HomeIbu Dan anakIbu Menyusui 10 Cara Merawat Payudara saat Menyusui
Ibu Menyusui

10 Cara Merawat Payudara saat Menyusui

Siti Putri Nurmayani, 10 Nov 2023

Ditinjau Oleh dr. Sepriani Timurtini

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ibu harus melakukan perawatan payudara saat menyusui agar proses pemberian ASI lancar. Simak berbagai cara merawat payudara saat menyusui di sini.

 10 Cara Merawat Payudara saat Menyusui

Setiap ibu tentu ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati, salah satunya dengan memberikan ASI lewat proses menyusui. Sayangnya, proses menyusui tak semudah membalikkan telapak tangan.

Terdapat beberapa masalah yang bisa terjadi saat proses menyusui, seperti puting lecet, payudara bengkak dan nyeri, saluran ASI tersumbat, hingga infeksi payudara.

Untuk mengurangi risiko gangguan tersebut, setiap ibu perlu merawat payudara saat menyusui. Berikut perawatan payudara yang bisa dilakukan:

1. Menjaga Kebersihan Payudara

Hal pertama dalam perawatan payudara saat menyusui adalah menjaga kebersihan payudara. Mama perlu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum menyusui.

“Pastikan ibu menyusui juga harus tahu cara membersihkan payudara yang benar, yakni dengan tidak menggunakan sabun khusus dan menggosoknya. Hal ini bisa memicu terjadinya lecet dan iritasi pada kulit sekitar payudara,” tutur dr. Sepriani Timurtini Limbong.

Melansir dari Penn Medicine, sabun dapat membersihkan pelumas alami yang diproduksi oleh kelenjar di sekitar puting. Dengan menggunakan sabun, ini dapat menyebabkan puting menjadi kering dan pecah-pecah.

2. Hindari Menggosok Payudara

Setelah membersihkan payudara, Mama sebaiknya mengeringkannya menggunakan handuk bersih. 

Namun, hindari untuk menggosok area puting dan sekitarnya dengan terlalu kuat. Hal ini hanya akan membuat kulit menjadi iritasi.

Mama cukup mengusapnya dengan handuk atau menepuk-nepuknya secara perlahan.

3. Kompres Hangat dan Pijat Lembut

Ketika payudara terasa bengkak dan nyeri, Mama bisa mengompres hangat dan melakukan pijatan lembut.

Ambil handuk yang telah dibasahi air hangat, kemudian lakukan kompres payudara sambil memijatnya perlahan. Ini bisa membantu mengurangi rasa nyeri yang dialami.

Selain itu, bisa juga dengan mandi menggunakan air hangat sambil memijat payudara secara lembut dari pangkal menuju puting.

4. Pilih Bra Khusus

Untuk ibu menyusui, usahakan memilih bra yang didesain sedemikian rupa, sehingga cocok untuk kondisi payudara Mama.

Sesuai saran dr. Sepriani, jangan gunakan bra yang terlalu ketat. Hal ini dapat memicu tersumbatnya saluran ASI, sehingga ASI tidak bisa keluar dengan sempurna.

Pastikan untuk memilih bra menyusui yang ukurannya pas, namun tidak terlalu ketat. Perhatikan juga bahan yang digunakan, coba pilih bra dengan kain katun yang dapat membuat kulit agar bisa tetap bernapas.

5. Rutin Ganti Kantong Penampung ASI

menyusui 2

Untuk menghindari payudara ‘bocor’, Mama bisa menggunakan kantong penampung ASI. Sesuai namanya, bantalan menyusui atau breast pads ini dapat menyerap ASI yang keluar dari payudara ketika sedang tidak menyusui, sehingga tidak langsung membasahi bra dan pakaian.

Pastikan untuk rutin mengganti kantong penampung ASI, apalagi ketika sudah basah. Soalnya, kantong yang basah dapat menyebabkan area payudara jadi lembap. Ini bisa memicu berkembangnya kuman.

Bantalan menyusui yang bersih dan kering dapat membantu mencegah nyeri pada puting atau mastitis (peradangan akibat saluran ASI tersumbat).

6. Pastikan Si Kecil Menyusu dengan Benar

Untuk mencegah terjadinya masalah payudara, seperti puting nyeri, pembengkakan, atau saluran susu yang tersumbat, Mama perlu membantu si kecil untuk menyusu dengan benar.

Coba untuk menjadwalkan waktu menyusu secara teratur, misalnya 2 hingga 3 jam sekali. Paling baik, lakukan hal ini sejak pertama kali si kecil menyusu.

Artikel Lainnya: Menyusui Bisa Bikin Jantung Ibu Lebih Sehat

7. Lakukan Perlekatan dengan Tepat

Saran Dokter Sepriani, Mama juga perlu melakukan perlekatan dengan tepat untuk mencegah terjadinya keluhan puting lecet dan nyeri.

“Perlekatan yang benar adalah mulut bayi terbuka lebar hingga sebagian besar area hitam sekitar puting (areola) tertutupi dan tampak sesekali gerakan menelan saat bayi menyusui,” tuturnya.

8. Lepaskan Mulut Bayi dengan Lembut

Saat usia 3-4 bulan, biasanya bayi mulai menggigit puting. Hal ini dapat menyebabkan payudara terasa nyeri dan tentunya membuat beberapa ibu menyusui menjadi takut.

Untuk menghindarinya, Mama bisa melepaskan isapan bayi dengan cara lembut. Coba tekan salah satu sudut bibir bayi, kemudian perlahan masukkan tangan ke dalam mulut bayi, lalu lepaskan puting dari mulut bayi.

Artikel Lainnya: Ibu Sering Mengantuk dan Lelah saat Menyusui, Ini Penyebabnya

9. Oleskan Sedikit ASI setelah Menyusui

Setelah menyusui si kecil, Mama bisa mengoleskan sedikit ASI pada puting dan bagian areola. 

Dengan meneteskan sedikit ASI pada puting, ini dapat membantu melembapkan puting dan mencegah puting lecet. Biarkan puting mengering secara alami setelah menyusui.

10. Lakukan Pemeriksaan Payudara

Meski sedang menyusui, namun Mama tetap perlu melakukan pemeriksaan payudara secara rutin. 

Ketika payudara terasa menggumpal karena ASI, ini mungkin merupakan hal yang wajar. Benjolan ini akan hilang ketika menyusui, memompa, atau memijat payudara.

Namun, jika benjolan tak kunjung hilang, maka segera ke dokter untuk memeriksakan kondisi payudara. 

Bila ada hal yang dirasa mengganggu pada payudara, jangan sungkan untuk bertanya ke dokter. Mama bisa gunakan layanan Tanya Dokter untuk konsultasi secara online.

Yuk, #JagaSehatmu dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Coba booking pemeriksaan kesehatan lewat aplikasi KlikDokter agar lebih praktis.

(NM)

Ibu Menyusui

Konsultasi Dokter Terkait