Pernapasan

Mengenal Dokter Spesialis Paru dan Penyakit yang Ditangani

Dimas Laksono, 17 Jan 2023

Ditinjau Oleh dr. Sepriani Limbong

Dokter spesialis paru atau pulmonologist menangani pasien penyakit yang menyerang paru-paru. Yuk, ketahui perannya lebih lanjut!

Mengenal Dokter Spesialis Paru dan Penyakit yang Ditangani

Bila kamu punya keluhan kesehatan yang menyerang paru-paru dan pernapasan, dokter yang biasanya akan dirujuk adalah dokter spesialis paru atau pulmonologist. Ia akan bergelut dalam bidang pulmonologi.

Pulmonologi adalah bidang kedokteran yang berfokus pada sistem pernapasan. Dokter Sepriani Limbong menjelaskan, untuk menjadi dokter spesialis paru, seorang dokter harus mengikuti pendidikan dokter spesialis (program pendidikan dokter spesialis/PPDS).

Lama studi kurang lebih sekitar empat tahun untuk mendapat gelar Sp.P (Spesialis Paru).

Apa saja penyakit yang ditangani dokter spesialis paru? Yuk, baca terus ulasan berikut!

Subspesialis Pulmonologi

Subspesialis dalam pulmonologi meliputi:

  • Penyakit paru interstitial, yaitu sekelompok kondisi yang memengaruhi ruang dan jaringan pada paru-paru
  • Pulmonologi intervensi, mengobati masalah saluran napas, kanker paru-paru, dan penyakit pleura (selaput yang mengelilingi paru-paru)
  • Transplantasi paru, termasuk penanganan sebelum dan sesudah operasi
  • Gangguan neuromuskular, yang mengacu pada kondisi yang mengakibatkan kegagalan otot pernapasan
  • Penyakit paru obstruktif, meliputi kondisi penyempitan jalan napas
  • Gangguan tidur yang mengganggu pernapasan

Artikel lainnya: Ragam Jenis Penyakit Paru-Paru yang Perlu Anda Tahu

Daftar Penyakit yang Ditangani Dokter Spesialis Paru

Daftar Penyakit yang Ditangani Dokter Spesialis Paru

Beberapa penyakit yang bisa ditangani pulmonologist antara lain:

  • Asma

Asma adalah kondisi kronis ketika peradangan membatasi saluran udara dan menyebabkan sesak napas hingga batuk.

  • Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan dan pembengkakan pada saluran bronkial. Penyakit bronkitis terjadi akibat infeksi virus ataupun bakteri, debu, asap kimia, dan asap rokok. 

  • PPOK

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) terjadi ketika alveoli di dalam paru-paru rusak. Kondisi PPOK juga meliputi emfisema.

  • Fibrosis Kistik

Fibrosis kistik adalah kondisi ketika tubuh memproduksi lendir kental dan lengket hingga menimbulkan penyumbatan pada paru-paru, saluran udara, dan pankreas. Penderita fibrosis kistik memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi paru-paru persisten.

  • Emfisema

Emfisema merupakan bagian dari PPOK. Penyakit ini merusak dinding kantung udara di dalam paru-paru, sehingga kantung udara kolaps atau meregang melebihi kapasitasnya.

  • Penyakit Paru Interstitial

Penyakit paru interstisial adalah sekelompok kondisi yang menyebabkan jaringan parut atau fibrosis pada paru-paru. Akibatnya, paru-paru kurang elastis sehingga menyulitkan pernapasan.

  • Occupational Lung Disease

Penyakit ini merupakan masalah pernapasan yang terjadi akibat paparan zat beracun atau iritan dalam jangka panjang di lingkungan kerja. Beberapa zat yang bisa menjadi penyebab seperti asbes, kristal silika, jamur, dan zat kimia.

  • Hipertensi Pulmonal

Penyakit hipertensi pulmonal menyebabkan tekanan darah tinggi tidak normal di arteri yang memasok paru-paru.

  • Sleep Apnea

Kondisi ini terjadi saat seseorang terus-menerus berhenti bernapas dalam waktu singkat di malam hari. Orang yang mengalami sleep apnea mungkin juga mendengkur parah, lelah di siang hari, dan sulit berkonsentrasi.

  • Tuberkulosis (TBC)

Tuberkolosis terjadi akibat bakteri Mycobacterium tuberculosis yang masuk ke paru-paru. Penyakit TBC bisa menyebabkan batuk terus-menerus, nyeri dada, dan batuk dengan dahak berdarah.

Artikel Lainnya: Waspadai Tanda-Tanda Masalah Paru-Paru Ini

Tindakan Medis yang Dilakukan Dokter Spesialis Paru

Tindakan Medis yang Dilakukan Dokter Spesialis Paru

Pulmonologist melakukan beberapa metode untuk mendiagnosis penyakit paru yang terjadi pada pasien dan prosedur medis terkait. Tes dan tindakan yang umumnya digunakan meliputi:

  • CT scanuntuk mendapatkan gambaran detail tulang, otot, lemak, organ, dan pembuluh darah di dada
  • Ultrasonografi, untuk memeriksa organ dan struktur dada
  • Tes fungsi paru, untuk mengetahui seberapa baik paru-paru berfungsi
  • Pulse oximetry test, tes untuk menentukan saturasi oksigen di dalam darah
  • Biopsi pleura, untuk mengambil sampel kecil jaringan di pleura
  • Bronkoskopi, untuk memeriksa jalan napas dan menentukan apakah pasien memiliki masalah di organ-organ pernapasan tertentu
  • Sleep study, untuk membantu diagnosis gangguan tidur seperti sleep apnea
  • Thoracentesis, metode untuk mengeluarkan cairan atau udara dari rongga pleura di sekitar paru-paru
  • Stent placement trakea atau bronkial, metode untuk membantu membuka area seperti batang tenggorok dan bronkus

Pada kondisi penyakit yang lebih serius, dokter spesialis paru bisa merujuk pasien kepada dokter bedah dada. Dokter bedah dada mungkin bisa melakukan prosedur transplantasi paru-paru dan lobektomi untuk mengangkat bagian paru yang terkena penyakit.

Artikel Lainnya: Bisakah Manusia Hidup dengan Sebelah Paru? Ini Faktanya

Dokter Sepriani mengatakan kamu bisa berkonsultasi ke dokter spesialis paru jika mengalami indikasi penyakit paru serius, seperti TBC dengan komplikasi, kanker paru, dan penyakit paru lain di luar kompetensi dokter umum.

Jika kamu ingin berkonsultasi ke dokter spesialis paru, kini bisa lebih mudah lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Kamu juga bisa buat janji dokter dan pemeriksaan kesehatan lebih praktis.

Yuk, #JagaSehatmu agar tidak terkena penyakit paru!

(FR/JKT)

Kanker Paru-paru

Konsultasi Dokter Terkait