Covid-19

Rekomendasi IDAI untuk Vaksinasi COVID-19 Anak 6-11 Tahun

Tri Yuniwati Lestari, 04 Nov 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah memberikan rekomendasi vaksin covid anak 6-11 tahun. Seperti apa kriterianya? Ketahui selengkapnya di sini.

Rekomendasi IDAI untuk Vaksinasi COVID-19 Anak 6-11 Tahun

Rekomendasi pemberian vaksin covid anak 6-11 tahun telah resmi dikeluarkan oleh IDAI. Penggunaan darurat vaksin Sinovac ini juga telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Seperti apa syarat vaksin COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun? Ketahui lebih lanjut penjelasan dokter berikut.

Syarat Vaksinasi COVID-19 Anak 6-11 Tahun

Dijelaskan oleh dr. Arina Heidyana, sebenarnya tidak ada perbedaan antara pemberian vaksin COVID-19 untuk dewasa dan anak-anak.

Dosis maupun jangka waktu pemberian vaksin pun sama untuk orang dewasa dan anak-anak.

“Untuk pemberian vaksin anak usia 6-11 tahun, sebenarnya sama dengan pemberian vaksin orang dewasa. Dosis yang diberikan sama-sama 0,5 ml. Kemudian, jangka waktu tunggu antara vaksinasi pertama dan kedua juga sama, yaitu 28 hari atau 4 minggu,” ucap dr. Arina.

Artikel Lainnya: Waspada, Ini Gejala dan Komplikasi MIS-C COVID pada Anak

Namun, dr. Arina menyampaikan memang ada beberapa anak dengan kondisi tertentu yang tidak direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin coronavirus, antara lain:

  • Mengidap kanker.
  • Autoimun.
  • Memiliki kelainan bawaan.
  • Mengalami demam dengan suhu di atas 37 derajat Celsius, atau baru sembuh dari demam.

Namun, bukan berarti anak demam tidak akan mendapat vaksin virus corona. Hanya saja, anak harus menunggu sampai benar-benar pulih.

“Anak yang tidak direkomendasikan menerima vaksin coronavirus lainnya adalah mereka yang baru sembuh dari virus corona. Kemudian, anak yang memiliki penyakit tertentu sebaiknya ada rekomendasi dari dokter, dan penyakitnya harus terkontrol,” jelas dr. Arina.

Selain itu, dalam rekomendasi IDAI untuk vaksin covid anak usia 6-11 tahun, beberapa kondisi ini juga tidak disarankan pemberiannya:

  1. Anak dengan Sindrom Guillain Barre, mielitis transversa, acute demyelinating, dan encephalomyelitis.
  2. Menjalani pengobatan sitostatika berat atau imunosupresan.
  3. Mengalami hipertensi tidak terkendali.
  4. Diabetes mellitus tidak terkontrol.
  5. Anak baru mendapat imunisasi jenis lain kurang dari sebulan.
  6. Mengalami penyakit kronik atau kelainan bawaan yang tidak terkendali.

Manfaat Vaksinasi COVID-19 untuk Anak 6-11 Tahun

Melansir laman resmi CDC, vaksinasi untuk anak-anak dapat memiliki dampak yang sangat besar:

  1. Membantu melindungi anak-anak berusia 6 tahun ke atas dari infeksi COVID-19.
  2. Melindungi anggota keluarga lainnya dari penularan virus, khususnya bagi yang tidak memenuhi syarat vaksinasi dan mungkin berisiko lebih tinggi sakit parah jika terinfeksi.
  3. Menjaga anak-anak agar tidak sampai sakit parah (gejala berat) jika terinfeksi coronavirus.
  4. Membantu menjaga kesehatan anak agar tetap aman bersekolah dan mengikuti kegiatan lainnya.

Artikel Lainnya: Mengapa Hanya Anak 12 Tahun ke Atas yang Bisa Vaksinasi Sinovac?

Vaksinasi untuk anak 6-11 tahun penting demi melindungi dari COVID-19, dan mengurangi risiko keparahan penyakit, rawat inap, atau komplikasi coronavirus jangka panjang. 

Pasalnya, kasus COVID-19 pada anak-anak dapat mengakibatkan rawat inap, MIS-C (sindrom inflamasi), dan komplikasi jangka panjang. Anak juga bisa mengalami long covid, yang mana gejalanya dapat bertahan berbulan-bulan. 

Dalam catatan CDC pada 2 November 2021, varian Delta telah membuat lonjakan kasus pada anak-anak.

Pada akhir Juni hingga pertengahan Agustus, kejadian rawat inap COVID-19 anak-anak dan remaja meningkat hingga lima kali lipat.

Pembelajaran Tatap Muka Menjadi Alasan Anak Harus Divaksin

Pembelajaran tatap muka perlahan telah dimulai kembali. Oleh sebab itu, vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun sangat penting untuk mencegah penyebaran dan infeksi virus corona di sekolah.

Menurut data Satgas COVID-19, tercatat hingga 1 November 2021, anak-anak telah menyumbang sekitar 13 persen kasus infeksi virus corona di Indonesia.

Saran dari dr. Arina, segera daftarkan anak Anda untuk menerima vaksinasi COVID-19. Jika masih ragu dengan keamanan dan efek samping vaksin virus corona untuk anak, konsultasikan dengan dokter.

Gunakan LiveChat dokter anak untuk konsultasi lebih cepat dan mudah. Dapatkan info kesehatan anak lainnya dari dokter di aplikasi Klikdokter.

(FR/AYU)

virus coronaKesehatan Anakinfeksi virus

Konsultasi Dokter Terkait