Kesehatan Mental

Kenali 5 Gejala Anda Mengidap OCD

Bobby Agung Prasetyo, 26 Mar 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sering cemas? Melakukan sesuatu berulang kali? Bisa jadi Anda mengidap OCD.

Kenali 5 Gejala Anda Mengidap OCD

OCD (obsessive-compulsive disorder), atau gangguan obsesif-kompulsif, adalah kondisi ketika seseorang tidak mampu mengendalikan obsesi dan dorongan yang dirasakan. Meski sadar sepenuhnya, namun Anda sulit menghentikan tabiat ini dan ingin terus melakukannya demi menurunkan tingkat kecemasan.

"Kondisi ini erat kaitannya dengan depresi atau riwayat kecemasan sebelumnya. Biasanya individu dengan gangguan ini menyadari sepenuhnya bahwa tindakan yang dilakukan adalah sesuatu yang tidak benar," ujar dr. Sara Elise Wijono dari KlikDokter.

Beberapa gejala yang sering terjadi pada penderita OCD adalah sering merasa cemas tanpa sebab dan sering melakukan sesuatu berulang-ulang. Nah, jika Anda sering merasakan kondisi tersebut, bisa jadi Anda menderita OCD.

Sebelum melakukan penanganan lebih jauh, ada baiknya Anda mengenal sejumlah gejala umum pengidap OCD sebagai berikut:

1. Melakukan sesuatu secara berulang-ulang

Orang-orang dengan OCD percaya bahwa segala hal harus dipastikan berulang-ulang agar yakin. Mereka pun akan melakukan atau memikirkan sesuatu secara berkali-kali. Contohnya saat memeriksa kompor dan menjelajah Google demi memahami kondisi kesehatannya sendiri. Walau menyadari setiap tindakannya, namun jika tidak dilakukan berkali-kali, pengidap OCD dipastikan merasa tak puas.

"Secara medis biologis, kondisi otak para pengidap OCD terasosiasi dengan hal-hal yang ditakuti. Mereka melakukan sesuatu berkali-kali demi meyakinkan bahwa bahaya itu nyata dan terus membiarkan siklus ini terjadi," ujar Steven Phillipson, direktur klinis dari Center for Cognitive-Behavioral Psychotherapy, New York, Amerika Serikat, dilansir TIME.

2. Merasa harus untuk melakukan “ritualnya”

Maukah Anda menghentikan rasa kecemasan dalam diri jika ada seseorang yang membayar Anda? Sebagian orang mungkin menjawab ya, namun tidak dengan penderita OCD.

Menurut Phillipson, pengidap OCD punya skema cara kerja otak yang berbeda. Isi kepalanya mampu memberi sinyal dan gambaran tentang risiko buruk yang bisa terjadi jika mereka abai pada sesuatu. Tindakan tersebut nyatanya tidak dapat dibendung, seperti hidup dan mati, sehingga mereka tidak akan peduli sekalipun seseorang membayar mereka.

Selanjutnya

3. Sulit untuk diyakinkan

Sulit percaya dengan hal apa pun? Tak cukup hanya dengan diyakinkan saja? Ya, ciri-ciri seperti ini sangat khas dialami penderita OCD.

Anda biasanya sering mengatakan "ya," ditambah dengan kalimat "tapi" di belakangnya. Misalnya, saat seseorang mengatakan kepada Anda bahwa pintu yang Anda kunci telah benar-benar tertutup, Anda tidak akan percaya begitu saja dan akan melakukannya sekali lagi untuk memastikan. Hal inilah yang membuat kecemasan pengidap OCD makin menjadi-jadi.

4. Hafal semua hal secara mengakar

Phillipson menjelaskan bahwa banyak pengidap OCD tahu secara pasti kapan pertama kali mereka menderita gangguan tersebut. Ini dikarenakan mereka terbiasa memikirkan banyak hal dan memastikan seluruh duduk perkara yang terjadi. Salah satunya adalah kondisi yang terjadi pada diri mereka sendiri.

5. Dikuasai kecemasan

Setiap orang yang mengidap OCD, punya kadarnya masing-masing. Kecemasan selalu menghantui pada setiap waktu, misalnya takut rumah terbakar dan khawatir terjangkit spesies kuman langka yang berbahaya.

Jika Anda dapat hidup dengan ketidakpastian mengenai bahaya tersebut, sekalipun rasanya tidak nyaman, maka bisa jadi Anda tidak memiliki OCD. Namun bila kecemasan melanda begitu hebat dan tak kunjung pergi, besar kemungkinan Anda mengidap gangguan tersebut.

"OCD menyebabkan hidup Anda jadi tidak teratur," ujar Phillipson.

Tangani OCD dengan tepat

Lebih lanjut, dr. Sara menuturkan bahwa OCD dapat ditangani lewat beberapa metode, antara lain teknik psikoterapi serta pengobatan golongan lithium seperti mood stabilizer. Masalahnya, terkadang beberapa orang tidak mengerti apakah dirinya benar-benar menderita OCD atau tidak.

"Untuk memastikan diagnosis keluhan serta tata cara yang sesuai dengan, tidak ada salahnya untuk melakukan konsultasi dengan psikolog atau psikiater terkait kondisi Anda," ujarnya.

Merasa mengalami sederet gejala OCD di atas? Lakukan penanganan yang tepat sesuai medis. Ingat, jangan sampai gangguan ini menyita kualitas hidup Anda.

[RS/ RVS]

OCDKecemasanDepresiGejala OCDGangguan Obsesif Kompulsif

Konsultasi Dokter Terkait