Kesehatan Mental

Suhu Lingkungan dan Kesehatan Mental, Adakah Kaitannya?

dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc, 28 Nov 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Suhu lingkungan yang panas mungkin memang akan membuat Anda berkeringat. Tapi, apakah juga akan berdampak pada kesehatan mental?

Suhu Lingkungan dan Kesehatan Mental, Adakah Kaitannya?

Cuaca atau suhu lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin tentunya akan membuat Anda merasa tidak nyaman. Selain berdampak secara langsung pada tubuh, cuaca yang demikian juga akan membatasi pergerakan Anda. Tak hanya itu, suhu lingkungan ternyata juga turut andil dalam memengaruhi kesehatan mental seseorang.

Suhu lingkungan dan aktivitas sehari-hari

Di mana pun Anda tinggal, cuaca di lingkungan sekitar tentu merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi keseharian Anda. Akui saja, terkadang Anda mungkin cenderung lebih malas untuk melakukan beraktivitas di luar ruangan di musim hujan atau saat matahari bersinar dengan sangat terik.

Apabila suhu di luar terlalu dingin, sering kali orang lebih memilih untuk menghangatkan diri di dalam rumah. Ya, suhu lingkungan tentu dapat juga berperan dalam aktivitas sehari-hari.

Namun, apakah Anda sudah tahu bahwa suhu lingkungan juga dapat berkaitan dengan kesehatan mental? Ketahui sejauh mana dampaknya agar Anda dapat lebih waspada terhadap cuaca yang akan datang.

Dampaknya terhadap kesehatan mental

Menurut salah satu penelitian yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS), peningkatan suhu rata-rata per bulan di suatu wilayah memiliki kaitan dengan peningkatan masalah kesehatan mental.

Sebagai tambahan, penelitian tersebut juga melaporkan bahwa peningkatan suhu rata-rata sebesar 1 derajat Celsius dalam periode waktu lima tahun dapat meningkatkan angka kejadian gangguan kesehatan mental yang cukup signifikan.

Nick Obradovich, peneliti utama dari studi tersebut yang sekaligus merupakan pakar riset di Massachusetts Institute of Technology Media Lab, mengemukakan bahwa para peneliti tidak mengetahui alasan di balik kaitan suhu yang lebih tinggi dengan gangguan kesehatan mental.

Ia masih menyelidiki apakah hal ini berkaitan dengan kualitas tidur yang kurang baik akibat suhu lingkungan yang lebih tinggi. Karena bisa jadi hal tersebut memengaruhi gangguan kesehatan mental. Menurutnya masih dibutuhkan banyak penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan sebab dan akibat di antara kedua hal tersebut.

Perubahan terjadi setiap kenaikan suhu

Untuk menguji kebenaran akan hal tersebut, Obradovich menggabungkan data dari Behavioural Risk Factor Surveillance System, atau Sistem Surveilans Faktor Risiko Perilaku, yang didapat dari United States Centers for Disease Control and Prevention.

Data tersebut mencakup data kesehatan mental personal untuk hampir 2 juta penduduk Amerika Serikat, yang kemudian dicocokkan dengan data meteorologis harian dari tahun 2002 hingga 2012. Data selama satu dekade dari survei tersebut pun dianalisis untuk mengetahui perjalanan status mental masing-masing individu yang berpartisipasi, seiring dengan berjalannya waktu.

Tim penelitian juga menganalisis peningkatan suhu lingkungan secara jangka panjang dan membuat laporan kesehatan mental untuk masing-masing kota yang diteliti. Hasilnya ditemukan bahwa setiap kenaikan suhu sebesar 1 derajat Celcius berkaitan dengan kenaikan prevalensi gangguan kesehatan mental sebesar 2 persen.

Sebagai tambahan, hasil dari penelitian tersebut juga menyampaikan bahwa populasi yang paling rentan terhadap perubahan suhu adalah individu dengan pendapatan yang relatif lebih rendah, individu yang sudah memiliki gangguan kesehatan mental sejak awal, dan golongan wanita.

Namun, para peneliti menegaskan bahwa diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi kaitan antara dua hal tersebut, karena data yang dikumpulkan hanya merupakan data observasional, sehingga tidak dapat mempelajari adanya hubungan sebab dan akibat.

Dilansir dari CNN, saat ini lingkungan di berbagai belahan dunia rata-rata memiliki suhu lingkungan 1 derajat Celcius lebih tinggi dibandingkan dengan suhu pada tahun 1850 hingga 1900. Dengan banyaknya upaya yang dilakukan untuk menghindari berlangsungnya global warming atau pemanasan global, diharapkan bahwa peningkatan suhu lingkungan secara global tidak terus terjadi dan dapat dicegah.

Intinya, suhu lingkungan memang dibuktikan oleh penelitian dapat berdampak pada kesehatan mental. Meski demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan. Untuk menjaga kestabilan kesehatan mental di segala cuaca, Anda dapat melakukan yoga atau meditasi. Imbangi juga upaya tersebut dengan gaya hidup sehat dengan asupan bergizi tinggi dan menghindari kebiasaan merokok serta konsumsi alkohol.

[NP/ RVS]

Kualitas TidurGaya Hidup SehatmeditasiYogaLingkungankesehatan mentalsuhu lingkungan

Konsultasi Dokter Terkait