Pencernaan

Pilihan Obat Paling Ampuh untuk Penderita GERD

Klikdokter, 09 Sep 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

GERD dapat diobati meski gejalanya mungkin dapat muncul kembali. Cari tahu obat GERD yang tersedia di apotek di sini!

Pilihan Obat Paling Ampuh untuk Penderita GERD

Sebagian orang dapat mengatasi Gastroesophageal reflux disease (GERD) dengan mengubah pola makan dan gaya hidup yang lebih sehat. Namun, sebagian lainnya mungkin memiliki gejala yang tidak bisa diatasi hanya dengan mengubah pola hidup.

Pada hal ini penderita memerlukan obat GERD , baik itu yang dapat dibeli di apotek dengan atau tanpa resep dokter. Untuk mengetahui apa saja obat GERD yang paling ampuh, simak selengkapnya pada ulasan berikut. 

Obat GERD Tanpa Resep Dokter atau OTC (Over The Counter)

Beberapa obat GERD tersedia di apotek dan dapat kamu beli tanpa resep dokter. Obat OTC bisa menjadi pilihan pertama saat gejala GERD menyerang. Berikut ini daftar obat GERD di apotek yang bisa kamu dapatkan: 

1. Antasida

Salah satu obat untuk mengobati gejala GERD adalah golongan Antasida, yang bekerja untuk menetralkan asam lambung. 

Antasida yang mengandung kalsium karbonat, seperti Mylanta, Rolaids dan Tums, dapat  membantu meringankan gejala GERD dengan cepat. 

Namun, mengonsumsi antasida saja tidak serta merta dapat menyembuhkan kerongkongan yang meradang yang rusak oleh asam lambung pada penderita GERD. 

Perlu diketahui bahwa antasida tidak boleh digunakan terlalu sering. Obat dengan golongan antasida dapat menyebabkan efek samping, seperti diare atau bahkan menimbulkan masalah pada ginjal.

2. H2 Blocker

Obat-obatan yang masuk dalam golongan H2 blocker dapat dibeli dengan resep atau tanpa resep dokter.  Obat-obat penghambat histamin (H2) yang dapat dibeli tanpa resep dokter termasuk cimetidine (Tagamet HB), nizatidine (Axid AR), dan famotidine (Pepcid AC),

H2 blocker  memang tak bertindak secepat antasida, tetapi mereka memberikan bantuan lebih lama dan bisa menurunkan produksi asam dari lambung sampai 12 jam. Untuk jenis yang lebih kuat bisa didapatkan dengan resep dokter.

3. Proton Pump Inhibitors (PPIs) 

Obat-obatan yang dikenal sebagai penghambat pompa proton dapat menghalangi produksi asam serta mengobati kerongkongan. Obat PPIs lebih kuat daripada penghambat H-2 dan memberikan waktu untuk menyembuhkan jaringan kerongkongan yang rusak. 

Inhibitor pompa proton tanpa resep termasuk lansoprazole (Prevacid 24 HR), omeprazole (Prilosec OTC), dan esomeprazole (Nexium 24 HR).

Obat GERD dengan Resep Dokter

Obat GERD dengan Resep Dokter

Jika obat tanpa resep tidak dapat mengobati atau meredakan gejala GERD yang dialami, kamu dapat menggunakan obat yang lebih ampuh atau memiliki tingkat kerja yang lebih tinggi, yakni obat dengan resep dokter. 

1. Histamin-2 (H2) Blocker 

Salah satu obat gerd paling ampuh ialah H2 blocker. Dalam bentuk resep, H2 blocker biasanya memiliki dosis yang lebih tinggi daripada versi yang dijual bebas. H2 blocker umumnya dapat meredakan mulas dan mengobati refluks, terutama jika kamu belum pernah menjalani pengobatan lain sebelumnya. 

Obat-obatan ini sangat berguna untuk meredakan sakit maag, tetapi mungkin tidak sebaik untuk mengobati esofagitis (peradangan yang terjadi di kerongkongan) akibat dari GERD.

Histamin merangsang produksi asam, terutama setelah makan, jadi H2 blocker paling baik diminum 30 menit sebelum makan. Obat ini juga dapat diminum sebelum tidur untuk menekan produksi asam di malam hari. 

Berikut beberapa resep H2 blocker yang biasanya diresepkan oleh dokter:

Efek samping dapat H2 blocker meliputi sakit kepala, sakit perut, diare, mual, gas, sakit tenggorokan, pilek, dan pusing. Perlu diketahui bahwa Ranitidine telah dihapus dari daftar H2 blocker pada tahun 2020 karena dapat menyebabkan kanker. 

2. Proton Pump Inhibitors (PPIs) 

Dokter dapat meresepkan obat penghambat produksi asam yang lebih efektif dan dapat bekerja untuk jangka waktu yang lebih lama daripada penghambat H2 blocker. Obat itu adalah obat obatan yang masuk dalam golongan Proton Pump Inhibitors (PPIs). 

Obat dalam golongan PPIs paling baik diminum satu jam sebelum makan. Obat dalam golongan ini termasuk:

  • Dexlansoprazole (Dexilant)
  • Esomeprazol (Nexium)
  • Lansoprazole (Prevacid)
  • Omeprazole (Prilosec dan lainnya dengan natrium bikarbonat, Zegerid)
  • Pantoprazole (Protonix)
  • Rabeprazole (Aciphex)

Obat-obatan ini juga baik untuk melindungi kerongkongan dari asam lambung sehingga radang kerongkongan bisa sembuh. Efek samping dari PPIs meliputi sakit kepala, diare, sakit perut, kembung, sembelit, mual, dan gas.

3. Agen Promotility

Satu lagi obat yang mungkin diresepkan oleh dokter untuk GERD adalah obat dalam golongan agen promotility. Obat dalam golongan ini bekerja dengan cara merangsang otot-otot saluran pencernaan.

Kemudian agen promotility juga dapat bekerja untuk memperkuat otot sfingter esofagus bagian bawah dan mengurangi refluks naik ke kerongkongan. 

Metoclopramide (Reglan) adalah agen promotility yang dapat diresepkan oleh dokter untuk mengobati mulas yang terkait dengan GERD. Efek samping Reglan bisa serius dan mungkin menyebabkan kantuk, kelelahan, diare, gelisah, dan masalah gerakan.

Artikel Lainnya: Tips Tidur Tetap Nyaman untuk Penderita Penyakit GERD

Untuk mendapatkan obat yang tepat dalam mengobati GERD yang kamu alami, sebaiknya konsultasi dengan dokter untuk menemukan obat yang pas. 

#JagaSehatmu dan konsultasi masalah kesehatan yang kamu alami dengan dokter spesialis penyakit dalam melalui layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

(DA/JKT)

Referensi:

  • National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses 2022. Treatment for GER & GERD.  
  • Missouri Medicine. Diakses 2022. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
  • American College of Gastroenterology. Diakses 2022. Acid Redflux 
  • National Library of Medicine. Diakses 2022. Histamine Type-2 Receptor Antagonists (H2 Blockers)

Dokter terkait: dokter spesialis pencernaan/ dokter spesialis penyakit dalam

Penyakit GERD

Konsultasi Dokter Terkait