Kulit

8 Pilihan Obat Dermatitis Atopik Sesuai Kondisi Kulit

dr. Arina Heidyana, 02 Feb 2023

Ditinjau Oleh dr. Arina Heidyana

Pengobatan dermatitis atopik tergantung pada usia dan tingkat keparahan. Berikut jenis-jenis obat yang bisa Anda gunakan.

8 Pilihan Obat Dermatitis Atopik Sesuai Kondisi Kulit

Dermatitis atopik adalah penyakit peradangan pada kulit yang kronis, ditandai dengan kulit kering dan gatal terus-menerus. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak, tapi bisa juga menyerang orang dewasa.

Sayangnya, dermatitis atopik belum bisa disembuhkan dan cenderung mudah kambuh. Obat dermatitis atopik yang ada saat ini hanya untuk mengatasi gejala yang muncul. 

Berikut pilihan pengobatan dermatitis atopik sesuai kondisi kulit:

1. Kortikosteroid 

Obat dermatitis atopik lini pertama adalah kortikosteroid atau yang juga dikenal dengan sebutan steroid. Obat dermatitis di apotek ini dapat meredakan gatal, mengurangi peradangan, dan membantu mengatasi kulit kering. 

Pada kasus ringan, steroid topikal (oles) menjadi pilihan utama. Salep untuk dermatitis atopik mengandung steroid bisa digunakan pada anak-anak dan orang dewasa. Salep ini hanya dioleskan pada area kulit yang terkena eksim sesuai anjuran dokter. 

Steroid ringan seperti hidrokortison biasanya paling sering digunakan dan mudah didapatkan di apotek. American Academy of Dermatology (AAD) merekomendasikan untuk merawat area yang terkena eksim dua kali sehari dengan salep steroid.

Pada kasus eksim yang lebih berat, dokter biasanya akan meresepkan obat kortikosteroid oral. Tidak seperti topikal, steroid oral bersifat sistemik, artinya obat bekerja di seluruh tubuh dan bukan hanya area yang terkena.

Penggunaan steroid oral harus dengan pengawasan dokter. Jika digunakan tidak sesuai anjuran dokter, maka eksim dapat kambuh dan gejalanya akan lebih buruk dari sebelumnya.

2. Calcineurin Inhibitors

Calcineurin inhibitors adalah obat dermatitis atopik yang tidak mengandung steroid. Namun, obat ini efektif mengatasi ruam dan gatal-gatal yang disebabkan eksim.

Ada dua macam obat calcineurin di apotek, yaitu pimecrolimus dan tacrolimus. Keduanya obat dermatitis atopik dalam bentuk salep dan krim.

Tacrolimus digunakan untuk mengatasi dermatitis atopik sedang-berat. Obat ini bisa digunakan sebagai salep untuk dermatitis atopik dewasa dan anak usia 2-15 tahun.

Pimecrolimus digunakan untuk dermatitis atopik ringan-sedang dan bisa digunakan untuk anak-anak 2 tahun ke atas sampai dewasa.

Salep untuk dermatitis atopik tersebut dapat digunakan di semua area kulit yang memiliki eksim, termasuk wajah, kelopak mata, alat kelamin, atau lipatan kulit. Salep ini juga bisa digunakan dalam jangka panjang untuk mengontrol gejala dan kekambuhan.

Namun, hati-hati dalam menggunakan obat dermatitis atopik tersebut. Karena, pada tahun 2006, ada peringatan mengenai penggunaan jangka panjang dan kemungkinan risiko limfoma

Meski begitu, sampai saat ini hubungan sebab-akibat antara penggunaan calcineurin pada eksim dengan kanker belum ditunjukkan.

3. Antihistamin

Antihistamin adalah obat yang paling sering digunakan untuk mengobati gejala alergi. Obat ini tersedia dalam bentuk oral maupun topikal. Namun, antihistamin oral lebih sering digunakan sebagai pengobatan dermatitis atopik tambahan.

