HomeInfo SehatDiabetesPengaruh Menstruasi pada Pasien Diabetes
Diabetes

Pengaruh Menstruasi pada Pasien Diabetes

Aditya Prasanda, 29 Jul 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Menstruasi dapat memengaruhi kondisi kesehatan penderita diabetes. Mengapa begitu? Temukan jawabannya di sini.

Pengaruh Menstruasi pada Pasien Diabetes

Interaksi hormonal yang kompleks saat menstruasi menyebabkan perempuan pengidap diabetes mengalami gangguan kesehatan tertentu.

Kondisi tersebut memengaruhi sistem dan fungsi tubuh lainnya. Seperti apa? Simak penjelasan medis soal efek menstruasi pada perempuan diabetes.

Efek Menstruasi pada Diabetes

Setiap bulannya, sekitar 5-11 hari jelang menstruasi perempuan mengalami premenstrual syndrome (PMS).

Siklus awal jelang menstruasi ini diyakini banyak peneliti terjadi akibat perubahan hormon serotonin, estrogen, dan progesteron.

Peningkatan hormon serotonin dapat memengaruhi suasana hati, emosi, dan pikiran perempuan. Hal ini menyebabkannya lebih mudah cemas dan marah ketika PMS.

Artikel lainnya: Diabetes Sebabkan Gangguan Kesuburan pada Wanita?

Sementara, peningkatan hormon estrogen dan progesteron menurut dr. Dyah Novita Anggraini dapat memengaruhi kondisi diabetesi (penderita diabetes).

“Pada saat PMS, hormon estrogen dan progesteron mengalami ketidakstabilan. Hal ini membuat kadar gula darah bisa naik,” jelasnya.

Melansir Very Well Health, sebuah penelitian juga mengungkapkan peningkatan hormon progesteron menyebabkan resistensi insulin (kondisi ketika sel tubuh tidak dapat memanfaatkan gula darah secara optimal).

Akibatnya, perempuan diabetes yang PMS berisiko tinggi mengalami hiperglikemia (kadar gula darah melebihi batas normal).

Tak hanya itu, peningkatan hormon progesteron menyebabkan Anda mudah lapar. Namun, di saat bersamaan malas melakukan aktivitas apa pun.

Jika deretan kondisi ini tidak dikontrol dengan bijak, risiko mengalami komplikasi diabetes kian besar.

Apa yang Harus Dilakukan Diabetesi?

Menyikapi efek haid pada penderita diabetes, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter terkait penyesuaian dosis insulin basal menjelang menstruasi.

Dilansir dari Medical News Today, insulin basal merupakan jenis insulin kerja singkat. Insulin ini umumnya diminum di antara waktu makan dan sebelum tidur.

Penyesuaian dosis insulin dilakukan agar Anda mengetahui proporsi kebutuhan insulin yang dibutuhkan tubuh selama resistensi insulin terjadi menjelang menstruasi. Asupan insulin basal berlebih justru dapat menyebabkan gula darah rendah.

Artikel lainnya: Pengaruh Diabetes terhadap Kesehatan Reproduksi

Jika memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur, Anda dapat menyesuaikan dosis insulin ketika mengalami gejala khas haid seperti kram. 

Dosis insulin juga dapat disesuaikan ketika hari pertama menstruasi. Sehari setelahnya, kebutuhan insulin Anda akan kembali normal.

Pada sisa periode menstruasi, perubahan kadar gula darah dan resistensi insulin tidak terlalu signifikan.

Namun, sekitar dua pekan menjelang menstruasi selanjutnya, ketika ovulasi (fase pelepasan sel telur matang dari permukaan ovarium) terjadi, kadar gula darah dan resistensi insulin kembali meningkat.

Melansir Diabetes Strong, siklus ovulasi pasti menyebabkan resistensi insulin dan lonjakan kadar gula darah tinggi yang tidak terduga. Kondisi ini terjadi dengan cepat, singkat, namun signifikan.

Ketika siklus ini kembali berulang, perempuan diabetes harus menyesuaikan dosis insulin kembali. Untungnya, sebagian besar perempuan hanya mengalami fase ini selama 2-3 hari.

Itu dia efek menstruasi pada diabetes. Jika ingin tanya lebih lanjut seputar diabetes, konsultasi ke dokter via Tanya Dokter.

(FR/JKT)

InsulinSiklus MenstruasiDiabetes

Konsultasi Dokter Terkait