Kesehatan Anak

Anak Alergi Makanan Saat Buka Puasa, Ini yang Harus Anda Lakukan

Krisna Octavianus Dwiputra, 28 Mei 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Alergi makanan yang dialami anak bisa timbul kapan saja, termasuk saat buka puasa. Sebagai orang tua, ini yang bisa Anda lakukan.

Anak Alergi Makanan Saat Buka Puasa, Ini yang Harus Anda Lakukan

Alergi makanan memang bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Bahkan, makanan yang disantap untuk berbuka puasa juga bisa menyebabkan hal itu. Sebagai orang tua, Anda harus tahu apa yang perlu dilakukan agar alergi makanan yang dialami anak bisa segera ditangani.

Menurut dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, alergi merupakan gangguan kesehatan berupa kelainan sistem imun. Jika seseorang mengalami masalah tersebut, biasanya ditandai dengan adanya reaksi sistem imun yang berlebihan saat terjadi paparan zat tertentu dari luar tubuh. Namun sebetulnya bukanlah zat berbahaya. Salah satu penyebab alergi adalah konsumsi makanan tertentu.

"Alergi makanan ini bisa bersifat kronis (berlangsung lama) atau akut (secara tiba-tiba). Nah, reaksi alergi akut ini bisa menyebabkan kondisi serius yang mengancam nyawa, yaitu syok anafilaksis," kata dr. Nadia.

Alergi makanan bisa membahayakan anak

Jika Anda tidak tahu makanan apa yang membuat anak Anda alergi, itu bisa berbahaya. Pasalnya, jika anak sembarangan makan bisa terancam alergi serius. Seperti saat puasa sekarang, ada beragam jenis makanan yang dijual untuk takjil buka puasa. Jika Anda membeli makanan yang ternyata menjadi pemicu alergi dan disantap oleh anak Anda, maka akibatnya bisa membahayakan. 

Menurut dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, penanganan alergi perlu dilakukan secara serius. Selain itu, orang tua juga harus betul-betul memperhatikan kondisi anak serta alergi macam apa yang dididapnya, apalagi jika kondisi tersebut sampai bisa mengakibatkan tertutupnya jalur pernapasan.

"Kalau gejala alerginya sudah sangat berat dan menganggu, bisa dikasih obat-obatan alergi tapi dosisnya harus dikonsultasikan dulu dengan dokter karena harus disesuaikan dengan berat badan anak," ujar dr. Dyan Mega.

Ditambahkan oleh dr. Ega jika anak mengalami alergi berat hingga mengalami sesak napas dan bengkak di badan, serta mengeluh pusing dan mengalami penurunan kesadaran, anak harus segera dibawa ke UGD (Unit Gawat Darurat). Jika kondisi ini terlambat ditangani saluran pernapasan bisa tertutup. Keadaan seperti ini bisa mengancam nyawa anak.

Kenali gejala alergi yang bisa dialami anak

Jika anak memiliki alergi makanan, orang tua harus memperhatikan tanda atau gejala alergi lainnya yang mungkin bisa dialami anak. Ini dimaksudkan supaya anak bisa tertangani dengan cepat jika mengalami serangan alergi.

Beberapa gejala alergi yang bisa terjadi adalah:

  • Sensasi kesemutan pada mulut
  • Pembengkakan lidah dan tenggorokan
  • Gatal-gatal pada kulit
  • Muncul ruam pada kulit
  • Muntah
  • Kram perut
  • Diare
  • Penurunan tekanan darah

Selain itu, Anda juga perlu mengetahui jenis makanan apa saja yang bisa memicu alergi anak. Berikut beberapa makanan yang biasanya renyan menyebabkan alergi:

1. Telur

Alergi terhadap makanan ini adalah yang paling sering dialami oleh anak-anak. Bahkan, setengah dari anak-anak mengalami alergi telur hingga usia 3 tahun. Protein yang terkandung di dalam telur seperti ovomucoid, ocoalbumin, dan conalbumin dapat menyebabkan timbulnya reaksi alergi.

Proses pemasakan sebenarnya dapat menghancurkan alergen (zat penyebab alergi). Jadi, bagi beberapa orang, alergi telur hanya muncul jika dikonsumsi mentah atau setengah matang.

2. Susu

Alergi susu sapi adalah reaksi alergi yang melibatkan antibodi IgE terhadap satu atau lebih fraksi protein yang terdapat dalam susu. Gejala alergi susu sapi bisa berupa ruam di kulit, diare, muntah, hingga gejala yang bisa mengancam jiwa seperti asma berat, pembengkakan laring, dan reaksi anafilaksis yang sangat berbahaya.

Sama halnya dengan telur, susu juga rentan mengakibatkan anak mengalami alergi. Faktanya, seiring dengan bertambahnya usia anak, alergi susu sapi sebenarnya dapat hilang dengan sendirinya.

"Namun, sekitar 1/5 jumlah anak-anak yang mengalami alergi susu sapi sewaktu kecil akan terus berlanjut hingga dewasa," ujar dr. Nadia.

3. Makanan laut bercangkang

Jenis makanan laut yang bercangkang seperti udang, lobster, kepiting, kerang, tiram, dan scallop sering kali menimbulkan reaksi alergi. Bahkan, pada beberapa orang yang sensitif, mencium aroma masakan kerang saja bisa menimbulkan reaksi alergi.

Reaksi alergi yang ditimbulkan pun beragam, mulai dari biduran, ruam pada kulit, angioedema (pembengkakan pada area sekitar mata dan bibir), hingga reaksi anafilaksis.

Jadi, memilih makanan untuk buka puasa juga perlu dilakukan dengan matang, terutama makanan bagi anak-anak. Pasalnya, jika anak Anda mengalami alergi makanan, kondisi kesehatannya juga akan terancam. Oleh karenanya, sebagai orang tua, Anda perlu memperhatikan kondisi tersebut.

Masih punya pertanyaan seputar topik ini? Kamu dapat berkonsultasi dengan dokter secara online melalui layanan Tanya Dokter.

[RVS]

susuBuka PuasamakananpuasatelurAnakHari Anak SeduniaAnak Alergi MakananAlergi MakananAlergi

Konsultasi Dokter Terkait