HomeInfo SehatPernapasan19 Orang Positif Coronavirus, Pemerintah Siapkan RS Rujukan Tambahan
Pernapasan

19 Orang Positif Coronavirus, Pemerintah Siapkan RS Rujukan Tambahan

Ayu Maharani, 10 Mar 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tak cuma pasien virus corona yang bertambah. Rumah sakit rujukan pun telah ditambah oleh pemerintah RI. Berikut informasi selengkapnya.

19 Orang Positif Coronavirus, Pemerintah Siapkan RS Rujukan Tambahan

Sore lalu (09/03), publik kembali digegerkan oleh berita virus corona. Bukan tentang berita kesembuhan, melainkan informasi terkait bertambahnya jumlah pasien virus corona di Indonesia. Di mana diketahui dua hari lalu pasien virus baru sekitar 6 orang, namun kini  bertambah menjadi 19 orang.

Tambahan Pasien Virus Corona di Indonesia

Dilansir dari Liputan6.com, tujuh di antara pasien virus corona merupakan imported case atau terkena infeksi tersebut saat di luar negeri dan “terbawa” pulang.

Sayangnya, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, tak memaparkan negara mana yang dikunjungi mereka (hanya menyebutkan tiga negara). Ke-13 pasien yang tertular virus corona di luar negeri, yakni sebagai berikut ini.

  • Pasangan suami istri berusia 59 tahun (wanita) dan 56 tahun (pria). Istri memiliki riwayat diare dan punya penyakit diabetes. Kondisi sakitnya cenderung tingkat sedang ke berat.
  • Perempuan berusia 55 tahun. Kondisi sakitnya cenderung ringan ke sedang dan tanpa riwayat penyakit kronis.
  • Pria berusia 29 tahun. Dia adalah warga negara asing (WNA) dengan gejala sakit ringan ke sedang. Ini masih berhubungan dengan kasus penularan yang pertama (pasien virus corona asal Depok).
  • Wanita berusia 54 tahun, WNA juga. Masih berhubungan dengan kasus penularan pertama di Indonesia.

Artikel Lainnya: Hati-hati Virus Corona, Ini Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya

  • Pria berusia 31 tahun, dengan gejala sakit ringan ke sedang, dan masih berhubungan dengan kasus penularan pertama di Indonesia.
  • Wanita berusia 16 tahun.
  • Pria berusia 50 tahun dengan gejala sakit ringan ke sedang dan baru datang dari luar negeri.
  • Wanita berusia 43 tahun, baru datang dari luar negeri.
  • Wanita berusia 17 tahun, berkaitan dengan kasus wanita berusia 43 tahun di atas.
  • Pria berusia 56 tahun, baru datang dari luar negeri.
  • Pria berusia 55 tahun, baru datang dari luar negeri.
  • Pria berusia 40 tahun yang juga baru datang dari luar negeri.

Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!

Apa yang Dilakukan Pemerintah Terkait Hal Ini?

Bertambahnya jumlah pasien virus corona di Indonesia tentu membutuhkan tindakan khusus yang harus dilakukan oleh pemerintah, salah satunya melakukan pemeriksaan di berbagai tempat umum.

Achmad Yurianto mengatakan pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah orang tersebut (yang sudah dipastikan positif) telah menjadi sumber penularan atau tidak.

“Pelan-pelan kita harus meminta masyarakat memahami proses ini. Masyarakat di tes bukan tujuannya memisahkan mana yang sakit dan tidak sakit. Bagi kita, kepentingannya adalah apakah dia menjadi sumber penularan atau tidak,” katanya.

“Jika terbukti positif, kita harus melakukan tracking lagi dia sudah kontak dengan siapa saja. Nanti akan dibuat cluster baru lagi,” Achmad melengkapi.

Sampai saat ini, belum ada obat mujarab untuk mengobati pasien virus corona. Sehingga, obat-obatan yang diberikan hanya untuk meredakan gejalanya saja. Meskipun angka kematian sudah ribuan, tetapi pasien yang sembuh sudah menembus angka 50 persen.

Informasi yang disampaikan oleh pemerintah terkait penambahan jumlah pasien virus corona di Indonesia sebenarnya sudah baik. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih waspada. Namun, waspada bukan berarti masyarakat mesti panic buying.

Ketimbang memborong secara berlebihan, tingkatkanlah daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi dan suplemen, jaga kebersihan diri dengan rajin cuci tangan, hingga menghindari kontak fisik, terutama berjabat tangan dengan orang lain.

Sebab, dr. Atika dari KlikDokter mengatakan,berjabat tangan bisa menularkan berbagai macam penyakit, seperti bakteri dan virus penyebab infeksi saluran pencernaan, infeksi selaput bening, serta infeksi saluran pernapasan (termasuk COVID-19).

Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona

Ada Tambahan RS Rujukan untuk Pasien Virus Corona

Tak hanya memperketat pemeriksaan, pemerintah juga menambahkan lima rumah sakit rujukan. Kalau sebelumnya di wilayah Jabodetabek hanya RSPI Sulianti Saroso, RS Persahabatan, dan RSPAD Gatot Subroto, kini ada beberapa daftar ini.

  • RSUD Pasar Minggu

Jl. TB Simatupang No.1, RW.5, Ragunan, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12550.

Telepon: (021) 29059999.

  • RS Polri Sukanto

Jl. Rs Polri Sukanto Kramatjati, Jakarta Timur, 13510.

Telepon: (021) 8093288, (021) 8090559.

  • RSUP Fatmawati

Jl. TB Simatupang c No.18, RT.4/RW.9, Cilandak Barat., Kec. Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 12430.

(021) 7501524

  • RSUD Tangerang

Jl. Jend. Ahmad Yani, RT.005/RW.003, Klp. Indah, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten 15117.

(021) 29720200

  • RS TNI AL Mintohardjo

Jl. Bendungan Hilir No.17 A, RW.3, Bend. Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10210.

(021) 5703081

Selain itu, beberapa rumah sakit swasta yang memiliki fasilitas memadai juga siap membantu mengisolasi dan merawat pasien COVID-19. Namun, mereka hanya menampung di saat kedelapan rumah sakit rujukan utama sudah terlampau penuh.

Semoga saja angka pasien virus corona di Indonesia tidak setinggi negara-negara lain. Lalu, baik pemerintah dan masyarakatnya, harus saling bekerja sama untuk mencegah penyebaran. Bila masih punya pertanyaan seputar virus corona, silakan berkonsultasi melalui fitur LiveChat yang tersedia di aplikasi KlikDokter.

(OVI/AYU)

virus coronaPenyakit MenularCovid-19Infeksi Saluran Pernapasan

Konsultasi Dokter Terkait