Bermain Bowling, Apakah Aman bagi Kesehatan Ibu Hamil?

Ibu hamil disarankan untuk tetap melakukan aktivitas serta olahraga ringan, agar kesehatan tubuhnya tetap terjaga. 

Namun, apa jadinya jika olahraga yang dipilih adalah bowling? Apakah olahraga tersebut tergolong aman untuk kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungannya? Yuk, cari tahu fakta selengkapnya. 

Bermain bowling memang menyenangkan. Namun, bagi ibu hamil olahraga tersebut tidak boleh dilakukan sembarangan.

Artikel Lainnya: Olahraga Plank untuk Ibu Hamil, Aman atau Berbahaya?

Pasalnya, bermain bowling di masa kehamilan bisa saja menyebabkan rasa tidak nyaman. Hal ini berhubungan dengan kondisi tubuh yang sedikit lebih besar, sehingga bisa menimbulkan tekanan berlebih saat gerakan bermain bowling.

Pada dasarnya, bowling membutuhkan kekuatan tubuh bagian atas. Sayangnya, selama kehamilan, ligamen dan sendi kehilangan sedikit fungsinya sehingga mudah tegang. Apabila melakukan gerakan bermain bowling secara sembarangan, bukan tak mungkin ibu hamil malah mengalami cedera. 

“Bowling sebenarnya cukup aman untuk dilakukan ibu hamil. Namun, ibu hamil harus terlebih dahulu memastikan kondisi kesehatan diri serta janin ke dokter sebelum melakukannya,” kata dr. Devia Irine Putri.

Sangat penting bagi ibu hamil untuk memeriksakan diri ke dokter sebelum bermain bowling. Tujuannya agar dapat meminimalkan risiko cedera yang mungkin membahayakan diri serta janin dalam kandungannya.

Artikel Lainnya: Mengenal Gym Ball dan Manfaatnya untuk Ibu Hamil

Apabila dokter mengizinkan Anda untuk bermain bowling, pastikan untuk tetap melakukannya dengan berhati-hati.

Agar lebih aman dan terhindar dari risiko cedera, berikut ini beberapa tips hal perlu diperhatikan ibu hamil sebelum main bowling:

• Ketahui Gerakan yang Tepat

Pastikan untuk memahami langkah-langkah melempar bola bowling yang tepat. Anda juga perlu berhati-hati dan tidak menekan punggung saat mengangkat atau melempar bola. Perhatikan baik-baik posisi dan gerakan tubuh Anda. 

Saat mulai bermain bowling, usahakan agar punggung tetap lurus dan lutut ditekuk. Jika terdapat gerakan yang membuat punggung dan persendian sakit, beristirahatlah terlebih dahulu. Anda juga bisa mencari alternatif gerakan lain guna mencegah rasa sakit datang kembali.

Anda dapat melatih gerakan bowling secara perlahan, terutama saat pemanasan.

• Hati-Hati dengan Berat Badan

Pilihlah bola bowling yang lebih ringan. Selain itu, pastikan bahwa bola tersebut nyaman untuk diangkat dan digulingkan. 

Anda juga dapat menggunakan sabuk kehamilan untuk membantu mendistribusikan berat badan agar keseimbangan tetap terjaga dengan baik.

• Perkuat Tubuh Bagian Atas

Akibat perut yang membesar, tubuh bagian atas memerlukan kekuatan yang lebih optimal untuk menopang dengan optimal. Jika bagian tubuh tersebut tak mampu menopang dengan baik, bukan tak mungkin ibu hamil malah mengalami cedera saat bermain bowling.

Guna menurunkan risiko tersebut, ibu hamil sebaiknya mempersiapkan diri dengan memperkuat otot tubuh bagian atas. 

Artikel Lainnya: Olahraga Angkat Beban saat Hamil, Rentan Bikin Keguguran?

• Bermain dengan Santai

Perut yang membesar membuat ibu hamil lebih sulit mempertahankan keseimbangan, apalagi saat bermain bowling. 

Pastikan untuk tidak terburu-buru saat melempar bola bowling. Lakukanlah dengan santai sambil mengatur keseimbangan, agar Anda tidak tergelincir dan cedera.

• Perhatikan Batasan Tubuh

Penting bagi ibu hamil untuk menyadari batasan tubuh sendiri. Jangan paksakan diri untuk tetap melakukan olahraga bowling, khususnya jika Anda sudah merasakan nyeri, terlalu lelah, atau kesulitan berdiri.

Lebih baik istirahatkan tubuh, agar kesehatan Anda dan janin dalam kandungan tetap terjaga dengan baik.

Jika telanjur memaksakan diri dan mengalami pendarahan, sakit perut, kontraksi berlebih, atau gejala lain yang lebih gawat, segera berobat ke dokter kandungan sebelum terlambat.

Punya pertanyaan soal main bowling saat hamil? Ingin tahu mengenai olahraga untuk ibu hamil lainnya? Anda bisa berkonsultasi kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.

(NB/JKT)