HomeIbu Dan anakKesehatan AnakUsia Berapa Anak Boleh Makan Sashimi? Ini Faktanya
Kesehatan Anak

Usia Berapa Anak Boleh Makan Sashimi? Ini Faktanya

dr. Devia Irine Putri, 11 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sashimi adalah sajian ikan mentah yang umumnya tersedia di restoran Jepang. Adakah efek makan sashimi untuk anak? Yuk, cari tahu faktanya!

Usia Berapa Anak Boleh Makan Sashimi? Ini Faktanya

Di kota-kota besar Indonesia, berbagai jenis masakan khas Jepang sangat digemari masyarakat. Salah satu sajian khas Negeri Sakura yang paling populer adalah sashimi.

Sashimi merupakan sajian ikan-ikanan dengan kesegaran prima, yang langsung dikonsumsi dalam keadaan mentah bersama dengan kecap asin (shoyu), wasabi, serta parutan jahe atau lobak.

Beberapa jenis ikan yang sering digunakan sebagai sashimi, misalnya salmon, tuna, makarel, kakap merah, dan kerang atau scallop.

Karena masih mentah, apakah sashimi aman dikonsumsi oleh anak? Adakah efek makan sashimi yang mungkin terjadi? Yuk, cari tahu!

Efek Makan Sashimi saat Anak Masih Terlalu Kecil

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), Anda boleh mengenalkan makanan berbahan dasar ikan atau kerang saat anak berusia lebih dari 6 bulan. Meski begitu, AAP tidak spesifik menyebutkan apakah bahan makanan tersebut boleh dikonsumsi dalam keadaan mentah atau sudah dimasak.

Di sisi lain, Food and Drug Administration (FDA) menegaskan larangan pemberian asupan mentah pada mereka yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit dari makanan. Anak-anak merupakan salah satunya.   

Faktanya, makanan mentah seperti sashimi bisa saja terkontaminasi oleh bakteri, virus, atau parasit. Anak yang mengonsumsi makanan mentah terkontaminasi akan mengalami gejala mirip dengan flu perut, sehingga sulit dideteksi.

Pada dasarnya, saat memasuki usia 2-3 tahun, sistem kekebalan tubuh anak belum bekerja dengan sempurna. Nah, saat memasuki usia 4-6 tahun, sistem kekebalan tubuhnya baru mulai bekerja seperti orang dewasa dan akan terus berkembang sepanjang pubertas.

Atas dasar itu, meski belum ada aturan baku, ahli kesehatan menyarankan makanan mentah sebaiknya diberikan saat anak telah memasuki usia 5 atau 6 tahun.

Artikel Lainnya: Jangan Konsumsi 5 Makanan Ini Saat Masih Mentah!

Cara Makan Sashimi yang Benar untuk Anak

Guna mencegah efek makan sashimi pada anak, berikut ini beberapa tips yang perlu Anda terapkan:

1. Pastikan Membeli atau Mengonsumsi di Tempat Terpercaya

Untuk mencegah kontaminasi kuman pada makanan mentah, pastikan Anda hanya mengonsumsi sashimi di restoran ternama.

Jika ingin mengonsumsinya di rumah, pastikan Anda membeli sashimi di tempat yang dapat dipercaya kebersihannya.

2. Simpan di Tempat yang Tepat dan Segera Konsumsi

Jika Anda membeli ikan mentah dan akan dikonsumsi di rumah, ada baiknya perhatikan juga tempat menyimpannya.

Risiko keracunan makanan akan meningkat apabila penyimpanan dilakukan pada suhu kamar, karena bakteri dapat berkembang dengan pesat. Oleh karena itu, akan lebih baik jika Anda segera mengonsumsi makanan tersebut agar kesegarannya terjaga.

Jika memang ingin menyimpan daging, ayam, atau ikan dalam bentuk mentah di dalam kulkas, gunakan wadah tertutup rapat dan letakkan terpisah dengan bahan makanan lainnya.

3. Cuci Tangan Sebelum dan Setelah Menyiapkan Makanan untuk Anak

Anda perlu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum maupun setelah mengonsumsi makanan mentah atau matang. Cuci tangan juga perlu dilakukan sebelum menyimpan atau setelah mengolah makanan.

Artikel Lainnya: Makanan Sehat dan Bergizi untuk Tumbuh Kembang Balita

4. Masak Sashimi Sebentar

Ingin coba memberikan ikan mentah atau sashimi pada anak agar mereka mengenal rasa dan tekstur alami makanan tersebut? Jika ya, Anda bisa memasak sashimi sebentar saja.

Masak hingga permukaannya matang atau sedikit memucat. Anda bisa memasaknya di atas wajan selama beberapa waktu, atau sekadar mencelupkannya di air mendidih.

5. Perhatikan Ukurannya

Karena bentuk dan teksturnya, sashimi dapat meningkatkan risiko tersedak apabila dikonsumsi anak dalam bentuk yang terlalu besar.

Untuk menghindari kondisi tersebut, lebih baik potong-potong sashimi menjadi ukuran yang lebih kecil sehingga lebih mudah dikonsumsi anak.

6. Batasi Jumlahnya

Semua yang berlebihan dapat berdampak tidak baik bagi kesehatan, apalagi jika yang dikonsumsi adalah makanan mentah atau belum matang sempurna.

Guna mencegah efek samping merugikan, batasi jumlah sushi atau sashimi yang dikonsumsi. Pastikan pula Anda dan anak tidak mengonsumsinya terlalu sering, ya!

Para orang tua yang tak sabar ingin 'menularkan' kecintaannya makan sashimi, lebih baik menunggu hingga sistem kekebalan tubuh si kecil berkembang sepenuhnya pada usia 4 hingga 6 tahun.

Selama menunggu, Anda bisa mengenalkan mereka makanan Jepang lain yang telah diproses hingga matang. Jangan lupa sekaligus mengenalkan pola makan sehat, dengan menyertakan sayuran dan buah-buah ke dalam menu harian si kecil.

Masih punya pertanyaan mengenai cara makan sashimi yang benar untuk anak? Gunakan layanan LiveChat 24 jam dan unduh aplikasi KlikDokter untuk bisa berkonsultasi secara langsung dengan dokter.

(NB/JKT)

makananAnak

Konsultasi Dokter Terkait