Ibu Menyusui

Kiat Menyelamatkan Stok ASI Perah Saat Listrik Mati

dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, 28 Apr 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Punya banyak stok ASI perah namun listrik tiba-tiba mati? Jangan khawatir, Anda bisa menyelamatkannya dengan kiat berikut.

Kiat Menyelamatkan Stok ASI Perah Saat Listrik Mati

Bagi ibu menyusui yang tiap hari bergulat dengan ASI perah, tentu sudah paham bahwa perjuangan memerah ASI itu tidak mudah. Setelah memerah susah payah, Anda harus menjaga ASI perah tersebut dengan sangat hati-hati agar tak tumpah dan basi. Nah, salah satu hal yang sering dikhawatirkan adalah jika stok ASI perah yang Anda simpan tiba-tiba basi akibat mati listrik.

Tenang, ada kiatnya agar ASI perah tetap bisa bertahan hingga beberapa jam ke depan!

Cara menyimpan dan menjaga ASI perah

Sebagian besar ibu menyusui sudah mengetahui cara memerah ASI dengan benar. Namun, bagaimana dengan cara menyimpan ASI perah yang tepat? Jika belum mengetahuinya, berikut adalah cara-cara untuk menyimpan ASI perah dengan benar:

  • Simpan ASI perah di dalam botol atau kemasan steril.
  • Tutup rapat botol atau kemasan ASI perah, berikan tanggal produksi ASI pada kemasan, kemudian simpanlah di lemari pendingin atau freezer agar ASI tidak mudah basi.
  • Pastikan lemari pendingin atau freezer tempat menyimpan ASI tidak berdekatan dengan bahan makanan, daging, atau lainnya yang berisiko memaparkan bakteri.

Lantas, bagaimana jika stok ASI perah sudah menumpuk di dalam kulkas namun listrik tiba-tiba padam? Apakah ASI tersebut akan basi seketika? Sebenarnya, ASI perah yang sudah diletakkan di dalam lemari pendingin atau freezer dapat tetap bertahan meski keadaan listrik sedang padam. Namun untuk hal ini, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:

1. Segera tata ulang lemari pendingin atau freezer tempat penyimpan ASI perah

Lemari pendingin atau freezer akan tetap berada di suhu yang rendah (dingin) selama beberapa saat meski kondisi listrik sedang padam. Untuk mempertahankan suhu tetap dingin, Anda perlu memenuhi setiap sisi yang kosong dengan kantung berisi air dingin atau es. Posisikan kantung tersebut secara melingkar, dengan ASI perah terletak di tengahnya. Saat melakukan ini, letakkan pula termometer khusus makanan di tempat tersebut.

2. Jangan terlalu sering membuka pintu lemari pendingin atau freezer

Setelah diatur sedemikian rupa, Anda sebaiknya tidak sering-sering membuka pintu lemari pendingin atau freezer, kecuali benar-benar darurat (misalnya untuk memeriksa termometer). Hal ini dilakukan untuk mempertahankan suhu di dalamnya agar tetap dingin. Menurut United States Department of Agriculture (USDA), lemari pendingin atau freezer yang terisi penuh dan tidak dibuka sama sekali dapat mempertahankan suhu selama kurang lebih 48 jam.

3. Perhatikan suhu secara berkala

Periksa termometer yang Anda letakkan di dalam lemari pendingin atau freezer secara berkala. Suhu yang baik untuk menjaga kualitas ASI perah yang Anda simpan adalah lebih rendah daripada 4 °C.

4. Segera pindahkan

Jika durasi listrik mati terlalu lama sehingga suhu tempat menyimpan ASI sudah mencapai 4 °C atau lebih tinggi, segera pindahkan ASI perah dari tempat tersebut ke dalam cooler box atau cooler bag. Isi cooler box atau cooler bag tersebut dengan ice gel atau es batu dan balut dengan kain tebal untuk mempertahankan suhu.

Mati listrik memang tidak bisa diprediksi. Namun, Anda tetap bisa menyelamatkan stok ASI perah dengan melakukan usaha-usaha yang telah dijelaskan. Jika nantinya Anda mendapati kondisi ASI perah yang menggumpal, beraroma dan berasa asam, sebaiknya segera buang. Hal itu menandakan bahwa ASI sudah basi dan tidak layak dikonsumsi lagi.

[RS/ RVS]

MenyusuiASI perahASIbakteriPekan ASI SeduniaMenyimpan ASI

Konsultasi Dokter Terkait