HomeIbu Dan anakIbu MenyusuiBolehkah Merebus ASI Perah setelah Listrik Mati Seharian?
Ibu Menyusui

Bolehkah Merebus ASI Perah setelah Listrik Mati Seharian?

Krisna Octavianus Dwiputra, 06 Agt 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kualitas ASI perah dalam freezer dikhawatirkan menurun setelah listrik mati seharian. Bolehkah merebus ASI perah agar bisa tetap dikonsumsi?

Bolehkah Merebus ASI Perah setelah Listrik Mati Seharian?

Kejadian listrik mati seharian pada Minggu (4/8) lalu cukup meresahkan para ibu menyusui yang menyimpan ASI perah di dalam freezer. Setelah seharian listrik padam,  ASI perah atau ASIP pun terancam basi. Jika demikian, bolehkah merebus ASI perah untuk menyelamatkannya agar tetap bisa dikonsumsi si Kecil?

Menurut dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, tidak disarankan merebus ASI yang mencair setelah sebelumnya disimpan dalam lemari es. Hal ini akan merusak ASI itu sendiri.

“Namun dalam beberapa kasus, merebus ASI diperbolehkan. Merebus ASI perah hanya khusus untuk ibu yang ASI-nya bau sabun atau bau besi. Selain itu, jangan merebus ASI sampai mendidih. Protein dalam ASI akan hancur saat dipanaskan dalam suhu tinggi. Nutrisinya malah jadi tidak sempurna," kata dr. Dyan Mega.

"Jika yang terjadi ASI bau sabun atau bau besi, itu biasanya karena kelebihan enzim lipase. Salah satu cara mengurangi enzim lipase dalam ASI memang direbus. Saat sudah timbul buih-buih, segera matikan kompornya. Dengan begitu, protein masih ada, tapi enzim lipase dinonaktifkan. Hasilnya ASI tidak akan bau sabun," tutur dr. Dyan Mega.

Selanjutnya, menghangatkan ASI tidak boleh langsung di atas panci. Kalau mau menghangatkan ASI dari kulkas sebaiknya menggunakan wadah. ASI dimasukkan ke dalam botol dan rendam botol itu di wadah dengan air yang sudah dipanaskan sebelumnya.

“Dengan begitu, perubahan suhunya perlahan, tidak sampai drastis, dan suhu tidak terlalu tinggi,” kata dr. Dyan Mega.

Menjaga ASI tetap layak minum meski mati listrik seharian

Ada beberapa hal yang bisa lakukan agar ASI beku Anda tetap terselamatkan, meski listrik mati dalam waktu yang lama. Caranya adalah:

1. Tata ulang freezer tempat menyimpan ASI perah 

Menurut dr. Astrid Wulan Kusumoastuti dari KlikDokter, lemari pendingin atau freezer akan tetap berada di suhu yang dingin selama beberapa saat, meski kondisi listrik sedang mati. 

"Untuk mempertahankan suhu tetap dingin, Anda perlu memenuhi setiap sisi yang kosong dengan kantong berisi air dingin atau es. Posisikan kantong tersebut secara melingkar, dengan ASI perah terletak di tengahnya. Saat melakukan ini, letakkan pula termometer khusus makanan di tempat tersebut," ujar dr. Astrid.

2. Jangan terlalu sering membuka pintu freezer 

Setelah ASI perah diatur seperti di atas, sebaiknya jangan terlalu sering membuka freezer Anda, kecuali benar-benar darurat (misalnya untuk memeriksa termometer). Hal ini dilakukan untuk mempertahankan suhu di dalamnya agar tetap dingin.

Sebagai informasi, menurut United States Department of Agriculture (USDA), lemari pendingin atau freezer yang terisi penuh dan tidak dibuka sama sekali dapat mempertahankan suhu selama kurang lebih 48 jam.

3. Perhatikan suhu secara berkala

"Periksa termometer yang Anda letakkan di dalam lemari pendingin atau freezer secara berkala. Suhu yang baik untuk menjaga kualitas ASI perah yang Anda simpan adalah lebih rendah daripada 4° C," kata dr. Astrid.

4. Segera pindahkan

Jika durasi listrik mati terlalu lama sehingga suhu tempat menyimpan ASI sudah mencapai 4° C atau lebih tinggi, segera pindahkan ASI perah dari tempat tersebut ke dalam cooler box atau cooler bag. Isi cooler box atau cooler bag tersebut dengan ice gel atau es batu dan balut dengan kain tebal untuk mempertahankan suhu.

Dengan demikian, merebus ASI perah karena mati listrik seharian bukan pilihan yang tepat. Kecuali, memang ASI Anda berbau seperti sabun atau besi. Dibandingkan merebus ASI, sebaiknya Anda melakukan empat langkah pencegahan di atas untuk menjaga ASI tetap beku dan tidak rusak.

[HNS/ RVS]

listrik matimati lampuASI perahASIAir Susu IbuPekan ASI SeduniaMerebus ASI Perah

Konsultasi Dokter Terkait