HomeInfo SehatSarafAwas, Bau Hantu Memang Ada, Namanya Phantosmia!
Saraf

Awas, Bau Hantu Memang Ada, Namanya Phantosmia!

Bobby Agung Prasetyo, 31 Agt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tahukah Anda, bahwa bau hantu benar-benar nyata? Dalam bahasa medis, aroma ini disebut phantosmia. Simak penjelasannya berikut ini.

Awas, Bau Hantu Memang Ada, Namanya Phantosmia!

Sampai sekarang, fenomena kemunculan makhluk gaib alias hantu yang disertai bau tertentu masih menjadi perbincangan yang memancing kontroversi. Sebagian percaya bahwa hal ini benar, sisanya menganggap itu semua hanya halusinasi. Namun, dunia medis ternyata “mengakui’ adanya bau hantu atau phantom smells yang dikenal dengan istilah phantosmia ini.

Di Indonesia sendiri, saat tercium aroma bunga melati, selalu dikaitkan dengan mitos adanya sosok hantu kuntilanak yang berada dekat dengan jarak Anda. Selain bunga melati, ada pula aroma busuk yang menurut kepercayaan masyarakat juga sama-sama menandakan keberadaan makhluk gaib.

Dilansir dari Liputan6.com misalnya, seorang pemburu hantu dari Amerika Serikat bernama Xavier Hunter, mengalami kejadian tak mengenakkan saat berada di sebuah area tambang di Las Vegas. Ketika Hunter dan temannya menjelajah arena tambang, mereka mencium aroma tak sedap yang menyeruak. Baunya mirip daging busuk. Hal ini biasa dikaitkan dengan bau busuk dari hantu.

Dilansir dari situs WebMD, dokter dan ilmuwan medis mengatakan bahwa bau hantu itu nyata. Secara medis hal ini disebut dengan istilah phantosmia. Meski tidak mengancam jiwa, kondisi ini dapat membuat indera penciuman serta perasaan seseorang memburuk.

Phantosmia tidak berkaitan dengan hal gaib

Phantosmia adalah kondisi di mana seseorang mengalami halusinasi di indera penciuman. Bau yang terdeteksi bisa bervariasi, tergantung dengan pengalaman sang penderita. Ada yang mencium bau got, ada juga yang mencium rumput kering.

Pada kasus ini, mengingat bau bunga yang tumbuh di iklim tropis begitu merebak, maka wajar bila baunya begitu melekat dalam diri masyarakat Indonesia. Wajar bila pada momen tertentu, bau yang tercium saat halusinasi ini terjadi adalah aroma bunga.

Begitupun dengan bau busuk. Aroma yang tak enak dan menusuk di hidung bisa terbayang terus dan hal ini yang menyebabkan fenomena phantosmia terjadi.

Tidak ada pengobatan secara pasti untuk mengatasi phantosmia. National Institutes of Health menyimpulkan bahwa satu dari 15 orang Amerika memiliki phantosmia.

Gangguan phantosmia rentan menyerang wanita 40 hingga 60 tahun, meski kalangan lain juga bisa terkena. Pada beberapa kasus, phantosmia sukar dikendalikan hingga dapat membuat kemampuan penciuman seseorang berantakan.

Phantosmia jadi alarm kesehatan tubuh?

Meski terdengar menggelikan, namun fenomena bau hantu alias phantosmia bisa menjadi alarm tubuh atas kondisi kesehatan yang serius. Phantosmia kerap dikaitkan dengan ciri penyakit epilepsi, depresi, trauma kepala, dan migrain.

Sampai saat ini, tak sedikit orang yang percaya bahwa bau hantu disebabkan karena memang benar ada makhluk gaib di dekatnya. Ada pula yang meyakini bahwa bau tersebut memang berasal dari lingkungan sekitar, walau sumbernya tak berhasil ditemukan saat dicari.

Para ahli medis belum dapat menjelaskan kondisi ini secara rinci. Namun yang jelas, phantosmia bisa saja berkaitan dengan indera penciuman dan tanda dari gejala penyakit yang telah disebutkan di atas.

Anda sering mencium bau hantu? Bisa jadi indera penciuman Anda mengalami phantosmia. Segera konsultasikan kondisi Anda ke dokter demi penanganan yang lebih baik. Selain itu, hentikan kebiasaan merokok yang dapat mengganggu sensor penciuman Anda.

[NP/ RVS]

MigrainIndera penciumanPhantosmiaHantuBau busukbau hantuDepresi

Konsultasi Dokter Terkait