HomeGaya hidupDiet dan NutrisiAdakah Pilihan Susu yang Rendah Atau Tanpa Laktosa?
Diet dan Nutrisi

Adakah Pilihan Susu yang Rendah Atau Tanpa Laktosa?

dr. Devia Irine Putri, 27 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Bagi orang-orang dengan intoleransi laktosa, mungkin selama ini bertanya-tanya, apakah ada susu rendah laktosa atau yang bebas laktosa untuk dikonsumsi?

Adakah Pilihan Susu yang Rendah Atau Tanpa Laktosa?

Punya intoleransi laktosa, tetapi tetap ingin menikmati manfaat dari nutrisi yang ditawarkan dalam susu? Tenang, ada, kok, susu rendah laktosa atau bebas laktosa yang aman untuk dikonsumsi sehari-hari.

Mengingat nutrisinya yang melimpah, sehari tanpa susu rasanya ada yang kurang. Ya, susu merupakan salah satu pelengkap nutrisi karena ada beberapa komponen penting yang tak bisa selalu didapat dari makanan harian.

Sayangnya, beberapa orang tak bisa seleluasa itu minum susu karena punya kondisi seperti intoleransi laktosa.

Mengenal Laktosa pada Susu

Laktosa adalah karbohidrat utama yang secara alami terkandung dalam susu maupun produk olahannya. Secara umum, laktosa terdiri dari glukosa (atau gula) dan galaktosa. Keduanya digunakan tubuh sebagai sumber energi.

Pada beberapa penelitian, disebutkan bahwa laktosa, misalnya pada susu formula, memiliki peran dalam penyerapan kalsium dan mineral lainnya seperti zink, terutama pada bayi. Selain itu, laktosa juga dapat menjadi prebiotik bagi saluran pencernaan.

Konsentrasi laktosa paling tinggi didapat dari susu, es krim, dan yoghurt. Produk olahan susu lainnya seperti keju dan mentega punya kandungan laktosa yang lebih rendah.

Sebagai gambaran, kira-kira begini kandungan laktosa pada beberapa jenis susu tiap porsi 1 cangkir (cup).

  • Whole milk: 13,02 gram.
  • Partly skimmed milk, 2 persen lemak: 12,92 gram.
  • Partly skimmed milk, 1 persen lemak: 13,41 gram.
  • Susu skim: 13,18 gram.
  • Kental manis: 31-50 gram.
  • Susu kambing: 11-12 gram.
  • Buttermilk: 9-12 gram

Artikel lainnya: Susu Jenis Apakah yang Paling Sehat?

Punya Intoleransi Laktosa, Apa yang Terjadi pada Tubuh?

Intoleransi laktosa adalah kondisi berkurangnya enzim laktase di dalam tubuh. Lalu menimbulkan beberapa gejala seperti: sakit perut, diare, mual, atau perut kembung setelah konsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa.

Setiap orang akan mengalami gejala yang berbeda-beda, tergantung jumlah laktosa yang dikonsumsi maupun jenis makanan atau minumannya.

Intoleransi laktosa harus dibedakan dengan malabsorpsi laktosa. Malabsorpsi laktosa adalah kondisi fisiologi yang menunjukkan gejala seperti intoleransi laktosa.

Penyebabnya adalah ketidakseimbangan antara jumlah laktosa yang dikonsumsi dan proses hidrolisis laktosa.

Untuk diagnosis malabsorpsi laktosa, harus dilakukan pemeriksaan seperti tes hydrogen breath.

Secara umum, ada dua jenis tipe intoleransi laktosa, yaitu tipe primer dan sekunder.

Hampir 70 persen populasi dunia memiliki intoleransi laktosa tipe primer, yang dipengaruhi oleh ras.

Sementara itu, tipe sekunder biasanya dialami akibat adanya kondisi yang mendasari, seperti saat mengalami infeksi akut rotavirus (menyebabkan gastroenteritis), penyakit Celiac, dan penyakit Crohn.

Hingga saat ini, masih banyak yang mengira bahwa pemilik kondisi intoleransi laktosa harus benar-benar menghindari susu dan produk turunannya. Itu salah.

Penderita intoleransi laktosa masih bisa menikmati produk susu yang rendah laktosa.

Artikel lainnya: Amankah Yoghurt untuk Penderita Intoleransi Laktosa?

Adakah Susu yang Rendah atau Bebas Laktosa?

Tentu saja ada! Yang dimaksud dengan susu rendah laktosa adalah susu formula yang kadar laktosanya lebih rendah dibandingkan susu pada umumnya.

Sementara itu, susu bebas laktosa adalah susu formula yang tidak mengandung laktosa sama sekali.

Baik susu rendah laktosa maupun susu bebas laktosa harus melewati proses hidrolisis, penambahan enzim laktase, dan pasteurisasi untuk mendapatkan kadar laktosa yang diinginkan.

Makin banyak enzim laktase yang ditambahkan pada susu, maka makin rendah kadar laktosanya.

Jika terdiagnosis intoleran terhadap laktosa, Anda disarankan untuk mengonsumsi susu rendah laktosa, atau bahkan susu tanpa kandungan laktosa, tergantung jenis intoleransi laktosa yang dialami.

Bila yang dialami adalah tipe primer, pilih susu rendah laktosa. Pasalnya, pada kondisi ini, tubuh masih mampu menerima kadar laktosa maksimal 12 gram per hari tanpa memunculkan gejala.

Artikel lainnya: Sakit Perut Setelah Minum Susu, Apa yang Salah?

Namun, jika dengan minum susu rendah laktosa masih tetap muncul gejala, coba ganti dengan susu bebas laktosa.

Bila yang dialami adalah intoleransi laktosa tipe sekunder, sebaiknya konsumsi susu yang benar-benar bebas laktosa untuk sementara waktu, hingga penyakit yang mendasari tertangani.

Saat ini, sudah ada banyak sekali produk susu rendah laktosa dan tanpa laktosa di berbagai pusat perbelanjaan. Namun, bila sulit mencarinya, Anda bisa memilih susu dari sumber nabati seperti susu kedelai atau susu almon.

Baik susu kedelai maupun susu almon diketahui memiliki kandungan laktosa yang lebih rendah dibandingkan dengan susu formula. Gizinya pun lebih tinggi.

Susu rendah laktosa ataupun susu bebas laktosa bisa dikonsumsi sesuai kebutuhan. Keduanya lebih mudah dicerna dibanding susu pada umumnya.

Namun, jangan lupa bahwa absennya laktosa dalam susu akan membuat tubuh kesulitan menyerap kalsium.

Oleh karena itu, jangan lupa perbanyak konsumsi makanan yang mengandung kalsium untuk mencukupi kebutuhan hariannya. Konsultasikan juga dengan dokter tentang opsi suplementasi.

Susu rendah laktosa atau bebas laktosa bisa jadi pilihan untuk orang-orang dengan intoleransi laktosa. Bila sulit didapat, susu nabati juga bisa dipilih. Agar aman, konsultasikan dengan dokter mengenai konsumsi susu yang tepat sekaligus penanganan efektif bila ada penyakit yang mendasari.

(RN/AYU)

susuLaktosaSusu Bebas Laktosa

Konsultasi Dokter Terkait