengalami demam tinggi, kelelahan, disertai jantung dan nadi berdenyut cepat.

Beruntung, ketika menjalani pemeriksaan dua hari berselang, kondisi pasien jauh lebih baik.

Artikel Lainnya: Kombinasi Vaksin COVID dan Flu, Cegah Keparahan COVID?

Dokter Coetzee menjelaskan, gejala Omicron tersebut berbeda sekali dengan infeksi Delta yang pernah ia tangani. Namun, rata-rata pasien terinfeksi Omicron mengalami gejala ringan.

“Gejala yang timbul juga layaknya gejala tahap awal ketika infeksi coronavirus terjadi,” ia menambahkan.

Kelelahan ekstrem merupakan salah satu gejala tahap awal infeksi COVID-19. Kendati demikian, menurut dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, tidak diketahui pasti bagaimana infeksi virus menyebabkan kelelahan.

“Tapi, sejumlah peneliti menyatakan kelelahan merupakan respons alami tubuh usai mengalami infeksi,” lanjut dr. Astrid.

Akibatnya, tubuh mengalami kelelahan ekstrem yang gejalanya dapat bertahan meskipun pasien positif virus corona telah beristirahat maupun tidur.

Umumnya, pasien COVID-19 mengalami kelelahan ekstrem disertai sakit kepala, anosmia, demam, batuk, sakit tenggorokan, ataupun nyeri otot.

Namun, satu orang pasien yang ditangani dr. Coetzee mengalami kelelahan ekstrem disertai jantung dan nadi berdenyut cepat.

Artikel Lainnya: Ini Suplemen dan Obat Terapi COVID-19 Sesuai Tingkat Gejala

Berdasarkan Johns Hopkins Medicine, Amerika Serikat, peningkatan detak jantung dan denyut nadi lumrah terjadi pada pasien positif COVID-19. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beragam faktor, termasuk dehidrasi.

Pasalnya, ketika tubuh kekurangan cairan, tekanan darah meningkat. Akibatnya, aliran darah mengalami peningkatan, sehingga memicu percepatan detak jantung dan denyut nadi.

Tidak heran bila dr. Coetzee menegaskan dua gejala “tidak biasa” pada pasien Omicron yang ia temukan masih termasuk dalam kategori umum dan sangat ringan.

Terlebih, kondisi pasien membaik dalam hitungan hari. Lalu, belum ada laporan gejala berat maupun komplikasi akibat infeksi varian B.1.1.529 (Omicron).

Bahaya Gejala Ringan Omicron

Kendati dr. Coetzee dan banyak ahli menilai gejala Omicron lebih ringan dibandingkan varian virus corona lainnya, Jennifer Horney, PhD, mengatakan kondisi tersebut justru dapat berbahaya.

Profesor program epidemiologi di University of Delaware, Amerika Serikat, itu mengungkapkan gejala ringan Omicron dapat meningkatkan kecepatan penyebaran virus.

“Bila virus Omicron menyebabkan gejala lebih ringan, banyak orang mungkin tidak terdeteksi karena salah kaprah menilai gejalanya. Virus kemudian bisa menyebar lebih cepat,” papar Horney.

Hingga saat ini WHO dan ilmuwan sendiri masih menyelidiki lebih jauh seluk-beluk infeksi COVID-19 varian Omicron. Sebagai bentuk antisipasi, lakukan langkah proteksi untuk diri dan orang sekitar.

Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar gejala COVID-19, konsultasi lebih mudah dan cepat lewat Live Chat di aplikasi Klikdokter.

(FR/JKT)

Referensi:

WHO. Diakses 2021. Update on Omicron.

Healthline. Diakses 2021. Omicron Symptoms: How They Compare with Other Coronavirus Variants.

Centers for Disease Control and Prevention. Diakses 2021. Omicron Variant: What You Need to Know.

ZOE COVID Study. Diakses 2021. Is fatigue a symptom of COVID-19?

Johns Hopkins Medicine. Diakses 2021. Heart Problems after COVID-19.

virus coronainfeksi virus

Konsultasi Dokter Terkait