Manfaat Berpelukan bagi Para Politisi

Para politisi yang tergabung dalam partai-partai koalisi yang akan maju untuk Pilpres 2019, beberapa waktu lalu, baru saja melewati minggu-minggu yang berat usai "drama" pendaftaran capres dan cawapres. Beragam spekulasi politik mewarnai deklarasi capres dan cawapres yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Hal-hal tidak terduga tentu banyak terjadi dalam dunia politik. Pepatah yang mengatakan “hati boleh panas, namun kepala harus tetap dingin”, memang perlu dijunjung oleh setiap politisi. Untuk meredakan ketegangan yang sering terjadi di antara mereka, berpelukan bisa menjadi salah satu cara.

Bagaimana tidak, lobi-lobi di antara para politisi memaksa mereka harus melakukan pertemuan yang intensif berhari-hari. Tak jarang, mereka juga harus pulang larut malam selepas pertemuan. Ditambah lagi para politisi yang harus menyelesaikan tugas pekerjaannya sebelum melakukan pertemuan-pertemuan tersebut.

Bisa jadi, terlalu banyak yang dilakukan dan dipikirkan bisa membuat politisi menjadi stres. Stres bisa menyebabkan berbagai penyakit. Karena itu, politisi dengan segudang aktivitas harus tahu cara untuk meredakan ketegangan dalam tubuh dan pikiran mereka.

Menurut dr. Jessica Florencia dari Klikdokter, salah satu cara paling ampuh untuk menurunkan ketegangan atau stres bisa dengan cara pelukan. Politisi bisa menggunakan cara ini untuk menciptakan rasa tenang dan rileks. Pelukan dari anggota keluarga juga bisa membantu meredakan itu semua.

Jika tidak bisa mendapatkan pelukan dari keluarga, politisi bisa melakukannya dengan rekan sekolega yang tergabung dalam satu partai. Tidak menutup kemungkinan juga, mendapatkan pelukan dari lawan politik.

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari berpelukan yang bisa meredakan ketegangan yang dialami para politisi:

1. Membuat otot rileks

Ini adalah manfaat eksternal. Pada tingkat yang sangat dasar, berpelukan dapat membantu melonggarkan otot-otot yang kencang. Hasilnya: pelepasan ketegangan.

2. Menurunkan stres

Dalam sebuah studi pada 2015 yang melibatkan 404 orang dewasa, para ilmuwan mempelajari efek sosial yang dirasakan dari pelukan dan hasilnya tidak mengherankan. Mereka yang dipeluk lebih sering memiliki tingkat optimistis yang tinggi dan membantu menurunkan reaktivitas otak dalam menghadapi ketegangan.

3. Meningkatkan sistem imun

Dalam studi yang sama, para peserta yang banyak berpelukan dalam hidup mereka tidak mudah demam. Minimnya stres, dikombinasikan dengan perasaan bahwa mereka secara emosional didukung dan memiliki rekan yang baik, membuat mereka terhindar dari penyakit.

4. Bisa terlindung dari penyakit jantung

Memeluk dapat menurunkan detak jantung dan produksi kortisol, hormon stres yang dapat mendatangkan malapetaka bagi kesehatan Anda.

5. Menghindari perasaan terisolasi

Pelukan melepaskan oksitosin, hormon dan neurotransmiter yang mengatur ikatan dan interaksi sosial. Ini juga meningkatkan perasaan empati, kasih sayang, dan kemurahan hati. Itu adalah fondasi untuk memercayai orang lain.

6. Mengurangi kecemasan

Pelukan juga melepaskan dopamin, neurotransmiter yang mengontrol pusat kesenangan di otak. Orang yang memiliki gangguan mood seperti depresi dan gangguan degeneratif seperti Parkinson menunjukkan tingkat produksi dopamin yang sangat rendah. Memeluk bisa membantu mengurangi itu.

7. Membantu melawan ketakutan

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Psychological Science mengenai peran sentuhan, para ilmuwan menemukan bahwa pelukan dapat membantu dengan baik masalah kepercayaan diri yang rendah dan ketakutan.

8. Meredakan nyeri

Pelukan juga melepaskan endorfin, yang memblokir jalur nyeri dan meningkatkan sirkulasi ke jaringan lunak.

Pada masa-masa yang penuh ketegangan - misalnya di masa kampanye, Pemilu dan Pilpres 2019 – para politisi sepertinya perlu lebih sering berpelukan. Ajaklah orang-orang tercinta untuk membiasakan diri berpelukan. Karena pelukan bisa menjadi obat paling efektif dalam melepaskan beban psikologis serta memerangi stres.

[RS/ RVS]