Jenis antihistamin seperti diphenhydramine dinilai dapat membantu mengelola siklus gatal-garuk. Efek sedatif ringan dari obat tersebut juga dapat membantu jika rasa gatal membuat kamu terjaga di malam hari.

4. Antibiotik

Sebagian besar pasien dermatitis atopik juga memiliki infeksi bakteri, terutama bakteri Staphylococcus aureus. Pada pasien dengan infeksi bakteri, antibiotik akan diresepkan.

Dokter dapat meresepkan salep untuk dermatitis atopik mengandung antibiotik jika dinilai infeksinya ringan. Beberapa obat dermatitis atopik di apotek pun ada yang sudah menggabungkan salep steroid dengan antibiotik. 

Jika infeksi bakteri dinilai cukup berat, maka dokter akan meresepkan antibiotik oral untuk penggunaan waktu yang singkat.

5. PDE4 Inhibitors

Phosphodiesterase 4 (PDE4) adalah enzim yang bekerja di dalam sel sistem kekebalan tubuh guna memproduksi berbagai sitokin inflamasi. Sitokin adalah protein yang diproduksi sistem imun dan berkontribusi pada respons imun normal.

Ketika sitokin dipicu secara keliru di dalam tubuh, peradangan yang dihasilkan dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit tertentu, termasuk dermatitis atopik. 

Karena itu, dibentuklah obat untuk memblokir PDE4 agar menghambat pembentukan sitokin yang terlibat dalam peradangan dermatitis atopik.

Saat ini, ada satu inhibitor PDE4 topikal yang disetujui FDA (Food and Drug Administration) untuk dermatitis atopik, yaitu crisaborole. Salep untuk dermatitis atopik ini tersedia untuk dewasa dan anak-anak dengan dermatitis atopik ringan-sedang usia 3 bulan ke atas.

Pada penelitian tahap awal tahun 2016, salep crisaborole 2 persen dapat memperbaiki tanda-tanda klinis dermatitis atopik, seperti kemerahan, gatal, ruam, hingga penebalan kulit akibat garukan berulang.

6. JAK Inhibitors 

JAK (Janus Kinase) inhibitors adalah obat dermatitis atopik terbaru. Obat ini bekerja dengan menghambat jalur spesifik yang membuat sel imun menghasilkan protein inflamasi.

Ruxolitinib adalah obat topikal JAK inhibitors yang disetujui untuk pengobatan jangka pendek pada pasien dermatitis atopik ringan-sedang yang non-immunocompromised (pasien tanpa sistem kekebalan lemah). 

Obat itu digunakan pada pasien dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas yang penyakitnya tidak cukup dikendalikan dengan terapi resep topikal atau ketika terapi tersebut tidak dianjurkan.

7. Terapi Suntikan

Selain obat oles dan obat minum, pengobatan dermatitis atopik juga bisa dengan suntikan. Dupilumab adalah terapi suntikan yang disetujui FDA untuk penderita eksim parah yang tidak merespons resep topikal ataupun tidak dapat menggunakan resep topikal.

Obat dermatitis atopik tersebut dinilai cukup efektif memerangi respons imun yang menyebabkan eksim.

8. Fototerapi

Fototerapi juga merupakan pengobatan dermatitis atopik yang digunakan untuk pasien yang memiliki eksim di seluruh tubuh ataupun tidak membaik dengan pengobatan topikal. 

Fototerapi menggunakan sinar UV yang dipancarkan pada kulit untuk membantu mengurangi peradangan kulit dan mengurangi gejala eksim. Terapi ini cukup aman untuk anak-anak dan orang dewasa dengan eksim serius, tetapi tetap bisa menimbulkan efek samping seperti terbakar atau perubahan warna kulit.

Itulah berbagai pilihan pengobatan dermatitis atopik yang ada saat ini. Tiap-tiap pasien dengan dermatitis atopik bisa mendapatkan pengobatan berbeda sesuai kondisi kulit.

Konsultasikanlah ke dokter mengenai keluhan eksim kamu dan dapatkan penanganan tepat. Pakai fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dokter kulit dan tebus obat.

(FR/JKT)

kesehatan kulit

Konsultasi Dokter Terkait