Masalah Reproduksi Wanita

Mastitis

dr. Valda Garcia, 16 Jan 2023

Ditinjau Oleh

Icon ShareBagikan
Icon Like

Mastitis adalah kondisi peradangan pada jaringan payudara karena adanya sumbatan di saluran susu. Bagaimana cara mengobati mastitis?

Mastitis

Mastitis

Dokter Spesialis

Dokter spesialis bedah

Gejala

Nyeri pada payudara, berwarna kemerahan, teraba panas, demam

Faktor Risiko

Sumbatan saluran laktasi, infeksi

Cara Diagnosis

Anamnesis, pemeriksaan fisik, USG

Pengobatan

Mengosongkan payudara (pada ibu menyusui), antibiotik oral

Obat

Antibiotik

Komplikasi

Infeksi semakin berat hingga sepsis

Kapan Harus ke Dokter?

Jika disertai demam dan gejala semakin berat

Pengertian

Mastitis adalah istilah untuk menggambarkan inflamasi atau peradangan pada jaringan payudara. Keadaan ini dapat disertai oleh infeksi ataupun tanpa infeksi.

Kondisi peradangan payudara ini sering kali dialami oleh ibu menyusui, yang dikenal dengan istilah mastitis laktasi atau mastitis puerperium. 

Sering kali, gangguan kesehatan tersebut terjadi pada tiga bulan pertama setelah melahirkan, meski juga bisa muncul hingga dua tahun setelah melahirkan. 

Sementara, pada wanita yang tidak menyusui dapat muncul mastitis periduktal. Selain itu, kaum pria juga bisa terkena mastitis, meskipun jarang. 

Artikel lainnya:  Busui, Ini Tips Aman Menyusui agar Tak Terkena Mastitis

Penyebab

Pada ibu menyusui, penyebab mastitis tersering adalah saluran susu yang tersumbat. 

Hal ini menyebabkan keadaan stasis dari ASI, di mana ASI yang diproduksi tidak dapat dikeluarkan dari payudara. 

Keadaan stasis sendiri dapat dipengaruhi beberapa faktor. Misalnya, latch on yang kurang baik saat menyusui, bayi yang kesulitan menyedot ASI dari payudara, dan kebiasaan menyusui yang tidak teratur.

Keadaan stasis lantas rentan memicu infeksi pada payudara. ASI memang tidak mengandung bakteri. Namun, bakteri dari permukaan kulit dapat masuk ke dalam jaringan payudara dan menyebabkan infeksi.

Selain itu, sumbatan saluran ASI juga bisa terjadi akibat tekanan pada payudara. Misalnya, akibat pakaian yang terlalu ketat. 

Selain itu, mastitis pada wanita yang tidak menyusui dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok. 

Kondisi ini juga bisa terjadi setelah seseorang melakukan tindik pada puting, terutama jika tidak dilakukan oleh tenaga profesional.

Gejala

Gejala mastitis yang sering kali ditemukan antara lain:

  • Bagian payudara memerah dan bengkak
  • Area payudara tersebut nyeri apabila disentuh
  • Area payudara tertentu teraba panas
  • Benjolan pada payudara
  • Keluar cairan berwarna putih atau bercampur darah dari puting
  • Sensasi terbakar pada payudara, bisa dirasakan terus menerus atau hanya saat menyusui
  • Gejala serupa flu
  • Demam dan menggigil
  • Kelelahan
  • Tubuh terasa pegal atau nyeri
  • Rasa cemas, merasa stres

Artikel lainnya: Apakah Mastitis Bisa Berkembang Jadi Kanker Payudara? 

Faktor Risiko

Sementara itu, faktor risiko penyakit mastitis dapat meliputi:

  • Ada riwayat mastitis sebelumnya saat menyusui
  • Puting sakit atau pecah-pecah 
  • Mengenakan bra yang terlalu ketat, yang dapat membatasi aliran ASI
  • Terlalu lelah atau stres
  • Nutrisi buruk
  • Merokok
  • Implan payudara
  • Diabetes atau penyakit autoimun lainnya
  • Eksim atau kondisi kulit serupa

Diagnosis

Mastitis pada ibu menyusui mudah dikenali melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Selain itu, data mengenai kebiasaan menyusui dapat sangat membantu.

Oleh sebab itu, jangan ragu untuk menjawab dengan jujur pertanyaan dokter seputar kebiasaan menyusui kamu.

Jika diperlukan, sampel ASI dapat diambil untuk diperiksa. Hal ini terutama penting apabila gejala mastitis cukup parah. 

Gejala mastitis sering kali kambuh atau keadaan kamu tidak membaik bahkan setelah mengonsumsi antibiotik.

Jika pasien tidak sedang menyusui, diperlukan pemeriksaan penunjang untuk mengevaluasi mastitis, seperti mamografi atau USG payudara. 

Hal ini mungkin diperlukan untuk membedakan mastitis dengan suatu tipe kanker payudara (inflammatory breast cancer) yang memiliki gejala serupa.

Pengobatan

Beberapa langkah dan cara mengatasi mastitis yang dapat segera kamu lakukan adalah:

  • Kosongkan payudara yang terkena mastitis. Menyusuilah lebih sering dari biasanya dan awali dengan payudara yang terkena. Tak perlu khawatir, ASI tetap aman dikonsumsi bayi
  • Gunakan pakaian dan bra yang longgar. Bila perlu, hindari penggunaan bra untuk sementara waktu
  • Gunakan kompres dingin pada payudara untuk membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan. Sesaat sebelum menyusui, ibu bisa menggunakan kompres hangat
  • Beristirahat sebanyak mungkin

Obat

Jika gejala mastitis tidak juga membaik dalam 12–24 jam, segera berkonsultasi dengan dokter. 

Bila disertai infeksi, umumnya dokter akan meresepkan antibiotik, yang harus dikonsumsi hingga habis sebagai cara mengobati mastitis.

Artikel lainnya: Kenali Beda Infeksi Payudara dan Kanker Payudara 

Pencegahan

Kondisi mastitis biasanya dapat dicegah dengan beberapa upaya berikut:

  • Memastikan latch on yang baik antara bayi dan payudara, serta bayi bisa menyusu dengan baik
  • Menyusui sesering mungkin, mengikuti keinginan bayi
  • Hindari menunda atau melewatkan waktu menyusui
  • Jangan ragu membangunkan bayi untuk menyusui, terutama jika payudara terasa penuh
  • Hindari tekanan pada payudara, misalnya dengan menghindari penggunaan pakaian ketat
  • Istirahat sebanyak mungkin
  • Bergantian sisi payudara saat mulai menyusui. Misalnya jika saat ini diawali payudara kanan maka berikutnya diawali payudara kiri
  • Hindari memberikan bayi cairan lain selain payudara
  • Hindari kebiasaan merokok

Komplikasi

Mastitis yang tidak ditangani dengan baik dapat meningkatkan risiko infeksi dan dapat meluas hingga menyebabkan sepsis.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami ciri-ciri mastitis disertai demam yang tidak kunjung membaik, sangat disarankan segera berkonsultasi dengan dokter untuk dilakukan evaluasi dan terapi yang tepat. 

Punya pertanyaan seputar kesehatan? Yuk, manfaatkan fitur Tanya Dokter dari KlikDokter untuk konsultasi langsung dengan dokter. Jangan tunggu sakit! #JagaSehatmu setiap hari.

[HNS/NM]

Konsultasi Dokter Terkait