HomeInfo SehatKesehatan UmumKecanduan Suntik Filler, Adakah Efek Sampingnya?
Kesehatan Umum

Kecanduan Suntik Filler, Adakah Efek Sampingnya?

dr. Sara Elise Wijono MRes, 13 Mei 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Suntik filler yang banyak diminati karena dapat membuat awet muda, memiliki sejumlah efek samping yang perlu diperhatikan. Apa saja?

Kecanduan Suntik Filler, Adakah Efek Sampingnya?

Suntik filler adalah salah satu prosedur medis yang banyak diminati oleh mereka yang ingin memperbaiki penampilan. Prosedur kecantikan non-bedah ini digunakan untuk menambah volume wajah atau bagian tubuh lainnya.

Filler tambah diminati karena dapat membuat penampilan lebih muda. Dengan tindakan ini, garis-garis, kerutan, dan tanda-tanda penuaan di wajah maupun tubuh dapat disamarkan. Tak heran, beberapa orang menjadi kecanduan filler karena efeknya yang cepat dan hasilnya yang tampak natural.

Peningkatan permintaan filler di dunia terjadi seiring dengan peningkatan antusiasme konsumen. American Academy of Aesthetic Plastic Surgeons pada 2016 melaporkan, dalam setahun, hampir 2 juta pasien datang ke ahli bedah plastik untuk memasang filler dengan bahan hyaluronic acid.

Efek Samping Filler

Di tengah tingginya antusiasme, terdapat kemungkinan munculnya efek samping filler yang perlu diperhatikan. Hal ini tentu harus menjadi bahan pertimbangan sebelum melakukan tindakan filler.

Komplikasi yang dapat ditimbulkan dermal filler digolongkan menjadi dua bagian besar, yaitu yang terjadi dalam waktu cepat maupun lambat. Beberapa komplikasi yang paling sering terjadi adalah infeksi akut, perubahan warna kulit, dan granuloma.

Berbagai kemungkinan efek samping filler yang perlu Anda ketahui adalah sebagai berikut:

1. Kulit Kebiruan

Setelah tindakan filler, sering kali terjadi perubahan warna kulit menjadi kebiruan. Pada kondisi ini, tidak diperlukan penanganan khusus karena akan hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, lebih baik jika Anda berkonsultasi kembali dengan dokter untuk memastikan kondisi kulit dan terapi terbaik untuk mengatasinya.

Artikel Lainnya: Mengungkap Bahaya Suntik Filler untuk Kesehatan

2. Risiko Infeksi

Efek samping filler selanjutnya adalah risiko terkena infeksi. Infeksi dapat muncul di daerah lokasi injeksi sehingga timbul peradangan. Saat kondisi ini terjadi, sebaiknya segera kembali ke tempat Anda memasang filler. Biasanya, Anda akan diterapi menggunakan antibiotik topikal berupa salep untuk mengatasinya.

Selain itu, pada pasien dengan riwayat infeksi virus herpes simpleks, saat melakukan tindakan filler terdapat risiko terjadinya reaktivasi virus sehingga dapat terinfeksi kembali.

3. Granuloma

Selain bisa terjadi infeksi, efek samping filler lainnya adalah granuloma. Granuloma merupakan suatu tonjolan yang muncul akibat proses peradangan. Kondisi ini dapat muncul di lokasi injeksi.

Kejadian ini tergolong sangat jarang, tetapi sering terjadi dalam waktu yang cukup lambat. Pasien dengan komplikasi granuloma, biasanya memiliki riwayat infeksi virus atau trauma wajah sebelumnya.

Dampak Terlalu Sering Filler

Tidak jarang, orang melakukan filler berulang kali karena merasa puas dengan hasil yang diberikan dan ingin memperoleh "lebih". Akan tetapi, filler dapat meregangkan jaringan di bawah kulit, apabila terlalu sering dilakukan. Kondisi ini justru akan mempercepat proses penuaan.

Ketika filler dilakukan pada usia muda, jaringan yang meregang masih dapat kembali seperti sebelumnya. Namun, seiring bertambahnya usia, jaringan tersebut kehilangan elastisitasnya dan tidak dapat kembali seperti semula.

Artikel Lainnya: Hati-Hati, Suntik Filler pada Bibir Bisa Berakibat Fatal

Filler yang diinjeksikan ke bagian tubuh tertentu lama kelamaan akan hilang, baik karena diserap tubuh maupun dilarutkan oleh dokter. Kondisi ini akan meninggalkan rongga yang membutuhkan filler lebih banyak untuk tetap mempertahankan bentuknya.

