HomeIbu Dan anakIbu MenyusuiPenyebab Mastitis, Kondisi yang Rentan Dialami Ibu Menyusui
Ibu Menyusui

Penyebab Mastitis, Kondisi yang Rentan Dialami Ibu Menyusui

dr. Theresia Rina Yunita, 30 Sep 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ibu menyusui rentan mengalami mastitis. Ketahui masalah yang sering dialami para ibu di masa menyusui ini beserta penyebabnya.

Penyebab Mastitis, Kondisi yang Rentan Dialami Ibu Menyusui

Mastitis merupakan masalah yang sering dijumpai ibu menyusui. Sekitar 3-20 persen ibu rentan mengalami mastitis saat menyusui. Padahal, kondisi ini dapat mempengaruhi proses menyusui antara ibu dan bayi. Produksi ASI pun menurun karena ibu merasa stres akibat nyeri yang dirasakan.

Kenali penyebab mastitis

Mastitis merupakan proses peradangan pada saluran ASI di payudara akibat adanya sumbatan. Apabila ASI menetap di bagian tertentu payudara hingga muncul bengkak, maka kondisi ini disebut stasis ASI. Bila kemudian ASI tidak dapat keluar, peradangan jaringan payudara yang disebut mastitis akan terjadi, dan bila telah terinfeksi bakteri disebut mastitis terinfeksi.

Payudara sendiri terdiri atas beberapa saluran ASI. Ketika ASI tidak segera dikeluarkan, maka sel epitel yang memproduksi ASI pun ikut tertekan. Hal ini juga turut berpengaruh terhadap daya tahan tubuh. Berikut ini merupakan beberapa faktor risiko yang menyebabkan terjadinya mastitis:

  1. Terdapat riwayat mastitis pada anak sebelumnya.
  2. Puting lecet sehingga ibu  tidak nyaman dalam menyusui dan ASI pun tidak sering dikosongkan.
  3. Frekuensi menyusui yang jarang atau waktu menyusui yang pendek.Sering kali bayi cenderung tidur dan malas menyusui, sehingga ASI yang dikeluarkan tidak dihisap secara maksimal dan tersisa dalam payudara (pengosongan tidak sempurna).
  4. Latch on atau perlekatan mulut bayi saat menyusu yang tidak tepat.
  5. Ibu atau bayi sakit.
  6. Frenulum atau selaput di antara bibir dan gusi bayi pendek, sehingga kesulitan dalam menyusu.
  7. Produksi ASI yang terlalu banyak.
  8. Bayi berhenti menyusu secara cepat atau mendadak, misalnya saat bepergian.
  9. Penekanan payudara, misalnya oleh bra yang terlalu ketat atau akibat penggunaan sabuk pengaman pada mobil.
  10. Ibu yang stres atau kelelahan.
  11. Ibu menyusui mengalami malnutrisi. Hal ini berhubungan dengan daya tahan tubuh yang rendah.

Tips menyusui yang benar

Bahaya mastitis dapat dicegah, salah satunya dengan memperbaiki teknik menyusui. Berikut adalah langkah menyusui yang baik dan benar.

  1. Gendong bayi, kemudian posisikan sejajar dengan dada Anda. Letakkan satu tangan Anda di belakang kepala dan leher bayi untuk menopang tubuh bagian atas si Kecil, sementara satu tangan lainnya memegang panggul bayi.
  2. Selanjutnya, posisikan kepala bayi di antara kedua payudara. Lakukan kontak kulit untuk menghangatkan bayi dan perhatikan gerakan si Kecil dalam mencari puting.
  3. Saat menyusui, seluruh bagian puting dan area areola ibu harus masuk ke dalam mulut bayi. Jadi, perhatikan dengan saksama, ya.
  4. Bibir bayi harus terbuka lebar, dengan dagu menempel pada payudara dan kepala mengarah ke atas agar hidung bayi tetap dapat bernapas.
  5. Bibir bayi bagian bawah juga harus memuntir keluar, dimana mulut bayi akan terlihat seperti mulut ikan.
  6. Pastikan tubuh bayi menempel pada tubuh Anda.
  7. Jika posisi tepat, seharusnya bayi mengeluarkan suara meneguk, bukan suara berdecak seperti menghisap. 

Kini Anda telah mengetahui berbagai gejala mastitis pada ibu menyusui. Jika Anda mengalaminya dan berlanjut hingga 1x24 jam, segera lakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

[NP/ RVS]

MenyusuiPayudaraIbu MenyusuiMastitisdaya tahan tubuhProduk ASI

Konsultasi Dokter Terkait