Kesehatan Umum

10 Jenis Gangguan Tidur yang Sering Terjadi, Bukan Cuma Insomnia

Redaksi KlikDokter, 16 Mei 2023

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bukan hanya insomnia, terdapat jenis gangguan tidur lainnya yang dapat mengganggu waktu istirahat berharga kamu.

10 Jenis Gangguan Tidur yang Sering Terjadi, Bukan Cuma Insomnia

Tidur malam yang cukup dapat membantu kamu mengistirahatkan fisik dan pikiran. Dengan begitu, tubuh siap menjalani aktivitas di esok hari dengan penuh semangat. Sayangnya, tidak semua Bukan orang dapat tidur dengan mudah dan nyenyak di malam hari karena mengalami gangguan tidur. 

Gangguan tidur adalah suatu kondisi yang mengakibatkan perubahan dalam cara tidur. Kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan dan kualitas hidup. Contohnya, gangguan tidur yang menyebabkan kurang tidur dapat menurunkan kemampuan mengemudi dengan aman dan meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya.

Perlu kamu ketahui bahwa ada banyak jenis gangguan tidur yang dikelompokkan menurut perilaku, masalah dengan siklus tidur-bangun alami seseorang, masalah pernapasan, kesulitan tidur atau seberapa mengantuk yang Anda rasakan di siang hari. 

Lebih jelas, berikut adalah macam-macam gangguan tidur yang perlu kamu ketahui:

1. Insomnia

Dari berbagai jenis gangguan tidur, insomnia paling sering didengar di telinga kebanyakan orang. Kondisi ini terjadi ketika seseorang sulit memulai atau mempertahankan tidur. Orangtua dan wanita lebih berisiko mengalaminya.

Penyebab insomnia cukup beragam, antara lain stres, gangguan pencernaan, serta hormon. Insomnia dapat memengaruhi kualitas hidup, bahkan berpotensi menyebabkan beberapa kondisi berikut:

  • Depresi
  • Sulit konsentrasi
  • Cepat marah
  • Penambahan berat badan
  • Masalah pada pekerjaan

Cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi insomnia, yaitu dengan tidur pada jam yang sama setiap harinya, mematikan lampu kamar, dan bisa juga dengan menghindari minum kopi saat menjelang tidur.

2. Sleep Apnea

Sebagian orang mendengkur ketika tidur. Meski kerap dianggap bukan masalah, ternyata mendengkur termasuk gangguan tidur. Sementara itu, ada kondisi yang lebih serius dibanding mendengkur, yakni sleep apnea.

Sleep apnea adalah kondisi yang menyebab seseorang kehilangan napasnya dalam beberapa detik saat tidur. Akibatnya,  tubuh kekurangan oksigen dan membuat kamu terjaga pada malam hari. Kabar baiknya, ada beberapa terapi OSA (obestructive sleep apnea) yang bisa kamu pilih untuk mengatasi mendengkur dan sleep apnea. Salah satunya adalah dengan menggunakan masker oksigen bertekanan khusus.

3. Parasomnia

Sering mendengar cerita seseorang yang berjalan saat tidur? Atau bahkan kamu sendiri yang mengalaminya? Ini termasuk salah satu gejala parasomnia. 

Parasomnia merupakan klasifikasi gangguan tidur yang membuat penderita melakukan gerakan dan berperilaku tidak normal saat tidur. Tak hanya tidur berjalan, gerakan dan perilaku yang tidak normal juga dapat dilakukan saat tidur, seperti:

  • Mengigau
  • Mengeluarkan rintihan
  • Mimpi buruk
  • Mengompol
  • Menggertakkan gigi
  • Mengatupkan rahang

Artikel lainnya: Kebiasaan Buruk yang Bisa Mengganggu Kualitas Tidur Anda

4. Restless Leg Syndrome (RLS)

Jenis gangguan tidur RLS mungkin cukup asing bagi kamu. RLS atau restless leg syndrome adalah kondisi ketika adanya dorongan kuat untuk menggerakkan kaki saat tidur di malam hari.

RLS kerap dikaitkan dengan kondisi kesehatan tertentu, termasuk ADHD dan penyakit Parkinson. Namun, penyebabnya belum diketahui secara pasti. Biasanya dokter akan memberikan obat yang diindikasikan untuk membuat otot lebih rileks.

Selain konsumsi obat yang dianjurkan, kamu juga bisa meringankan gejala RLS dengan memperbaiki gaya hidup. Beberapa perubahan gaya hidup yang bisa kamu terapkan, meliputi:

  • Berendam di air hangat
  • Kompres hangat dan dingin
  • Olahraga ringan
  • Menghindari kafein
  • Beristirahat yang cukup

5. Narkolepsi

Narkolepsi merupakan penyakit tidur kronis yang yang ditandai dengan rasa mengantuk yang berlebihan pada siang hari dan menimbulkan serangan tidur. Kamu bisa tiba-tiba tertidur kapan saja dan di mana saja. 

Perbaikan pola tidur dapat membantu kamu terbebas dari narkolepsi. Berikut ini adalah pola tidur yang disarankan untuk pengidap narkolepsi:

  • Memiliki jadwal tidur yang teratur
  • Mengelola stres dengan baik
  • Memenuhi waktu tidur yang cukup

Artikel lainnya: Haruskah Tidur 8 Jam per Hari?

6. Gangguan Ritme Sirkadian

Jam biologis tubuh atau ritme sirkadian bertanggung jawab dalam mengatur pola tidur, menentukan suhu tubuh, tekanan darah, dan hormon. Ritme sirkadian ini bisa mengalami gangguan.

