Kesehatan Umum

Sering Dianggap Sama, Ini Beda Hair Fall dan Hair Loss

Ayu Maharani, 25 Feb 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tak banyak yang tahu beda hair fall dan hair loss. Pokoknya, keduanya sama-sama masalah rambut rontok! Mulai sekarang, yuk coba ubah pandangan itu.

Sering Dianggap Sama, Ini Beda Hair Fall dan Hair Loss

Jika Anda membeli produk perawatan rambut, coba perhatikan lagi tulisan di kemasannya. Apakah ada tulisan hair loss? Atau justru tertulis hair fall? Mungkin anjuran ini cukup membingungkan.

Sebab, kebanyakan orang tidak mengetahui beda hair fall dan hair loss. Keduanya sama-sama dianggap masalah rambut rontok.

Kesalahan tersebut pada akhirnya membuat perawatan rambut menjadi tidak efektif alias sia-sia. Sayang kan jika Anda sudah mengeluarkan uang untuk membeli produk, tapi hasilnya nihil karena menyamakan dua masalah ini?

Makanya, upgrade lagi pengetahuan Anda mengenai beda hair fall dan hair loss lewat penjelasan di bawah ini. 

1 dari 3

Apa Itu Hair Fall?

Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong, hair fall atau hair shedding merupakan masalah rambut rontok yang kita kenal pada umumnya.

“(Hair fall) ini istilah medisnya adalah telogen effluvium. Karena sudah masuk ke fase telogen, berarti rambut sudah dalam keadaan tumbuh. Ketika si rambut masuk ke fase resting, rambut tua tersebut akan rontok,” jelasnya. 

Dokter Sepriani menambahkan, “Dalam kondisi normal, setidaknya 50-100 helai rambut akan rontok setiap harinya. Tapi, kondisi itu bisa lebih banyak lagi apabila Anda mengalami stres, baru sembuh dari sakit, dan habis melahirkan.”

Artikel lainnya: Diet Bikin Rambut Rontok? Ini Faktanya

2 dari 3

Apa Itu Hair Loss?

Hair loss di dalam dunia medis disebut dengan istilah anagen effluvium. Hair loss terjadi di fase anagen, yaitu kondisi di saat rambut baru hendak tumbuh. 

“Pada kondisi ini, orang yang mengalami hair loss berarti tidak mengalami pertumbuhan rambut yang normal. Rambutnya justru berhenti tumbuh. Faktor penyebab hair loss, antara lain penyakit autoimun, infeksi di dalam tubuh, atau penggunaan obat-obatan tertentu,” tutur dr. Sepriani. 

Adapun salah satu penyakit autoimun yang menyebabkan rambut susah tumbuh adalah alopecia areata. Sistem imunitas yang “error” akhirnya justru menyerang folikel rambut. Sitokin proinflamasi dan kemokin pun keluar dan menghentikan pertumbuhan rambut. 

Risiko terjadinya alopecia areata akan semakin tinggi bila ada anggota keluarga yang mengalami hal serupa. Selain itu, orang yang memiliki gangguan kromosom down syndrome dan ada riwayat autoimun lainnya berpotensi lebih besar untuk mengalami masalah pertumbuhan rambut. 

Artikel lainnya: Solusi Ampuh untuk Mencegah Rambut Rontok

3 dari 3

Beda Hair Fall dan Hair Loss

Dokter Sepriani menerangkan bahwa beda hair fall dan hair loss terletak pada dasar mekanismenya. Hair fall terjadi saat rambut sudah tumbuh, sedangkan hair loss terjadi ketika rambut tersebut belum tumbuh. 

Masalah rambut rontok menggunakan istilah hair fall, sedangkan masalah rambut yang berhenti tumbuh memakai istilah hair loss.

Sebagai orang awam, sebenarnya cukup sulit untuk menentukan perbedaan mekanisme ini. Pasalnya, yang paling mudah terlihat oleh kita adalah rambut yang sudah jatuh di pundak atau lantai. 

Kita pun agak susah untuk melihat bagian mana yang agak botak jika letaknya di dalam atau di belakang. Karena itulah, dr. Sepriani menganjurkan Anda untuk berkonsultasi langsung ke dokter spesialis kulit. 

Apabila sudah mendapatkan diagnosis yang tepat, Anda akan lebih bijak dalam membeli produk perawatan rambut yang sesuai. 

Artikel Lainnya: Penyebab Rambut Rontok pada Wanita 

Dilansir dari kanal Youtube resmi Be Beautiful, hair expert Shailesh Moolya mengatakan, Anda tidak perlu terlalu khawatir dengan hair fall jika jumlahnya masih di batas aman. Hal itu terbilang normal dan semua orang mengalaminya. 

Sementara itu, Moolya berpendapat bahwa hair loss merupakan masalah yang lebih darurat daripada hair fall. Agar kebotakan tidak terjadi, dia sering menyarankan kliennya untuk segera mendapatkan perawatan medis. 

Bicara mengenai kebotakan rambut, baik hair loss maupun hair fall sebenarnya bisa menyebabkan kebotakan. Hanya saja, jika rambut yang rontok (hair fall) diimbangi dengan pertumbuhan rambut, tentunya risiko kebotakan menjadi kecil. 

Hal itu tentu berbeda bila orang tersebut punya masalah rambut yang susah tumbuh (hair loss). Rambut yang rontok tidak tergantikan dan kebotakan rentan terjadi.

Keduanya bisa terjadi pada orang yang mengalami penyakit berat. Demi mendapatkan diagnosis dan cara yang tepat sasaran, lebih baik periksakan dulu kondisi Anda ke dokter sebelum membeli produk ini dan itu.

Itu dia beda hair fall dan hair loss. Bila masih ada pertanyaan seputar masalah rambut rontok atau kesehatan kulit kepala, tanyakan pada dokter kami lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter

[HNS/JKT]

Kesehatan Rambut
Rambut Rontok