HomeInfo SehatGinjal dan Saluran KemihMinum Soda Usai Olahraga Picu Kerusakan Ginjal
Ginjal dan Saluran Kemih

Minum Soda Usai Olahraga Picu Kerusakan Ginjal

Ayu Maharani, 24 Jan 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Jangan cari minuman selain air putih sehabis berolahraga, apalagi soda. Ini karena minum soda usai olahraga bisa picu kerusakan ginjal!

Minum Soda Usai Olahraga Picu Kerusakan Ginjal

Rasa haus yang tak tertahankan pasti melanda orang yang baru saja selesai melakukan olahraga keras. Lebih dari itu, rasa haus tersebut terkadang bercampur dengan gerah yang ingin segera disegarkan dengan minuman dingin seperti soft drink alias minuman bersoda.

Tidak dimungkiri, sensasi dingin dan efek karbonasi dari soda memang bisa menyegarkan tenggorokan usai melakukan aktivitas fisik. Namun, bagi Anda yang kehausan usai berolahraga, sebaiknya jangan pernah memilih minuman bersoda sebagai pelepas dahaga!

Minum soda picu rasa haus

Dilansir dari Medical News Today, minum soda setelah berolahraga justru dapat meningkatkan rasa haus hingga bisa berujung pada dehidrasi. Minuman ringan berkafein dengan kadar gula yang tinggi itu pun disebut bisa memberikan efek samping merugikan, apalagi jika dikonsumsi setelah Anda melakukan aktivitas fisik.

Saat Anda berolahraga di lingkungan yang panas, aliran darah melalui ginjal akan berkurang. Mekanisme ini dilakukan tubuh untuk membantu mengatur tekanan darah sekaligus menghemat kadar cairan. Nah, ketika Anda mengonsumsi minuman yang mengandung gula tinggi seperti soda saat dan setelah berolahraga, aliran darah melalui ginjal akan semakin menurun sehingga dapat menyebabkan cedera ginjal akut.

Jadi, sensasi segar yang diberikan oleh soda hanya bersifat semu. Untuk membuktikan anggapan tersebut, para peneliti merekrut 12 orang dewasa yang sehat dengan usia rata-rata 24 tahun. Mereka yang terlibat wajib menyelesaikan lari di treadmill selama 30 menit, dan 15 menit lainnya digunakan untuk meniru pekerjaan fisik seperti di lokasi pertanian. Kemudian, setelah 45 menit beraktivitas, mereka diperbolehkan beristirahat selama 15 menit. Dalam sesi istirahat itu, peserta ditawarkan dua jenis minuman, yakni air putih dan soda rasa jeruk.

Tak beberapa lama setelah studi dilakukan, tim peneliti mendapatkan hasilnya. Disebutkan bahwa mereka yang memilih minuman bersoda sebagai pelepas dahaga usai olahraga mengalami peningkatan kadar kreatinin dalam darah. Mereka pun mengalami perlambatan laju filtrasi glomerular.

Kreatinin itu sendiri merupakan molekul limbah hasil metabolisme otot, sedangkan laju filtrasi glomerular adalah laju rata-rata penyaringan darah pada ginjal. Bila kreatinin meningkat dan laju penyaringan darah melambat, itu berarti risiko Anda untuk mengalami kerusakan ginjal akan semakin tinggi.

Minuman soda tinggi kadar natrium

Penelitian juga menyebut bahwa minuman bersoda tidak benar-benar efektif mencegah kram otot usai olahraga. Memang, minuman bersoda mengandung natrium yang bisa membantu mencegah kram otot dan menjaga keseimbangan elektrolit. Namun, natrium yang terkandung di dalam minuman soda memiliki kadar yang tinggi, sehingga bila dikonsumsi secara berlebihan malah bisa memicu kerusakan organ tubuh bagian dalam.

Parahnya lagi, minuman soda, baik dikonsumsi setelah berolahraga ataupun di saat lainnya, juga bisa menurunkan kepadatan tulang. Ini karena fosfat yang tinggi di dalam minuman bersoda memiliki kemampuan untuk menghancurkan tulang secara perlahan.

Sekarang, apakah Anda masih tertarik untuk mengonsumsi minuman bersoda setelah berolahraga? Semoga saja tidak, ya! Karena pada dasarnya, minuman terbaik untuk melepas dahaga adalah air putih. Ketimbang memilih soda yang kenikmatannya tidak sebanding dengan efek negatif jangka panjangnya, lebih baik Anda memilih air putih. Dengan demikian, olahraga yang Anda lakukan bisa sepenuhnya memberikan manfaat sehat yang diharapkan.

[NB/ RVS]

Minuman Bersodasodaaktivitas fisikginjalOlahragaMinum sodakerusakan ginjalNatrium

Konsultasi Dokter Terkait