Jika hal tersebut terjadi pada bibir, penampilan bibir akan tampak turun, berkerut, dan berubah. Tindakan operasi pun dibutuhkan untuk memperbaiki bentuk bibir. Hal yang sama juga dapat terjadi pada bagian tubuh lain yang diberi filler.

Selain berbagai efek negatif pada fisik, bahaya suntik filler dapat menyerang psikis. Filler yang dilakukan berulang berisiko memengaruhi kesehatan mental, karena mengubah karakteristik fisik tentu dapat memengaruhi kepribadian seseorang.

Anda akan selalu merasa tidak puas dengan wajah atau bentuk tubuh yang dihasilkan. Anda pun merasa penilaian dari orang sekitar menjadi tuntutan yang harus dipenuhi. Jika dibiarkan, hal ini tentu tidak baik pada kesehatan mental Anda.

Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Suntik Filler

Sebelum melakukan prosedur suntik filler, ada baiknya Anda mempertimbangkan hal-hal berikut:

1. Ekspektasi Anda

Sebelum menjalankan suntik filler, pastikan Anda sudah berkonsultasi terlebih dahulu mengenai hasilnya. Dengan mendiskusikan ekspektasi Anda, hasil akhir yang diharapkan pun akan lebih jelas dan kekecewaan pun akan terhindari.

Artikel Lainnya: Filler Payudara, Amankah dilakukan?

2. Bahan Filler yang Digunakan

Bahan filler yang sering kali digunakan adalah hyaluronic acid, tetapi masih terdapat banyak bahan lain, seperti calcium hydroxylapatite, polyalkylimide, polylactic acid, dsb.

Meskipun banyak bahan lain yang dapat digunakan, tidak semuanya sudah dipastikan aman. Umumnya, filler yang aman digunakan sudah memperoleh persetujuan dari badan pengawas obat setempat.

Di Indonesia, badan berwenang adalah BPOM. Selain itu, banyak negara menganggap filler yang sudah disetujui oleh FDA (Amerika Serikat) cukup merepresentasikan bahwa bahan tersebut aman digunakan.

3. Siapa yang Mengerjakan Prosedur Suntik Filler

Pengerjaan filler membutuhkan pengetahuan yang baik mengenai anatomi, teknik pengerjaan, bahan filler, kemungkinan efek samping dan penanganannya, dsb. Oleh karena itu, tidak boleh dikerjakan oleh sembarang orang. Umumnya, dokter yang terlatih yang akan mengerjakan prosedur ini.

4. Jangka Waktu

Filler tidak bersifat permanen, biasanya jangka waktunya adalah enam bulan. Namun, hal tersebut bergantung pada bahan yang digunakan. Setelah enam bulan, Anda dapat melakukan kembali tindakan untuk memperoleh hasil yang serupa.

Jika menginginkan hasil permanen tanpa perlu tindakan ulang, mungkin filler bukan pilihan yang tepat untuk Anda.

5. Kemungkinan Munculnya Efek Samping

Pada dasarnya, tindakan suntik filler aman dilakukan selama dikerjakan oleh dokter terlatih. Menurut sebuah studi, efek samping yang umumnya ringan terjadi pada kurang dari 1% penerima filler. Namun, sebaiknya tetap diskusikan risiko yang mungkin terjadi.

Tidak hanya itu, bicarakan juga apa yang akan dilakukan jika efek samping tersebut muncul. Dengan demikian, jika timbul masalah, Anda sudah paham tindakan yang perlu dilakukan.

6. Biaya

Tindakan filler mungkin membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Pertimbangkan biaya dan sesuaikan dengan kemampuan finansial Anda. Hindari melakukan tindakan di tempat yang kurang terpercaya hanya karena biaya yang lebih murah.

Sebelum melakukan prosedur filler, kenali dulu keuntungan dan efek samping yang dapat terjadi. Apalagi jika dilakukan berulang-ulang hingga mengalami kecanduan, bahaya suntik filler wajah bisa saja menyerang fisik dan mental.

Selain itu, selalu lakukan prosedur filler bersama tenaga profesional dan klinik kecantikan terpercaya demi meminimalkan dampak filler yang mungkin terjadi. Semoga bermanfaat!

[RS]

KecantikanfillerSuntik Filler

Konsultasi Dokter Terkait