HomeIbu Dan anakTips ParentingUmur Berapa Anak Boleh Nge-gym?
Tips Parenting

Umur Berapa Anak Boleh Nge-gym?

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 15 Apr 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Dengan beberapa penyesuaian, anak juga bisa nge-gym layaknya orang dewasa.

Umur Berapa Anak Boleh Nge-gym?

Setiap manusia memerlukan olahraga, tak terkecuali anak-anak. Sama halnya pada orang dewasa, olahraga lewat nge-gym memberikan banyak manfaat untuk anak. Olahraga dapat membangun otot dan tulang anak, menjaga kesehatan jantung dan paru-parunya. Selain itu olahraga bagi anak bisa mencegah obesitas, serta mencegah berbagai penyakit metabolik seperti tekanan darah tinggi dan diabetes saat ia dewasa.

Saat berolahraga, tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin yang membuat seseorang—baik orang dewasa maupun anak-anak—merasa nyaman dan senang. Hal ini didukung oleh berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa anak yang gemar berolahraga akan tumbuh menjadi anak yang ceria, penuh semangat, dan jarang depresi saat remaja. Tak hanya itu, anak yang sejak kecil terbiasa melakukan aktivitas fisik cenderung memiliki pola hidup sehat saat ia dewasa.

Melihat berbagai manfaat tersebut, tak heran bila American Academy of Pediatrics menyarankan agar anak melakukan aktivitas fisik selama 30 menit tiap harinya selama setidaknya 3-5 kali per minggu. Hal tersebut juga disetujui oleh American Heart Association.

Namun, sering kali pertanyaan yang muncul adalah: jenis olahraga apa yang tepat untuk anak? Bolehkah langsung membawanya ke pusat olahraga seperti orang dewasa? Pada usia berapa sebaiknya anak dikenalkan dengan aktivitas olahraga seperti nge-gym

Seperti apa nge-gym untuk anak?

Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Anda perlu mengenal lebih dalam mengenai olahraga gymnastic atau senam. Nge-gym sering kali identik dengan olahraga angkat beban. Padahal, olahraga gymnastic pada dasarnya adalah sekelompok aktivitas untuk melatih keseimbangan, kekuatan otot, fleksibilitas, koordinasi, ketahanan, dan kontrol tubuh.

Olahraga senam biasanya melibatkan berbagai kelompok otot seperti lengan, tungkai, bahu, punggung, dada, dan perut. Angkat beban adalah salah satu saja dari jenis olahraga senam. Selebihnya ada banyak lagi aktivitas “gym” yang dapat dilakukan mulai dari senam aerobik, senam lantai, akrobatik, trampolin, dan senam ritmik.

Anak sudah boleh dikenalkan pada aktivitas gymnastic saat ia berusia 2 tahun. Aktivitas pada olahraga senam dapat membantu menguatkan otot dan tulang anak, melatih koordinasi anggota tubuh, dan meningkatkan kepercayaan dirinya.

Sebelum Anda membawa anak untuk nge-gym, ada beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui:

  • Pilih pusat olahraga khusus anak. Saat ini sudah banyak tersedia pusat kebugaran di mana alat, ruangan, serta pelatihnya memang khusus untuk anak. Hindari membawa anak ke pusat kebugaran yang tidak menyediakan fasilitas khusus anak.
  • Aktivitas nge-gym disesuaikan dengan anak. Jangan bayangkan aktivitas nge-gym seperti orang dewasa, yang didominasi oleh angkat beban dan pembentukan otot. Sekalipun nge-gym sudah dapat dimulai sejak usia 2 tahun, pilihlah aktivitas yang lebih fleksibel, mudah dilakukan, dan tentunya menyenangkan untuk anak. Contohnya, bila Anda ingin melatih anggota tubuh bagian atas anak (upper body exercises) lakukan dengan kegiatan melempar bola dengan kedua tangan di atas. Sementara untuk melatih anggota tubuh bagian bawah (lower body exercises) lakukan dengan berlari, melompat, atau menari.

Anda ingin melatih koordinasi dan keseimbangannya? Ajak anak berjalan di atas sebuah jalur tertentu sambil merentangkan tangan sambil berpura-pura sedang terbang. Tak perlu bingung, karena aktivitas olahraga pada anak memang lebih banyak berbentuk permainan (free play).  Bagi orang dewasa, hal tersebut mungkin tampak seperti layaknya bermain, tetapi bagi anak aktivitas tersebut sudah termasuk aktivitas fisik.

  • Selalu dampingi anak. Jangan  biarkan anak melakukan aktivitas olahraga sendiri tanpa pengawasan orang dewasa di sekitarnya. Misalnya, saat anak melakukan pull-up, pastikan ada pelatih yang mendampingi.

Jika anak sudah berusia dua tahun dan secara fisik siap untuk beraktivitas fisik, Anda dapat mengajaknya ke pusat kebugaran untuk nge-gym ala anak. Tak hanya bermanfaat untuk kesehatan anak, kegiatan ini juga dapat mempererat ikatan antara orang tua dan anak. Ingat, saat anak asyik nge-gym jangan sampai ia luput dari pengawasan, ya!

[RN/ RVS]

Tumbuh Kembang AnakSenampola asuhOlahragaAnakNge gym

Konsultasi Dokter Terkait