HomeInfo SehatCovid-19Heboh Kasus Yulie, Ini Bahaya Kelaparan yang Perlu Diketahui!
Covid-19

Heboh Kasus Yulie, Ini Bahaya Kelaparan yang Perlu Diketahui!

Krisna Octavianus Dwiputra, 21 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Seorang wanita asal Serang, bernama Yulie, diduga meninggal dunia akibat kelaparan dan beritanya heboh. Mari ketahui bahaya kelaparan yang perlu diketahui.

Heboh Kasus Yulie, Ini Bahaya Kelaparan yang Perlu Diketahui!

Pandemi COVID-19 ini memengaruhi banyak hal, tak melulu menghasilkan kabar jumlah orang yang terinfeksi atau meninggal karena terkena virus tersebut. Imbasnya, sebagian masyarakat tidak bisa bekerja normal sejak diterapkannya aturan PSSB oleh pemerintah.

Alhasil, orang-orang tidak bisa bekerja dan beberapa jadi kehilangan pendapatan. Dilaporkan, seorang warga di Serang diduga kelaparan hingga meninggal dunia, akibat  kesulitan ekonomi di masa pandemi virus corona.

Warga di Serang Meninggal Diduga Akibat  Kelaparan di Masa PSBB

Pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ditetapkan sejak beberapa waktu lalu, membuat banyak orang jadi tidak bisa mencari nafkah.

Aturan tersebut jelas memengaruhi kondisi ekonomi banyak orang. Kita tidak bisa menutup mata akan hal itu.

Salah satu yang terkena dampak dari PSBB adalah ibu rumah tangga bernama Yulie, warga asal Kota Serang. Karena tidak adanya pendapatan ekonomi yang masuk, ia dikabarkan tidak bisa makan dua hari dan selama itu pula hanya bisa minum air galon.

Diungkap oleh Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang, Poppy Nopriadi, Yulie merupakan istri dari Khalil yang bekerja sebagai petugas pemungut sampah di perumahan.

Setelah kabar Yulie tak makan dua hari, pemerintah Kota Serang langsung memberikan bantuan, dan Yulie masih sempat menerimanya. Dari pihak pemerintah provinsi juga memberikan bantuan pada Senin (20/4), tetapi, sorenya Yulie meninggal dunia.

"Setelah ada berita bahwa keluarga (itu) tidak makan, kita langsung memberikan bantuan, itu apa hari Sabtu. Bahkan dari provinsi siangnya memberikan bantuan, masih bisa komunikasi. (Yulie) sehat, sorenya meninggal," ujar Poppy.

Kronologis Yulie Meninggal Setelah Alami Kelaparan

PSBB membuat suami Yulie jadi tidak bisa mengangkut sampah, otomatis penghasilan mereka pun terhenti. Terlebih, ada empat anaknya juga yang harus diberi makan.

Suami Yulie, Khalid, membeberkan bahwa istrinya pada Senin (20/4) pagi masih sempat berbincang di rumah dengannya dan anak-anak. Ia juga tidak melihat tanda-tanda istrinya sakit.

Bahkan, sampai pukul 13.00, Yulie masih berbincang dengan anak-anaknya sambil merapikan bantuan dari masyarakat. Namun, sekitar pukul 14.00 WIB, ia mendapatkan kabar dari sang anak bahwa istrinya pingsan.

“Pingsan dibawa ke puskesmas pukul 15.00, tapi, ya, itu Puskesmas bilangnya sudah tidak ada (meninggal),” katanya kepada awak media di kediamannya, Senin (20/4), melansir dari Suara.com.

Sampai saat ini, penyebab meninggalnya Yulie masih menjadi misteri. Ada beberapa yang mengatakan meninggalnya karena kelaparan setelah dua hari tidak makan. Tetapi, yang pasti, Yulie dipastikan bukan meninggal karena COVID-19.

Dampak Kelaparan yang Berbahaya

Dampak dari kelaparan memang berbahaya. Menurut dr. Devia Irine Putri, kalau sudah lebih dari 72 jam tidak dapat nutrisi makanan baru terjadi kematian sel-sel.

Hal ini terjadi karena tubuh sudah memecah lemak dalam jumlah yang banyak dan menyebabkan kondisi ketosis.

Ketosis artinya tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi utama. Padahal umumnya, mekanisme pembakaran energi menggunakan karbohidrat. Tidak makan sama sekali dapat memberi efek buruk bagi kesehatan.

Nah, di bawah ini adalah dampak yang bisa terjadi jika tidak makan:

  • Malnutrisi.
  • Menghambat metabolisme.
  • Mengurangi kepadatan tulang.
  • Kelelahan.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Elektrolit tidak seimbang.
  • Mempengaruhi otak.

Artikel Lainnya: Tidur dengan Perut Lapar, Waspadai 5 Kondisi Ini

Ini Tanda-tanda Saat Tubuh Mulai Kelaparan

Sebenarnya saat orang mengalami kelaparan, itu bisa diketahui melalui beberapa tanda.

Menurut dr. Devia, tanda utamanya adalah kulitnya lembek dan berkerut, rambut berubah warna atau gampang patah, bengkak di mana-mana (bisa di perut atau di ekstremitas kaki), dan tubuh lemah.

Selain itu, tanda kelaparan lain yang bisa terjadi adalah:

  1. Sakit Kepala

Nah, sakit kepala bisa menjadi pertanda Anda kelaparan. Ketika asupan makanan kurang, utamanya karbohidrat, kadar gula darah bisa turun dan energi yang tersedia untuk tubuh menjalankan fungsinya juga berkurang. Alhasil, kepala bisa jadi pusing dan terasa sakit.

  1. Kedinginan

Tubuh akan mendapatkan panas dan suhunya terjaga dengan cara membakar sejumlah kalori. Kalau kalori yang masuk sedikit, tubuh tidak mampu mempertahankan panasnya sehingga Anda bisa merasakan kedinginan.

  1. Sembelit

Tidak makan bisa membuat pergerakan usus melambat karena sedikit makanan yang diproses sistem pencernaan. Ini kemudian membuat Anda bisa mengalami susah buang air besar atau sembelit.

Bisakah Kelaparan 2 Hari Mengakibatkan Kematian?

Kasus Yulie meninggal dunia akibat kelaparan masih menjadi tanda tanya. Benarkah kelaparan selama dua hari mengakibatkan kematian?

Sudah dijelaskan sebelumnya di atas bahwa tidak makan lebih dari 72 jam atau 3 hari memang dapat membuat sel-sel di tubuh mengalami kematian. Ini karena tubuh sudah memecah lemak dalam jumlah yang banyak dan menyebabkan kondisi ketosis.

Sementara itu, dr. Devia Irine menjelaskan, bisa jadi Yulie meninggal karena masalah kesehatan lain. Tidak cuma masalah kelaparan.

"Iya, kemungkinan ada faktor lain juga. Misalnya, ternyata dia punya penyakit lain yg dia tidak tahu seperti kencing manis. Sehingga pada saat dia tidak makan, dia bisa mengalami hipoglikemia," pungkas dr. Devia Irine.

Cerita Yulie yang meninggal dunia diduga akibat kelaparan memang butuh penelusuran lebih lanjut. Akan tetapi, perlu diketahui tidak makan lebih dari 72 jam memang berbahaya.  Apabila mau tahu info lebih lanjut tentang masalah kesehatan, jangan ragu ajukan pertanyaan ke dokter langsung lewat fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter.

(OVI/AYU)

Kelaparanvirus corona

Konsultasi Dokter Terkait