Gangguan ritme sirkadian adalah kondisi ketika jam biologis internal seseorang tidak selaras dengan isyarat waktu eksternal, termasuk siklus cahaya gelap alami. Apabila terjadi, kamu bisa mengalami bangun lebih siang, sulit tidur, atau sulit berkonsentrasi.

Jam biologis tubuh yang terganggu dapat terjadi pada orang dengan kebutaan total, kerja sistem shift, jet lag, dan sindrom fase tidur lanjut atau tertunda. Cara untuk mengatasi jenis gangguan tidur ini dapat dilakukan dengan memperbaiki waktu istirahat, terutama pada malam hari.

7. Kelumpuhan Tidur (Sleep Paralysis)

Dari banyak jenis gangguan tidur yang ada, kelumpuhan tidur mungkin yang paling sering dikaitkan dengan hal mistis. Kondisi ini di Indonesia dikenal sebagai ‘ketindihan’. Dalam istilah medis, kelumpuhan tidur dikenal dengan sleep paralysis.

Sleep paraliysis ditandai dengan ketidakmampuan sementara untuk bergerak sambil beralih dari tidur ke posisi bangun. Kondisi ini memang menakutkan karena seseorang tampak terjaga, tetapi tidak bisa bergerak. 

Masalah tidur ini bisa muncul ketika kamu memasuki peralihan antara tidur dan terjaga. Kondisi kelumpuhan tidur ini dapat juga merupakan gejala narkolepsi yang berkaitan dengan gangguan neurologis tertentu.

Beberapa cara untuk mengatasi sleep paralysis, yaitu:

  • Menjadwalkan waktu tidur di jam yang sama
  • Mencari posisi yang nyaman ketika akan tidur
  • Menghindari konsumsi makanan berat menjelang tidur

Artikel lainnya: Kurang Tidur Sebabkan Kinerja Otak Menurun? Ini Fakta Medisnya

8. REM Sleep Behaviour Disorder (RBD)

Tidur normal memiliki dua tahapan berbeda, yaitu non-rapid eye movement (NREM) dan rapid eye movement (REM). Pada seseorang dengan gangguan perilaku tidur REM atau REM Behaviour Disorder (RBD), sebuah paralisis yang biasanya normal terjadi selama fase tidur REM tidak lengkap atau tidak ada, memungkinkan orang tersebut untuk "memperagakan" mimpinya. 

RBD ditandai dengan peragaan dari mimpi yang jelas, intens, dan penuh kekerasan. Perilaku mewujudkan mimpi termasuk berbicara, berteriak, meninju, menendang, duduk, melompat dari tempat tidur, mengayunkan lengan, dan meraih. Bentuk akut ini dapat terjadi akibat dari kecanduan alkohol atau obat penenang-hipnotik.

Seseorang dengan jenis gangguan tidur ini, mungkin terbangun secara spontan selama serangan dan dengan jelas dapat mengingat mimpinya.

9. Hipersomnia

Hipersomnia yang mengacu pada rasa kantuk di siang hari yang berlebihan atau waktu tidur yang berlebihan, adalah kondisi seseorang mengalami kesulitan untuk tetap terjaga di siang hari. Orang yang mengalami hipersomnia dapat tertidur kapan saja seperti di tempat kerja atau saat mengemudi. 

Mereka mungkin juga memiliki masalah terkait tidur lainnya, termasuk kekurangan energi dan kesulitan berpikir jernih. Menurut National Sleep Foundation, hingga 40% orang memiliki beberapa gejala hipersomnia dari waktu ke waktu. 

Penyebab Hipersomnia sangat erat hubungannya dengan gangguan tidur lainnya, seperti:

  • Narkolepsi
  • Sleep apnea
  • Tidak cukup tidur di malam hari
  • Kelebihan berat badan
  • Penyalahgunaan narkoba atau alkohol
  • Cedera kepala dan kelainan saraf, seperti multiple sclerosis atau penyakit Parkinson.

10. Periodic Limb Movement Disorder (PLMD)

PLMD adalah kram berulang atau aktivitas menyentak kaki saat tidur sehingga disebut gerakan kaki (atau anggota tubuh) periodik selama tidur. Disebut periodik karena mengacu pada  gerakannya  yang berulang dan berirama, terjadi setiap 20-40 detik. 


PLMD juga dianggap sebagai gangguan tidur, karena gerakannya sering mengganggu tidur dan menyebabkan kantuk di siang hari. PLMD dapat terjadi dengan gangguan tidur lainnya dan sering dikaitkan dengan sindrom kaki gelisah.

Demikian macam-macam gangguan tidur yang sebaiknya kamu ketahui. Cara mengatasi gangguan tidur dapat dibagi menjadi dua cara penanganan, secara medis dan perubahan gaya hidup.

Jika mengalami gangguan tidur, segera periksakan kondisi kamu ke dokter. Jika tidak ditangani, dikhawatirkan efek negatif dari gangguan tidur dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan lebih lanjut.

Kamu juga bisa mencoba layanan Live Chat 24 jam di aplikasi Klikdokter untuk untuk bertanya pada dokter-dokter yang berpengalaman.

Yuk #JagaSehatmu dan keuarga di rumah dengan menjaga kualitas tidur karena tidur yang cukup membuat kamu jadi tidak gampang sakit!

(APR/NM)

AdvertorialGangguan Tidur

Konsultasi Dokter Terkait