HomeInfo SehatBerita KesehatanTidur Malam, Apakah Sebaiknya Pakai AC atau Tidak?
Berita Kesehatan

Tidur Malam, Apakah Sebaiknya Pakai AC atau Tidak?

dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc, 11 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tinggal di negara tropis, ruangan ber-AC adalah sebuah “kemewahan”, apalagi saat tidur. Namun, apakah kebiasaan tersebut aman bagi kesehatan?

Tidur Malam, Apakah Sebaiknya Pakai AC atau Tidak?

Tidur di ruangan yang sejuk karena berpendingin memang lebih nyaman dan tidur pun cenderung lebih nyenyak karena tidak bikin gerah. Namun, bagi kesehatan, apakah tidur pakai AC itu aman?

Lingkungan yang nyaman adalah faktor penting untuk tidur nyenyak dan sehat. Anda disarankan untuk menjaga suhu kamar tidur dalam kisaran suhu sekitar 18,3 derajat Celcius.

Rekomendasi tersebut muncul karena fakta bahwa suhu tubuh turun selama tidur. Ini membuat suhu ruangan yang sejuk—tidak panas dan tidak terlalu dingin—akan membantu Anda untuk tidur dan tidak terbangun.

Beda dengan orang dewasa, bayi membutuhkan suhu ruangan sedikit lebih tinggi, tetapi tidak terlalu tinggi agar ia tidak kepanasan.

Suhu yang Baik untuk Tidur Pakai AC

Menurut National Sleep Foundation, rekomendasi suhu AC yang baik saat tidur adalah 60-67 Fahrenheit (setara dengan 15,5-19,4 derajat Celcius). Rekomendasi tersebut punya landasan ilmiah, yaitu berkaitan dengan regulasi internal suhu tubuh.

Suhu internal tubuh berubah dalam jangka waktu 24 jam (dikenal sebagai ritme sirkadian). Tubuh mulai kehilangan panas ketika mulai waktunya untuk tidur. Temperatur ini terus menurun hingga mencapai suhu terendah, yakni sekitar jam 5 pagi.

Tubuh menurunkan suhunya dengan cara memperlebar pembuluh darah di kulit. Saat ini terjadi, mungkin tangan dan kaki akan terasa hangat. Ini disebabkan karena tubuh melepaskan panas lewat tangan dan kaki untuk menurunkan suhu inti tubuh.

Bila suhu di kamar tidur terlalu panas, atau sebaliknya, terlalu dingin, itu akan memengaruhi terhadap turunnya suhu inti tubuh. Akibatnya, kualitas tidur jadi terganggu.

Ada studi tahun 2012 yang membuktikan bahwa suhu kamar tidur merupakan faktor penting untuk mencapai kualitas tidur yang baik.

Ada pula penelitian lainnya yang menganalisis data dari 765.000 responden. Dari penelitian tersebut menemukan kebanyakan responden mengalami masalah pada pola tidur mereka selama musim panas.

Ini saat-saat mereka kesulitan menjaga suhu ruangan pada suhu optimal. Hal tersebut dapat berdampak buruk pada pada kemampuan tubuh untuk mendinginkan suhunya sepanjang malam.

Apakah Suhu Lingkungan Memengaruhi Kualitas Tidur?

Suhu dapat berdampak pada kualitas tidur dalam berbagai cara. Bila terlalu panas, tentu tidur jadi tak nyenyak, sehingga kualitas tidur menurun. Penurunan kualitas tidur ini terjadi saat tahapan tidur rapid eye movement (REM).

Selain panas, faktor kelembapan juga dapat memengaruhi kualitas tidur. Dalam sebuah studi tahun 2012, partisipan yang mengenakan baju terbuka menemukan bahwa tidur mereka lebih dipengaruhi oleh suhu yang dingin ketimbang suhu panas.

Meski demikian, kondisi partisipan adalah mereka tidak punya selimut untuk membuat mereka tetap hangat.

Dalam kondisi umum, temperatur dingin tidak akan memengaruhi siklus tidur. Namun,i lebih pada menyulitkan seseorang untuk tertidur dan berdampak pada aspek kesehatan lainnya.

Artikel lainnya: Ketahui Penyebab Ketindihan Berdasarkan Fakta Medis di Sini

Hal Ini Bisa Terjadi Akibat Tidur Pakai AC

Saat tidur di ruangan berpendingin ruangan yang tertutup, ada beberapa hal yang terjadi pada tubuh, yakni seperti berikut ini.

  1. Kurangnya Udara Segar

Dalam kamar tidur ber-AC, biasanya pintu dan jendela ditutup rapat agar kamar tetap dingin. Jika kondisi ventilasi kamar tidak optimal, sirkulasi udara dalam ruangan pun jadi tidak segar.

Kondisi tersebut bila terus dibiarkan bisa menyebabkan tubuh merasa kelelahan jangka panjang. Nantinya, kondisi akan makin parah jika pada siang hari Anda sering berada di ruangan ber-AC.

Bila terjadi terus, kondisi sick building syndrome bisa muncul, yaitu tubuh dalam kondisi lelah dan lesu terus-menerus. Jika AC di kamar tidur tidak dibersihkan secara rutin, udara kotor pun menyelimuti kamar.

Tanpa disadari dapat membuat kamar dipenuhi kuman penyakit. Misalnya,i jamur, bakteri, dan lumut. Tentunya, ini dapat memicu munculnya gangguan pernapasan.

  1. Suhu Ruangan Menjadi Terlalu Dingin

Saat tertidur, biasanya AC yang menyala sepanjang malam membuat suhu ruangan menjadi terlalu dingin. Bila Anda terbangun karena kedinginan, baiknya tingkatkan suhu AC atau matikan saja.

Suhu ruangan yang terlalu dingin bisa berujung pada kontraksi otot, sakit kepala, atau nyeri punggung.

Terus-terusan berada pada suhu dingin bisa menimbulkan nyeri otot dan nyeri sendi, yang kalau terus terjadi dapat menyebabkan reumatik, yang bila tidak ditangani dengan benar bisa berkembang menjadi artritis.

  1. Timbul Masalah Kulit Kering

AC menyerap semua kelembapan udara, bahkan dari tubuh. Akibatnya, kulit jadi kering dan bersisik. Akibatnya, elastisitas kulit menurun, membuatnya jadi rentan berkerut atau keriput,, Kondisi ini dapat mempercepat penuaan dini.

Tak hanya itu, kondisi yang demikian juga dapat membuat kulit mudah mengalami masalah.

Jadi, tidur pakai AC memang lebih sejuk dan nyaman, sehingga kualitas tidur bisa terjaga. Namun, suhu yang cocok untuk tiap individu bisa berbeda-beda. Temukan suhu yang tepat agar kualitas tidur dan siklus sirkadian tak terganggu. Selain itu, jangan lupa untuk membersihkan AC secara berkala, ya, agar tidak berakibat buruk bagi tubuh.

Jika Anda masih tak yakin soal masalah tidur pakai AC atau gangguan tidur lainnya, coba tanyakan langsung lewat fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter. Tentunya, akan mendapatkan pencerahan dan penjelasan agar masalah tersebut bisa diatasi.

(RN/AYU)

Kualitas Tidurtidur

Konsultasi Dokter Terkait