Kesehatan Umum

Sering Terbangun Saat Tidur? Ini Penyebabnya

dr. Andika Widyatama, 12 Jan 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Jangan abai jika sering terbangun saat tidur. Bisa jadi masalah kesehatan berikut yang menyebabkannya!

Sering Terbangun Saat Tidur? Ini Penyebabnya

Tidur malam merupakan waktu yang paling tepat untuk beristirahat dan mengisi kembali energi tubuh setelah seharian beraktivitas. Karena itulah, setiap orang berharap memiliki tidur yang berkualitas. Sayangnya, tidak sedikit orang yang mengalami gangguan tidur, salah satunya sering terbangun saat tidur. Akibatnya, kualitas tidur berkurang dan berimbas pada turunnya produktivitas seseorang secara menyeluruh. Anda bisa merasa ngantuk, lemas, atau kurang fokus saat beraktivitas.

Apa yang menyebabkan seseorang sering terbangun saat sedang tertidur lelap? Terdapat beberapa kemungkinan penyebab gangguan tidur ini. Simak penjelasannya berikut.

  • Insomnia

Sudah tidak asing, insomnia menjadi salah satu masalah tidur yang sering dialami sebagian orang. Insomnia merupakan gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan mengawali tidur atau mempertahankan tidur. Terdapat banyak faktor yang dapat mendasari seseorang mengalami insomnia, di antaranya stres, kecemasan, depresi, jadwal tidur tidak teratur, jet lag, hingga konsumsi obat-obatan tertentu atau kopi. Memperbaiki faktor-faktor tersebut dapat membantu untuk mengatasi insomnia yang dialami seseorang.

  • Restless leg syndrome

Seseorang yang mengalami restless leg syndrome akan merasa tidak nyaman pada tungkai, terutama pada malam hari. Timbul dorongan untuk menggerakan tungkai supaya merasa lebih nyaman. Hal tersebut dapat dilakukan secara ritmik dan berlebihan selama waktu tidur sehingga dapat membangunkan seseorang dari tidurnya. Belum jelas mekanisme apa yang menyebabkan seseorang mengalami restless leg syndrome.

  • Sleep apnea

Sleep apnea merupakan kondisi yang ditandai dengan adanya penyumbatan parsial atau total pada saluran pernapasan bagian atas ketika seseorang sedang tidur. Penyumbatan tersebut dalam periode tertentu dapat mengganggu proses pernapasan hingga dapat membangunkan seseorang dari tidurnya.

Terdapat banyak faktor yang memengaruhi terjadinya sleep apnea. Seseorang dengan kelebihan berat badan biasanya lebih berisiko mengalami sleep apnea. Di samping mengganggu kualitas tidur, sleep apnea yang tidak diatasi dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami tekanan darah tinggi, stroke, dan serangan jantung.

  • Buang air kecil di malam hari

Frekuensi buang air kecil yang begitu sering bisa memaksa seseorang untuk bangun dari tidurnya. Pada beberapa gangguan atau kondisi kesehatan tertentu dapat menyebabkan seseorang mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil, seperti diabetes, pembesaran prostat, konsumsi obat tertentu, atau kehamilan. Selan itu, kebiasaan sederhana seperti terlalu banyak konsumsi air sebelum tidur, juga dapat meningkatan kemungkinan Anda ingin buang air kecil di tengah waktu tidur terlalu banyak.

  • Penggunaan gawai

Saat ini, penggunaan gawai dilakukan oleh hampir semua kalangan usia. Tidak memandang waktu dan tempat. Tidak sulit rasanya menemui orang yang memiliki kebiasaan membawa serta telepon pintarnya ke tempat tidur dan menggunakannya sesaat sebelum tidur. Sayangnya, kebiasaan tersebut justru dapat membuat seseorang lebih sulit tidur. Faktanya, cahaya yang berasal dari gawai dapat membatasi produksi hormone melatonin. Padahal, melatonin berguna untuk membuat seseorang lebih mudah tertidur. Lebih lanjut, notifikasi dari gawai juga dapat menimbulkan distraksi bagi tidur Anda. Akhirnya, tidur Anda menjadi tidak lelap.

Selain penyebab di atas, terbangun saat tidur dapat pula dipengaruhi oleh faktor genetik dan gaya hidup seseorang. Tidak bisa dianggap sepele, sering terbangun saat tidur bisa menjadi suatu tanda adanya masalah kesehatan yang sedang Anda alami. Jika Anda mengalaminya, alangkah lebih baik bila Anda memeriksakan diri ke dokter.

[HNS/ RVS]

Sulit TidurtidurRestless Leg SyndromeTerbangun Saat TidurInsomniaGangguan TidurSleep Apnea

Konsultasi Dokter Terkait