HomeInfo SehatPencernaanWaspadai 7 Faktor Risiko Fatty Liver Ini
Pencernaan

Waspadai 7 Faktor Risiko Fatty Liver Ini

Ayu Maharani, 20 Des 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Orang yang tak minum alkohol pun bisa kena gangguan hati, seperti nonalcoholic fatty liver. Kenali faktor risikonya.

Waspadai 7 Faktor Risiko Fatty Liver Ini

Ketika bicara soal gangguan organ hati, mungkin yang pertama kali tebersit di pikiran Anda adalah penderitanya merupakan peminum alkohol kelas berat. Ya, pemikiran itu tak salah memang. Namun dilansir Reader’s Digest, orang yang tak menyukai minuman beralkohol pun bisa terkena gangguan hati, yakni non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) atau perlemakan hati nonalkoholik.

NAFLD adalah penumpukan lemak yang berlebih di dalam sel-sel hati, bahkan ketika Anda tidak minum alkohol. Meski NAFLD tidak menyebabkan kerusakan hati secara permanen, tetapi jika dibiarkan, NAFLD dapat berkembang menjadi nonalcoholic steatohepatitis (NASH) yang berujung pada kanker hati.

Apa saja gejala NAFLD?

Gejala NAFLD tidak terlalu kelihatan jelas. Karena itu, penting bagi Anda untuk tahu faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya perlemakan hati nonalkoholik ini. Dikutip dari Reader’s Digest, berikut kebiasaan-kebiasaan yang dapat merusak hati dan memicu NAFLD.

1. Anda suka makan dalam porsi besar

Berhati-hatilah jika Anda suka makan dalam porsi yang besar dan sering mengonsumsi gula. Kebiasaan makan ini sebetulnya hanya menambah lemak yang sudah terakumulasi di hati Anda.

2. Anda obesitas & perut semakin besar

Orang yang berat badannya berlebih berisiko lebih tinggi terkena NAFLD. Dr. Rohit Loomba, Direktur Pusat Penelitian NAFLD di Universitas California, San Diego, memperingatkan bahwa lemak viseral (lemak yang disimpan dalam perut) adalah masalah yang tak boleh disepelekan. "Ketika indeks massa tubuh naik, dari 30 menjadi 35, lalu menjadi 40, prevalensi perlemakan hati nonalkoholik cenderung naik," katanya.

3. Kadar kolesterol Anda tinggi

Kadar lemak darah yang tinggi, baik itu trigliserida atau LDL, dapat menandakan bahwa ada banyak lemak pada hati Anda. Sebab, kolesterol yang terukur dalam darah sebagian besar adalah produk dari organ hati. Hati membuat kolesterol sendiri dan mensirkulasikannya ke dalam aliran darah Anda. Dan ketika Anda mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan trans, kadar kolesterol pun akan naik.

4. Sebelumnya Anda sudah didiagnosis diabetes

Jika Anda memiliki diabetes, Dr. Loomba menyarankan untuk segera melakukan tes NAFLD. Dalam studi tahun 2016, ia dan para peneliti di UC-San Diego lainnya menguji 100 penderita diabetes tipe 2. Hasil MRI hati mereka menunjukkan bahwa sebanyak 65 persen peserta diabetes tersebut memiliki NAFLD yang ironisnya, mereka tidak menyadari hal itu sama sekali.

5. Tekanan darah Anda terlalu tinggi

Ketika peneliti Jerman menganalisis lebih dari 3.000 sampel, mereka menemukan bahwa penderita NAFLD tiga kali lebih mungkin mengalami hipertensi dibandingkan mereka yang tidak memiliki penyakit tersebut. Maka, pemantauan tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung sangat penting dilakukan jika Anda ingin sekaligus terhindar dari penyakit hati berlemak.

6. Ada riwayat penyakit fatty liver dalam keluarga

Para peneliti menemukan, risiko Anda terkena NASH bakal 13 kali lebih tinggi jika ada anggota keluarga Anda yang menderita penyakit tersebut. Meski penelitian masih berlangsung dan belum mendapat kesimpulan yang pasti, studi lainnya telah membuktikan bahwa beberapa orang memang secara genetik rentan terhadap penyakit perlemakan hati.

7. Sering merasa nyeri di perut bagian kanan

Ini merupakan faktor risiko sekaligus gejala yang wajib Anda perhatikan. Jika Anda sering merasa nyeri di perut bagian kanan atas, berhati-hatilah. Sebab, ada kemungkinan bahwa organ hati Anda sedang tidak beres.

Apabila Anda memiliki faktor risiko di atas dan sering mengalami gejala nyeri di perut bagian kanan atas, segera periksakan ke rumah sakit. Nantinya dokter akan melakukan pengecekan berupa tes darah, scan ultrasound perut, atau biopsi hati. Jadi, penting untuk memeriksakan diri sejak dini sebelum non-alcoholic fatty liver disease ini berubah jadi kanker hati yang mematikan.

[RS/ RVS]

HatiLiverFatty LiverNAFLDPerlemakan Hati

Konsultasi Dokter Terkait