Berbagi Informasi untuk Saling Mengasihi dengan ASI

Pada Sabtu (4/8) lalu, puluhan ibu hamil dan menyusui yang tergabung dalam Prenagen Community atau disingkat Pregnity, berkumpul di Kantorkuu Coworking Space yang terletak di bilangan Kuningan. Hari itu, untuk saling mengenal dan berbagi seputar pengalamannya dengan ASI.

Acara yang bertajuk “ASI Bukan Sekedar Air Susu” tersebut digelar sebagai wadah edukasi dan sharing bagi para calon orang tua, yang membutuhkan informasi seputar persiapan kehamilan hingga masa menyusui.

Salah satu tujuan diadakan acara ini adalah untuk meningkatkan kepedulian seputar pentingnya pemberian ASI, baik bagi ibu maupun buah hati. Sebab, ASI diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Maka dari itulah perlu memperhatikan kualitas ASI dan kondisi kesehatan ibu saat periode menyusui dan setelahnya.

Nutrisi 1000 hari pertama kehidupan

Dijelaskan bahwa 1000 hari pertama kehidupan merupakan momen penting perkembangan bayi. DR. dr. Ariani Dewi Widodo, SpA (K), spesialis anak dari Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, memaparkan pemberian nutrisi untuk si Kecil harus benar-benar diperhatikan, dan ASI adalah pilihan yang terbaik.

“Anak yang mendapatkan nutrisi baik akan mendapatkan banyak manfaat di kemudian hari. Dari segi kecerdasan ia akan bersekolah lebih tinggi dan jarang mengalami masalah pencernaan, yang merupakan penyebab kematian terbanyak pada anak,” jelas dr. Ariani.

Dijelaskan pula oleh dr. Ariani, beberapa makanan yang baik dikonsumsi saat menyusui adalah telur, susu, air, protein hewani, karbohidrat, kacang-kacangan, serta buah dansayur.

Menurutnya, acara edukasi tersebut tak hanya penting bagi ibu menyusui, tapi juga untuk para ayah. Karena ayah juga memiliki peran penting dalam mendukung ibu menyusui dengan memberikan ASI.

Bicara ASI tak hanya soal nutrisi. Dukungan orang-orang terdekat untuk ibu menyusui juga sangat diperlukan untuk mencegah ibu mengalami baby blues atau bahkan depresi yang lebih parah. Suami sebagai orang terdekat sangat disarankan untuk menambah wawasan seputar bayi dan menyusui untuk membantu ibu di saat mengalami kesulitan.

“70 persen ibu menyusui di Indonesia mengalami baby blues. Gejalanya berupa perasaan yang sedih hingga menangis secara tiba-tiba, sulit tidur, dan malas makan. Jika sudah masuk ke tahap depresi, ibu bisa menarik diri dari lingkungan sosialnya, berpikiran ingin menyakiti diri atau bayinya,” terang Luh Surini Yulia Savitri, M.Psi., psikolog dari Universitas Indonesia.

Dalam hal ini penyanyi Andien Aisyah berbagi pengalamannya sebagai ibu menyusui. Beruntung, Andien mendapatkan dukungan yang besar dari suaminya.

“Dulu menjelang melahirkan, saya justru ingin membahagiakan diri dengan melakukan hal yang saya sukai. Setelah trimester tiga, suami saya jadi lebih banyak membaca. Dengan begitu, ia juga tahu apa yang harus dilakukan ketika saya kelelahan. Dukungan dari suami itu penting,” ujarnya.

Bukan sekadar air susu

Dijelaskan oleh LOB Head of Pregnancy Nutrition Sianne Permadi, ASI bukan sekadar air susu saja, tapi memiliki arti yang jauh lebih dalam. “Tak hanya dari segi kuantitas, kualitas ASI perlu untuk diperhatikan, terutama karena berkaitan dengan perkembangan otak bayi,” jelasnya.

Apabila asupan nutrisi ibu menyusui tidak tercukupi, bayi akan menyerap kalsium yang ada pada tubuh ibu. Hal ini menyebabkan ibu menyusui rentan terkena osteoporosis. Harapannya, acara ini bisa menjadi wadah solusi bagi para calon orang tua untuk menambah pengetahuan dan saling berbagi pengalaman dalam merawat buah hati.

Masa menyusui memang tak mudah dijalani oleh para ibu. Namun, dengan dukungan yang kuat dari suami, keluarga, hingga teman dekat, ibu menyusui dapat menjalani momen tersebut dengan bahagia, hingga dapat menghasilkan ASI dengan kualitas yang baik untuk memenuhi nutrisi bagi si Kecil.

[RVS]