Kesehatan Bayi

Berapa Banyak Kebutuhan Protein Bayi Per Hari?

Siti Putri Nurmayani, 25 Jan 2024

Ditinjau Oleh dr. Theresia Yunita

Anak tentu membutuhkan gizi yang seimbang. 25 Januari hari ini diperingati hari Gizi Nasional ke-64. Maka dari itu, simak artikel berikut ini untuk selengkapnya.

Berapa Banyak Kebutuhan Protein Bayi Per Hari?

Salah satu tugas orang tua adalah memenuhi kebutuhan asupan gizi seimbang pada anak-anak. Tak hanya berfokus pada vitamin dan mineral, orang tua juga perlu memperhatikan kebutuhan protein anak karena dapat mendukung masa pertumbuhan.

Protein punya banyak peran penting dalam fungsi tubuh, termasuk pemulihan dan perbaikan jaringan pada otot, kulit, organ, darah, rambut, dan kuku.

Nah, perlu diketahui bahwa dari 20 asam amino penyusun protein, tubuh dapat menghasilkan 11 asam amino dan sembilan lainnya harus berasal dari makanan.

Lantas, berapa banyak kebutuhan protein bayi setiap hari? Simak penjelasannya berikut ini.

Kebutuhan Protein untuk Bayi Per Hari

Sumber protein bayi

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia, disebutkan bahwa rata-rata kecukupan energi dan protein bagi penduduk Indonesia masing-masing sebesar 2150 Kilo kalori dan 57 gram per orang per hari pada tingkat konsumsi.

Sementara itu, kebutuhan protein menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) rata-rata per orang per hari tergantung kelompok umur, jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan.

Lantas, berapa banyak kebutuhan protein yang harus dipenuhi anak-anak setiap hari? Simak penjelasan berikut: 

0 – 6 Bulan

Untuk anak usia 0-6 bulan dengan berat badan rata-rata 6 kilogram dan tinggi badan 61 cm, total kebutuhan protein per hari yaitu 12 gram (gr). 

Kebutuhan protein bayi 6 bulan sebenarnya masih sama seperti saat ia baru lahir. Anak-anak pada usia ini bisa mendapatkan semua protein yang dibutuhkan dari ASI atau susu formula.

7 – 11 Bulan

Untuk anak usia 7-11 bulan dengan berat badan rata-rata 9 kg dan tinggi badan 71 cm, total kebutuhan protein per hari yaitu 18 gram. Jika Mama mencari informasi tentang kebutuhan protein bayi 9 bulan, jawabannya 18 gram, ya!

Guna memenuhi kebutuhan protein bayi, Mama bisa memadukan ASI, susu formula, dan makanan padat. Berikut daftar makanan dan jumlah protein yang bisa dikonsumsi bayi usia 7-11 bulan:

  • Keju parut setengah cangkir: 12-14 gr
  • 100 gram tahu rebus: 8 gr
  • 1 buah telur rebus: 14 gr
  • 28 gram kepiting, udang, atau lobster: 6 gr

1-3 Tahun

Berapa kebutuhan protein bayi 1 tahun? Pada dasarnya, untuk anak usia 1-3 tahun dengan berat badan rata-rata 13 kg dan tinggi badan 91 cm, total kebutuhan protein per hari yaitu 26 gram.

Saat bayi bertambah besar, kebutuhan proteinnya pun meningkat. Pada usia ini, anak bisa diberikan susu, telur, daging, dan keju. Berikut daftar makanan dan jumlah proteinnya:

  • 70 gr daging atau ikan: 18-23 gr
  • 100 ml Greek yoghurt: 10 gr
  • 100 gr almon: 21 gr
  • 100 gr tempe: 19 gr
  • 2 sendok makan selai kacang: 7 gr
  • 1 iris roti gandum: 5 gr

4-6 Tahun 

Untuk anak usia 4-6 tahun dengan berat badan rata-rata 19 kg dan tinggi badan 112 cm, total kebutuhan protein per hari yaitu 35 gram.

Pada usia ini, Mama bisa memberikan protein dalam berbagai makanan utama dan camilan, misalnya:

  • 100 gr dada ayam panggang tanpa kulit: 32 gr protein
  • 100 gr steik daging sapi tanpa lemak: 31 gr protein
  • 100 gr salmon panggang: 24 gr protein

Artikel Lainnya: 7 Jenis Protein, Fungsi, dan Sumbernya

Pentingnya Protein Hewani untuk Cegah Anak Stunting 

Protein nabati sering kali, tetapi tidak selalu, merupakan sumber protein yang tidak lengkap. Sementara itu, protein hewani adalah protein yang lengkap, yaitu mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh.

Anak-anak juga perlu diberikan protein hewani karena berkaitan dengan stunting. Dijelaskan dr. Theresia Rina Yunita, berdasarkan studi, protein hewani penting dalam penurunan angka stunting.

“Hal ini dikarenakan pertumbuhan tulang ada pada tulang rawan. Zat gizi protein bisa membentuk tulang rawan tersebut,” kata dokter There.

Senada dengan pernyataan tersebut, Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia Prof. Hardiansyah juga mengatakan bahwa dasar pertumbuhan tulang ada pada tulang rawan dan zat gizi dari protein hewani dapat membentuk tulang rawan.

Menurut Prof. Hardiansyah, ketika ingin pertumbuhan tulang anak normal, orang tua jangan terbatas hanya memenuhi asupan kalsium dan mineral, tetapi diperlukan juga protein hewani.

Seperti yang kita ketahui bahwa stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang disebabkan oleh gizi buruk dalam 1.000 hari pertama kehidupan.

Tak hanya tubuhnya lebih pendek untuk anak seusianya, pasien stunting juga bisa mengalami berbagai masalah kesehatan saat dewasa. Ini termasuk obesitas dan terkena penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan kanker

Menurut Prof. dr. Budi Wiweko, Sp.OG, Wakil Ketua Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), protein hewani sangat penting dalam 270 hari pertama kehidupan (9 bulan) karena dapat mencegah stunting.

Lantas, kapan anak boleh diberikan protein hewani? Menurut dokter There, protein hewani boleh diberikan sejak anak mulai MPASI, yaitu rata-rata pada usia enam bulan. 

“Tidak ada pantangan dalam memberikan protein hewani apa pun. Hanya saja, anak bisa diberikan satu macam protein selama tiga hari untuk melihat adakah reaksi alergi. Jika tidak, boleh diberikan seteruskan,” jelasnya.

Lebih lanjut, dokter There juga menyarankan agar Mama membuat variasi protein hewani agar anak lebih mengenal rasa dan mendapatkan manfaatnya.

Orang tua bisa memberikan anak berbagai sumber protein hewani seperti telur, ikan, daging merah, hati ayam, susu, keju, dan yoghurt.

Artikel Lainnya: Tips Cegah Stunting pada Anak Sejak Hamil

Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional (HGN) ke-64, hari ini, mari kita tingkatkan kepedulian mengenai pentingnya mencukupi kebutuhan gizi seimbang demi kesehatan.

Mulai sekarang, Mama bisa penuhi kebutuhan protein anak sesuai usia dan saran AKG di atas ya! 

Demi mendukung tumbuh-kembang si kecil, jangan lupa untuk #JagaSehatmu agar bisa merawat buah hati Mama sebaik-baiknya. Jika membutuhkan konsultasi dengan dokter, yuk gunakan fitur Tanya Dokter dan Temu dokter di aplikasi KlikDokter. Konsultasi dan booking dokter lebih mudah!

(JKT)

Konsultasi Dokter Terkait