HomeInfo SehatPencernaanAda Bisul di Anus (Abses Perianal), Apakah Seks Anal Penyebabnya?
Pencernaan

Ada Bisul di Anus (Abses Perianal), Apakah Seks Anal Penyebabnya?

dr. Seruni Mentari Putri, 19 Des 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Siapa yang tak terganggu dengan bisul di anus atau abses perianal? Anda akan sulit duduk bahkan rebahan, pastinya enggan beraktivitas. Apa, sih, penyebabnya?

Ada Bisul di Anus (Abses Perianal), Apakah Seks Anal Penyebabnya?

Sebagian orang menyukai seks anal, entah dengan memasukkan penis, jari, atau benda asing seperti vibrator ke dalam anus untuk kesenangan seksual. Katanya, seks anal dapat menimbulkan abses anus (awam menyebutnya sebagai bisul di anus), dengan jenis yang tersering adalah abses perianal.

Sebagian besar abses anus berlokasi dekat dengan bagian luar lubang anus (perianal). Namun, kadang abses juga bisa terjadi di saluran anus yang lebih dalam, dekat dengan usus besar bagian bawah dan organ-organ panggul.

Makin ke dalam, abses bisa terjadi di rongga postanal, rongga supralevator, dan di rongga intersphincteric. Abses anus adalah kondisi nyeri pada anus akibat berkumpulnya nanah di sekitar anus atau dubur. Sebagian besar kasus abses anus disebabkan oleh infeksi pada kelenjar-kelenjar kecil yang terdapat di sekitar anus.

Ternyata, seks anal adalah salah satu faktor risiko terjadinya abses anus. Seringkali kondisi kesehatan ini berkaitan dengan infeksi atau penyakit menular seksual.

Di Amerika Serikat, lebih dari setengah populasi yang terkena abses anus berusia 20-40 tahun. Ketimbang wanita, pria tercatat lebih sering terkena abses anus.

Berbagai Penyebab Abses Anus

Penyebab abses anus adalah adanya fisura anus  yang sering disebabkan tinja keras, penyakit menular seksual, tersumbatnya kelenjar anus, dan trauma. Gejala klinis yang dapat timbul pada abses anus berupa beberapa hal berikut ini.

  • Bengkak dan kemerahan pada anus.
  • Nyeri berdenyut yang hebat di sekitar anus.
  • Nyeri memberat saat duduk dan batuk.
  • Sulit buang air besar.
  • Keluarnya nanah atau darah dari anus.
  • Pada lokasi abses yang lebih dalam, dapat menyebabkan demam, lemas, serta menggigil.

Dalam seks anal, terutama penerimanya, saluranvanus menerima gesekan berlebih dari penis. Hal ini dapat memicu iritasi di bagian mukosa anus. Benda tumpul, seperti sex toy yang dimasukkan ke anus juga dapat menyebabkan peregangan otot anus yang berlebihan.

Anus merupakan tempat pembuangan zat sisa tubuh yang mengandung banyak bakteri di sekitarnya. Masuknya penis atau benda lainnya ke dalam anus dan terjadinya gesekan berulang berisiko menimbulkan infeksi dan memicu benjolan seperti bisul di anus atau abses.

Risiko kemunculan abses makin tinggi dengan adanya beberapa faktor risiko lain. Misalnya, diabetes, sistem imun yang rendah seperti pengidap HIV, kebersihan yang buruk, serta pemberi seks anal yang mengidap penyakit menular seksual dan tidak menggunakan kondom. 

Penyakit menular seksual dapat menginfeksi daerah anus. Hal ini dapat terjadi melalui seks anal, terutama pada penerima penetrasi. Infeksi beberapa bakteri (multiple) juga dapat terjadi. Bahkan, terkadang gejala yang dialami bisa tumpang-tindih. 

Bakteri yang paling sering menyebabkan abses anus akibat seks anal antara lain sebagai berikut ini. Ada Neisseria gonorrhoeae (penyakit gonore), Campylobacter, Chlamydia trachomatis (penyakit klamidia), Shigella, Haemophilus ducreyi (penyakit chancroid), Klebsiella granulomatis (penyakit granuloma inguinale), dan sifilis.

Penanganan Abses Anus

Penanganan abses anus seringkali memerlukan tindakan operasi insisi dan drainase abses. Pasien akan ditidurkan dengan obat bius, lalu abses akan disayat dan nanah dibersihkan. Setelah operasi, pasien akan diberikan obat antibiotik untuk mencegah infeksi pascaoperasi dan obat antinyeri.

Feses yang keras umumnya akan memperberat nyeri. Pasien dianjurkan untuk minum air putih 6-8 gelas per hari dan mengonsumsi makanan yang tinggi serat, seperti buah dan sayuran. Obat pencahar juga kadang diberikan untuk membantu melancarkan buang air besar. 

Selain itu, berendam dengan air hangat setinggi panggul di bak mandi selama 20 menit juga dikatakan dapat membantu meredakan nyeri abses setelah operasi. Pasien yang memiliki penyakit menular seksual diharuskan menjalani pengobatan dan tidak disarankan melakukan hubungan seksual sampai berhasil sembuh.

Komplikasi Abses Anus

Abses anus dapat mengalami komplikasi meskipun sudah dioperasi. Komplikasi yang sering terjadi adalah terbentuknya fistula ani. 

Fistula ani adalah terbentuknya saluran kecil dari abses dalam anus ke permukaan kulit. Fistula ini harus diatasi dengan operasi fistulektomi untuk menutup saluran tersebut.

Selain fistula ani, komplikasi abses anus lainnya adalah timbulnya abses berulang dan penyebaran infeksi (sepsis).

Seks anal bisa menjadi faktor penyebab abses anus perianal, baik pada pria maupun wanita. Cegah dengan selalu menggunakan kondom saat melakukan seks anal, lakukan skrining infeksi menular seksual secara berkala, dan menjaga kebersihan area anus. Bila muncul benjolan seperti bisul di anus, segera periksa ke dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang semestinya.

(RN/AYU)

abses anus

Konsultasi Dokter Terkait