HomeIbu Dan anakKesehatan BayiBayi Anda Tiba-Tiba Panas Tinggi, Mungkinkah Roseola?
Kesehatan Bayi

Bayi Anda Tiba-Tiba Panas Tinggi, Mungkinkah Roseola?

dr. Devia Irine Putri, 10 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Anda perlu waspada ketika anak Anda tiba-tiba mengalami demam tinggi. Bisa jadi itu gejala roseola. Simak penjelasannya.

Bayi Anda Tiba-Tiba Panas Tinggi, Mungkinkah Roseola?

Kemarin malam bayi Anda sehat-sehat saja. Tapi esok paginya bayi demam tiba-tiba. Ketika demam berlalu, malah timbul ruam merah di lehernya. Jika itu yang terjadi, mungkin si Kecil mengidap roseola.

Roseola, Penyebab Bayi Demam Tiba-Tiba

Roseola menjadi salah satu penyebab bayi demam tiba-tiba. Kondisi ini merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus.

Penyakit ini umumnya menyerang anak berusia antara 6 bulan hingga 2 tahun. Anak yang lebih tua dan dewasa juga dapat terkena tetapi jarang, karena kebanyakan anak terjangkit virus ini sebelum usia masuk sekolah.

Penyebaran penyakit ini terjadi ketika anak yang terinfeksi mengeluarkan droplet (percikan air liur saat seseorang bicara, bersin, atau batuk). Droplet ini kemudian dapat terhirup oleh orang-orang di sekelilingnya, serta mendarat ke permukaan benda-benda.

Jika anak yang sehat menyentuh permukaan tersebut kemudian memegang hidung atau mulut, mereka bisa saja terinfeksi. Selain itu, roseola dapat menyebar saat penderita dalam kondisi demam, tapi tidak akan menyebar ketika ruam mulai muncul.

Gejala Roseola yang Perlu Diwaspadai

Biasanya gejala roseola pada bayi atau anak-anak muncul sekitar 5-15 hari setelah terinfeksi virus ini. Tapi bisa juga tidak memiliki tanda dan gejala yang terlalu kentara.

Ciri khas demam roseola pada bayi maupun anak adalah demam tinggi selama 3-5 hari, yang diikuti dengan munculnya bercak ruam saat demam hilang. Kebanyakan anak akan mengalami gangguan saluran napas atas ringan terlebih dahulu, sebelum diikuti dengan demam tinggi (sering di atas 39.5 oC) hingga kurang lebih 1 minggu.

Selama periode ini, si Kecil mungkin menjadi lebih rewel, nafsu makan berkurang, dan terjadi pembengkakan kelenjar getah bening pada leher. Gejala lain yang dapat menyertai adalah diare ringan dan kelopak mata yang bengkak.

Artikel lainnya: Demam Tinggi, Selalu Tanda Demam Berdarah?

Demam tinggi sering berhenti secara tiba-tiba dan pada saat yang sama mulai muncul ruam merah jambu kemerahan. Bercak ruam akan memutih bila ditekan dan bisa menyebar ke leher, wajah, lengan dan tungkai. Sifat ruam tidak menyebabkan gatal atau nyeri dan biasanya dapat hilang dalam hitungan jam sampai 2 hari.

Selain itu, peningkatan demam yang drastis dapat menyebabkan timbulnya kejang demam (kejang yang disebabkan oleh demam tinggi) pada sekitar 10-15 persen anak yang mengalami roseola.

Cara Mengatasi Roseola

Diagnosis dan penyebab roseola pada bayi biasanya sulit ditegakkan sampai ketika demam turun dan muncul bercak ruam. Karena itu, dokter biasanya akan menganjurkan untuk dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu guna memastikan bahwa demam yang dialami bukan disebabkan oleh infeksi lain.

Roseola tergolong penyakit yang ringan sehingga biasanya tidak membutuhkan terapi khusus. Saat dibutuhkan, kebanyakan terapi bertujuan untuk menurunkan demam yang tinggi.

Artikel lainnya: Ini Penyebab Kita Sering Bermimpi saat Demam Tinggi

Umumnya, penanganan untuk roseola meliputi tiga hal ini:

  • Tirah baring (bed rest)

Ajaklah anak untuk beristirahat lebih banyak. Istirahat dapat membantu memulihkan dan mengembalikan kondisi anak. 

  • Minum cairan yang cukup

Pemberian cairan dapat berupa air putih maupun cairan elektrolit untuk mencegah dehidrasi. Jika si Kecil masih berusia di bawah 6 bulan, pastikan ASI tetap diberikan sesering mungkin. Sedangkan untuk usia 6 bulan ke atas, pemberian ASI, susu formula, dan MPASI tetap diteruskan.

  • Obat-obatan untuk menurunkan demam

Beberapa pilihan obat demam yang dapat diberikan adalah acetaminophen atau ibuprofen. Jangan memberi aspirin kepada anak yang menderita penyakit virus karena bisa memicu sindrom Reye. Selain itu, obat antibiotik tidak boleh diberikan karena roseola bukan disebabkan oleh bakteri.

Pada beberapa kondisi, dokter dapat meresepkan obat antivirus apabila anak diduga memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah. Hal ini bertujuan untuk mencegah virus bereplikasi.

Bagaimana Mencegah Roseola?

Saat ini, belum ada cara pasti untuk mencegah penyakit roseola karena belum ada vaksinasinya. Hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk mencegah penyebaran roseola adalah dengan menghindari anak berkontak dengan anak yang telah terinfeksi.

Jika bayi demam tiba-tiba dengan suhu tinggi atau sudah mengarah ke kondisi roseola, jagalah agar si Kecil tetap di rumah dan jauhkan dari anak-anak lainnya sampai demam menurun.

Pastikan juga Anda dan keluarga sering mencuci tangan. Kebiasaan ini merupakan cara terbaik untuk mengurangi penyebaran infeksi virus, sehingga turut menurunkan risiko penyakit. Dengan langkah-langkah pencegahan ini, diharapkan bayi Anda tidak terkena panas tinggi yang kemudian berujung pada roseola.

Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar penyebab bayi demam tiba-tiba dan masalah kesehatan lainnya, jangan sungkan untuk bertanya pada dokter kami di layanan Tanya Dokter dari aplikasi KlikDokter!

(NWS/ RS)

BayiRoseolaDemam TinggiDemam

Konsultasi Dokter Terkait