Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatCovid-19Presiden Bolivia Jeanine Añez Dinyatakan Positif Terinfeksi Virus Corona!
Covid-19

Presiden Bolivia Jeanine Añez Dinyatakan Positif Terinfeksi Virus Corona!

Krisna Octavianus Dwiputra, 10 Jul 2020

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Presiden Bolivia Jeanine Anez dinyatakan positif virus corona. Ia menjadi pemimpin ketiga di Amerika Latin yang terkena COVID-19.

Presiden Bolivia Jeanine Añez Dinyatakan Positif Terinfeksi Virus Corona!

Virus corona tak pandang bulu saat menyerang dan menginfeksi seseorang. Belum lama ini, Presiden Brasil dinyatakan positif virus mematikan itu. Lalu kabar terbarunya, Presiden Bolivia, Jeanine Anez dilaporkan juga terpapar COVID-19. 

Presiden Bolivia Mengumumkan Dirinya Terinfeksi Virus Corona

Jeanine Anez, yang menjabat sebagai presiden interim (sementara) di Bolivia, mengumumkan dirinya positif untuk virus corona pada Kamis (9/7) kemarin. 

Dengan kabar ini, artinya ia menjadi pemimpin Amerika Latin ketiga yang terinfeksi COVID-19 dalam beberapa minggu terakhir.

Meski dinyatakan positif, Anez mengatakan ia akan terus bekerja di tengah masa isolasi. Bukan tanpa alasan, di Bolivia sendiri sedang terjadi lonjakan kasus. 

Belum lama ini, Bolivia juga telah melarang pertemuan massal guna memperlambat penyebaran virus. 

Namun, Anez menyatakan dirinya baik-baik saja dan merasa tetap kuat untuk menjalani kegiatan sehari-hari. "Saya merasa baik, saya merasa kuat," tulisnya di akun Twitter-nya.

Para pemimpin Amerika Latin lainnya yang telah melakukan pertarungan dengan COVID-19 antara lain Presiden Brasil, Jair Bolsonaro dan Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandez.

Menteri Kesehatan Bolivia Terinfeksi Lebih Dulu

Negara Bolivia memang sedang dalam pukulan telak terkait virus corona. Selain presiden, Menteri Kesehatan mereka Maria Eidy Roca, juga didiagnosis positif COVID-19. 

Selama pandemi, Bolivia telah mengonfirmasi sekitar 38 ribu kasus positif virus corona dan 1.378 kematian. Beban jumlah kasus hariannya yang tinggi, membuat Bolivia menjadi salah satu negara yang terkena dampak terburuk dari sisi ekonomi saat ini

Bahkan, puncak kurva virus corona di Bolivia diperkirakan akan terjadi pada bulan Agustus dan September menurut Menteri Kesehatan negara  tersebut. 

Selain Bolivia, episentrum virus corona di Amerika Latin ada di negara Chili, Brasil, Peru, dan Meksiko. 

Sementara itu, Argentina dan Bolivia melihat jumlah kasus baru meningkat dalam beberapa pekan terakhir meskipun sudah diberlakukan lockdown secara ketat.

Artikel Lainnya: Perhatikan, Ini 5 Gejala Virus Corona yang Tidak Biasa

Mengapa Tokoh Pemerintahan Berisiko Tinggi Terkena Virus Corona?

Kasus di Bolivia memang sedang mengkhawatirkan. Selain menteri kesehatan dan presidennya, ada juga Staf Kepresidenan Yerko Nunez yang terinfeksi COVID-19. 

Dengan adanya kasus yang menyerang ‘orang penting’, ini membuktikan bahwa virus corona memang tidak pandang bulu, siapa pun bisa terkena. 

Seperti di Indonesia, Menteri Perhubungan, Budi Karya juga pernah terpapar COVID-19. Ia terkena pada bulan Maret lalu dan pemulihannya cukup lama.

Melihat hal ini, mengapa ada kecenderungan tokoh atau pejabat publik terkena virus corona? Menurut dr. Rio Aditya, ada beberapa faktor yang meningkatkan tokoh pemerintahan bisa terkena COVID-19.

Salah satu yang disoroti adalah mobilitas tinggi. Kita tahu bahwa pejabat pemerintahan harus bertemu banyak orang dalam kegiatan sehari-harinya. 

Ini tidak hanya melemahkan sistem imun tubuh, tapi juga peluang terkena virus corona menjadi tinggi karena harus mengunjungi tempat ramai.

Lalu, menurut dr. Rio, faktor usia juga bisa alasan mengapa para pejabat rentan terkena COVID-19. Pasalnya, orang yang punya jabatan di pemerintahan umumnya tidak berusia muda lagi, kebanyakan sudah berusia 50 tahun ke atas. 

Tidak dimungkiri juga,  usia yang menua pasti membuat imun tubuh seseorang semakin melemah. Akhirnya, mereka rentan terkena penyakit, termasuk virus corona.

Satu faktor lagi yang perlu diperhatikan, orang tua umumnya punya penyakit bawaan atau penyerta. Bukan tidak mungkin bahwa pejabat pemerintahan tersebut memiliki penyakit bawaan dalam dirinya.

Artikel Lainnya: 2 Obat Herbal Virus Corona Kalbe Farma Ikut Uji Klinis

Pemerintahan Presiden Bolivia Dianggap Gagal Tangani Virus Corona

Menurut Pedro Flores dan sekelompok dokter yang akhir Mei lalu tiba di Beni, Provinsi Utara Bolivia, negara tersebut sedang dalam kondisi krisis. 

"Sistem kesehatan, publik dan swasta, telah runtuh. Banyak dokter di ibukota daerah Trinidad jatuh sakit. Staf medis ketakutan, mengunci diri di rumah, atau melarikan diri ke rumah-rumah pertanian terpencil. Saat pasien sakit kritis jumlahnya meningkat berlipat ganda, angka kematian pun  mulai meningkat,” kata Pedro.

Tidak hanya itu, pemerintahan Presiden Anez dianggap gagal menangani masalah virus corona meski sudah dilakukan lockdown pada 17 Maret lalu.

Salah satu yang disoroti adalah ketidaksiapan pemerintah dalam memberikan bantuan kepada warga tidak mampu. Akhirnya, mereka keluar untuk bekerja dan virus pun mulai menjangkiti banyak orang yang mengabaikan lockdown.

“Pemerintah Anez gagal memahami realitas sehari-hari di negara ini. Akhirnya, banyak keluarga berpenghasilan rendah keluar rumah untuk mencari uang," ungkap Ximena Velasco, ilmuwan politik Bolivia di University of Essex.

Kejadian virus corona yang meningkat di Bolivia dan sekitar Amerika Latin menunjukkan bahwa virus ini masih akan menghantui kita. Bahkan, seorang presiden pun bisa terinfeksi.

Dengan adanya pandemi virus corona, KlikDokter bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI dan BNPB coba mengurangi angka persebarannya. 

Untuk mengetahui informasi tentang virus corona lainnya, gunakan fitur Live Chat dan konsultasi langsung dengan dokter. Sedangkan untuk membantu menentukan gejala, Anda bisa mencoba tes coronavirus online di sini.

(OVI/AYU)

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter