Pencernaan

Penyakit akibat Norovirus, Benarkah Bukan Diare Biasa?

Ayu Maharani, 14 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Belum usai dengan virus corona, kini norovirus merebak di China. Lantas, apakah penyakit yang disebabkan virus tersebut sangat berbahaya?

Penyakit akibat Norovirus, Benarkah Bukan Diare Biasa?

Dunia belum selesai dengan COVID-19, tapi virus lain sudah merebak di Tiongkok. Tak tanggung-tanggung, lebih dari 70 mahasiswa di sebuah universitas Taiyuan, Provinsi Shanxi, Tiongkok, alami gejala muntah-muntah dan diare.

Setelah diselidiki lebih lanjut, ternyata penyebabnya adalah norovirus. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), norovirus sangatlah menular.

Hingga Minggu (11/10), sebanyak 22 mahasiswa yang tumbang karena norovirus masih dirawat di rumah sakit. 

Apa Itu Norovirus?

Sebenarnya, norovirus bukanlah virus baru. Dilansir Web MD, pada awalnya, norovirus disebut sebagai virus Norwalk karena kemunculannya pertama kali di Norwalk, Ohio, Amerika Serikat, pada tahun 1972.

Virus tersebut menjadi penyebab paling umum dari gastroenteritis akut (diare dan muntah) di seluruh dunia. Umumnya, norovirus menyebar dengan mudah melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. 

Tiap tahunnya, virus penyebab diare dan muntah itu memicu 19-21 juta kasus gastroenteritis akut di AS. Sebanyak 450 ribu orang di antaranya masuk ke unit gawat darurat. 

Walaupun dapat menyerang siapa saja sepanjang tahun, infeksi virus tersebut paling banyak terjadi di musim dingin. Itulah sebabnya, penyakit norovirus ini kerap disebut winter vomiting bug.

Artikel Lainnya: 4 Minuman Terbaik untuk Gantikan Cairan Tubuh saat Diare

Bagaimana Gejala dari Norovirus?

Saat Anda terinfeksi virus Norwalk, tubuh akan mulai merasakan gejalanya 1-2 hari kemudian. Adapun gejala yang dirasakan penderitanya, antara lain:

  • Diare berair (paling sering terjadi pada orang dewasa).
  • Kram perut.
  • Mual.
  • Muntah (paling sering terjadi pada anak-anak).
  • Demam ringan .
  • Nyeri otot.
  • Sakit kepala.
  • Badan lemas.

Menurut dr. Alvin Nursalim, Sp.PD, infeksi yang dirasakan bersifat mild (tidak terlalu berat) dan bisa hilang dalam beberapa hari. 

“Umumnya, ini tidak sampai mengancam nyawa penderitanya. Tapi untuk beberapa kasus, virus tersebut menyebabkan dehidrasi bahkan kematian jika dehidrasi berat dan tidak langsung ditangani dengan tepat,” jelasnya. 

Dokter Alvin menambahkan, “Diare pada anak-anak dan lansia rentan menyebabkan gangguan hemodinamik dan dehidrasi. Jadi untuk mereka, deteksi dan penanganan dini sangat diperlukan.” 

Dalam kebanyakan kasus, kondisi akan membaik setelah 2-3 hari. Jika tidak membaik dalam 3 hari, Anda disarankan untuk langsung menemui dokter. 

Norovirus ini juga dapat ditularkan hingga 8 minggu. Jadi, setelah sembuh dari gejala-gejala di atas pun Anda masih bisa menularkannya kepada orang lain. Misalnya, lewat berbagi alat makan atau toilet bersama. 

Penting bagi Anda untuk selalu mencuci tangan setelah menggunakan toilet agar tidak tertular bakteri atau virus apa pun. 

Artikel Lainnya: Cara Mengobati Diare dengan Cepat

Bagaimana Cara Mengatasi Norovirus?

Ketika kondisi tubuh tidak membaik setelah tiga hari, seperti yang disarankan di atas, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter.

Dokter biasanya memberikan diagnosis berdasarkan gejala yang dirasakan ataupun melalui tes. 

Norovirus tidak merespons antibiotik sehingga Anda tidak perlu meminta obat tersebut ketika dokter tidak meresepkannya.

Dokter mungkin akan meresepkan obat untuk meringankan gejala dan Anda wajib mencukupi kebutuhan cairan supaya tidak dehidrasi. 

Bila dehidrasi yang telanjur parah, dokter akan memberikan cairan intravena. Hindari mengonsumsi minuman manis, minuman berkafein dan beralkohol karena dapat memperparah diare dan dehidrasi.

Artikel Lainnya: Jika Bayi Diare, Anda Perlu Melakukan Ini

Untuk menghindari infeksi virus Norwalk ini, beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan, yaitu:

  • Rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik. Kebiasaan tersebut wajib dilakukan sebelum Anda mempersiapkan hidangan, makan, setelah menggunakan kamar mandi, dan setelah mengganti popok bayi. 
  • Cuci buah dan sayuran mentah sampai bersih. 
  • Masak bahan makanan sampai matang, khususnya daging, tiram, dan kerang. 
  • Bersihkan dan disinfeksi permukaan benda-benda yang sering disentuh dengan campuran deterjen dan pemutih.
  • Usahakan untuk tidak mengonsumsi makanan yang telah disiapkan oleh orang lain yang sedang sakit.
  • Penderita norovirus disarankan tidak menyiapkan makanan setidaknya 2-3 hari ke depan, meski sudah merasa sehat.

Lakukan pencegahan di atas agar tidak terserang gejala norovirus, seperti diare, muntah, dan lainnya.

Bila masih ada pertanyaan seputar infeksi virus lainnya, konsultasikan kepada dokter lewat fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter

(HNS/AYU)

Norovirus

Konsultasi Dokter Terkait