Berita Kesehatan

Istri Indro Warkop Meninggal Akibat Kanker Paru

Ayu Maharani, 10 Okt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sehari setelah berulang tahun ke-59, istri Indro Warkop, Nita Octobijanthy, mengembuskan napas terakhirnya akibat kanker paru.

Istri Indro Warkop Meninggal Akibat Kanker Paru

Duka mendalam sedang dirasakan keluarga besar komedian kenamaan Indrodjojo Kusumonegoro alias Indro Warkop. Pasalnya, istri tercinta, Nita Octobijanthy, baru saja meninggal dunia pada hari Selasa (9/10) pukul 20.22 WIB akibat kanker paru stadium akhir yang telah diderita mendiang sejak Agustus 2017. Sang istri meninggal dunia sehari setelah keluarga merayakan ulang tahunnya yang ke-59 di rumah sakit MMC, Jakarta. Meski saat itu ia sudah tak sadarkan diri, anak-anak Indro Warkop tetap merayakan pertambahan usia ibundanya secara simbolik.

Bicara soal kanker paru yang diderita oleh mendiang Nita Octobijanthy, sebenarnya penyakit ini terbilang lebih sering diderita oleh pria. "Penyakit paru dikenal sebagai penyebab nomor satu kematian pria di Indonesia" kata dr. Alberta Jesslyn Gunardi, BmedSc(Hons), dari KlikDokter.

Selain menjadi penyebab nomor satu kematian pria di Tanah Air, menurut data dari Kementerian Kesehatan tahun 2017, tingginya angka kematian oleh kanker memang "dipegang" oleh penyakit kanker paru. Lantas, apakah orang yang terkena kanker paru memang tak memiliki kesempatan sembuh sama sekali?

"Saat ukuran tumor masih kecil dan belum menyebar, sebenarnya penderitanya bisa memiliki angka kesembuhan yang lebih besar. Dengan pengobatan yang tepat, penderitanya dapat hidup lebih lama." kata dr. Fiona Amelia, MPH, dari KlikDokter.

Orang yang berisiko terkena kanker paru pun sebenarnya bisa dikenali dengan mudah. Misalnya saja, orang yang memiliki riwayat kanker paru di keluarganya, perokok aktif seumur hidup, atau orang yang bekerja di lingkungan polusi cukup tinggi (contohnya pabrik) berpotensi terkena kanker paru di kemudian hari.

Saat Anda tidak merokok secara aktif tapi bertahun-tahun telah menjadi perokok pasif, Anda pun berisiko terkena kanker paru. Sebab, penelitian telah menunjukkan bahwa tinggal atau bekerja dengan perokok aktif dan menghirup asap tembakaunya akan merusak kesehatan paru Anda. Di Amerika Serikat saja, ada sekitar 7.300 angka kematian perokok pasif tiap tahunnya. Cukup mengerikan, bukan?

Di sisi lain, Anda yang kerap beraktivitas menggunakan sepeda motor tanpa menggunakan pelindung napas juga wajib waspada! Alasannya, paparan knalpot diesel dan polusi udara lainnya dari kendaraan bermotor bisa meninggikan risiko Anda terkena kanker tersebut. Dilansir dari WebMD, ada 1 persen kematian akibat kanker paru yang disebabkan oleh pencemaran udara. Oleh sebab itu, setidaknya gunakan masker Anda saat hendak berkendara di jalan raya atau berjalan kaki di area yang tinggi polusi dalam waktu lama.

Pentingnya deteksi dini kanker

Mengapa pemeriksaan dini memegang peranan penting? Sebab, seperti yang sudah dikatakan di atas, semakin dini terdeteksi, semakin besar kemungkinan kanker untuk dibasmi. Umumnya, rasa sakit pada kanker paru terjadi ketika memasuki stadium lanjut. Jadi, saat Anda mengalami sesak napas, batuk berdarah, nyeri dada, dan sebagainya, penting untuk memeriksa kondisi paru Anda ke dokter sebelum terlambat dan jangan tunggu hingga benar-benar “sakit” atau sempat tak sadarkan diri.

Salah satu langkah pemeriksaan dini kanker paru adalah dengan rontgen dada. Namun sayangnya, studi terkini menunjukkan bahwa rontgen dada tak lagi efektif dalam mendeteksi kanker tersebut. Sedangkan, menurut dr. Fiona, jika menggunakan low-dose CT (LDCT) scan atau CT scan dosis rendah, disinyalir bisa memicu tumbuhnya sel kanker lain karena terlalu banyak terpapar radiasi sinar X.

Scan LDCT menggunakan radiasi sinar X yang berdosis lebih kecil dari CT scan biasa. Namun, mengingat sebagian orang yang dicurigai terkena kanker perlu dievaluasi lebih lanjut dengan CT scan standar dan sebagainya, mereka pun menjadi lebih banyak terkena radiasi. Kontradiktif memang, karena maksud hati ingin melakukan pemeriksaan dini untuk mengobati segera, tetapi malah meningkatkan risiko munculnya kanker lain, seperti tiroid atau payudara.

Oleh sebab itu, yang paling mungkin dilakukan sekarang, selain berkonsultasi dengan dokter mengenai permasalahan organ pernapasan Anda, terapkan juga gaya hidup sehat. Mulai dengan perbanyak konsumsi makanan yang kaya antioksidan, olahraga secara rutin, gunakan masker saat berada di lingkungan berpolusi, serta stop merokok sekaligus hindari menjadi perokok pasif. Dengan melakukan gaya hidup sehat dan pemeriksaan dini, diharapkan angka kematian akibat kanker paru bisa terus diminimalkan. Selamat jalan, Nita Octobijanthy, istri tercinta Indro Warkop. Semoga orang-orang tercinta yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan.

[RN/ RVS]

Indro Warkopdeteksi dini kankerParuNita OctobijanthyIstri Indro WarkopKankerkanker paru

Konsultasi Dokter Terkait