HomeInfo SehatKesehatan UmumSering Menyerang Saat Banjir, Waspadai Gejala Leptospirosis
Kesehatan Umum

Sering Menyerang Saat Banjir, Waspadai Gejala Leptospirosis

Siti Putri Nurmayani, 27 Okt 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Penyakit leptospirosis sering kali menyerang kala banjir melanda. Kenali 8 gejala leptospirosis di sini.

Sering Menyerang Saat Banjir, Waspadai Gejala Leptospirosis

Dinas Kesehatan Kota Semarang pada Rabu (26/10/2022) melaporkan temuan kasus leptospirosis. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira ini telah menginfeksi 22 orang. Sebanyak 6 orang di antaranya meninggal dunia.

Leptospirosis sering kali muncul kala banjir melanda. Kamu bisa terkena penyakit ini saat bersentuhan dengan air dan tanah yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi Leptospira. Hewan yang dimaksud, seperti tikus, anjing, sapi, dan babi.

Genangan banjir meningkatkan risiko penularan bakteri Leptospira. Mikroorganisme ini bisa masuk melalui kulit yang lecet dan terluka. Leptospira juga bisa masuk lewat mata, hidung, dan mulut. Kamu bisa pula tertular leptospirosis usai mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri.

Infeksi Leptospira bisa menimbulkan gejala ringan hingga yang mengancam nyawa. Berikut gejala leptospirosis yang perlu kamu waspadai:

1. Demam dan Sakit Tenggorokan

Demam dan Sakit Tenggorokan

Berdasarkan Cleveland Clinic, penyakit leptospirosis pada tahap awal menimbulkan gejala menyerupai flu, seperti demam, menggigil, dan sakit tenggorokan secara tiba-tiba.

Gejala muncul dalam kurun 2-14 hari setelah terinfeksi bakteri Leptospira. Tahap awal infeksi Leptospira ini dinamakan sebagai fase leptospiremia. Fase leptospiremia bisa berlangsung selama 3-10 hari.

Pada fase ini, bakteri berada di aliran darah sebelum pindah ke organ tubuh. Karenanya, untuk mengetahui kamu terkena leptospirosis, perlu dilakukan tes darah.

Artikel Lainnya: Musim Hujan Datang, Awas Serangan Leptospirosis!

2. Nyeri Otot dan Sakit Kepala

Selain demam, fase leptospiremia menimbulkan sakit kepala parah. Menurut Current Topics in Microbiology and Immunology Book Series, gejala leptospirosis pada manusia ini ditandai dengan kepala bagian depan terasa berdenyut-denyut disertai nyeri di bagian belakang mata. Selain itu, kamu jadi lebih sensitif terhadap cahaya.

Rasa nyeri juga bisa kamu rasakan pada otot dan bagian tubuh yang ditekan, khususnya di bagian betis dan punggung bawah.

3. Mual dan Muntah

Masalah pencernaan bisa kamu alami di pekan awal terinfeksi Leptospira. Gangguan pencernaan yang muncul, seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut.

Sakit perut biasanya disebabkan oleh peradangan akut di kantong empedu maupun pankreas. Peradangan terjadi karena infeksi bakteri.

Apabila kamu punya riwayat gagal ginjal, gejala penyakit leptospirosis pada pencernaan dapat berkembang menjadi dehidrasi alias kekurangan cairan.

4. Mata Merah

Bakteri Leptospira bisa masuk melalui mata dan menginfeksi konjungtiva, yaitu lapisan depan yang melindungi bola mata. Akibatnya, mata jadi merah.

Biasanya mata merah muncul pada hari ketiga atau keempat usai terinfeksi. 

Artikel Lainnya: Komplikasi Leptospirosis yang Perlu Anda Ketahui dan Waspadai

5. Ruam Kulit

Leptospirosis bisa menyebabkan masalah kulit, berupa ruam, bintik kemerahan, hingga urtikaria (biduran). Gangguan kulit ini terjadi selama 4-7 hari.

6. Peradangan Organ Dalam

Leptospirosis yang kian parah bisa menyebabkan pembesaran ukuran limpa (splenomegaly), pembesaran ukuran hati yang tidak normal (hepatomegali), maupun pembesaran kelenjar getah bening (limfadenopati).

Peradangan organ dalam ini memicu demam. Jika segera ditangani, suhu tubuh penderita bisa kembali normal. Organ-organ pun bisa sembuh dan berfungsi normal setelah 3-6 minggu.

7. Sindrom Weil

Sindrom Weil adalah ciri leptospirosis berat yang ditandai dengan sakit kuning, disfungsi ginjal, nyeri dada, sesak napas, batuk berdarah, kencing darah, dan feses berwarna hitam.

Kondisi ini termasuk ke dalam tahap lanjutan infeksi Leptospira yang disebut sebagai fase imun. Pada fase imun, infeksi Leptospira terkonsentrasi di organ tubuh, terutama ginjal.

Akibatnya, tubuh hanya mengeluarkan sedikit urine atau tidak sama sekali. Penurunan produksi urine sering terjadi pada minggu kedua.

Selain itu, sindrom Weil juga menyebabkan jumlah darah dan cairan di dalam tubuh berkurang secara drastis sehingga fungsi ginjal kian menurun.

8. Meningitis

Pada fase imun, gejala berat leptospirosis ditandai pula dengan meningitis, yaitu kondisi peradangan selaput di sekitar otak dan sumsung tulang belakang.

Meningitis harus diobati secepat mungkin. Apabila tidak segera ditangani, meningitis bisa menimbulkan gangguan pendengaran permanen hingga kematian.

Artikel Lainnya: Tips Siaga Menghadapi Banjir Agar Tidak Kena Penyakit

Gejala leptospirosis akan berbeda pada setiap orang. Agar infeksi tidak berkembang parah, segera hubungi dokter ketika kamu mengalami gejala awal yang mengarah pada leptospirosis. Manfaatkan layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk berkonsultasi secara online.

Agar tidak kena leptospirosis, terapkan perilaku hidup bersih dan sehat. #JagaSehatmu dengan disiplin mencuci tangan dan bagian tubuh lainnya hingga bersih setelah terkena banjir. Pastikan pula menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari bakteri, ya!

(ADT/JKT)

Leptospirosis

Konsultasi Dokter Terkait