Jenis-Jenis Kanker Tiroid yang Mesti Diketahui dan Diwaspadai

Kanker tiroid merupakan salah satu jenis keganasan yang cukup banyak dialami masyarakat Indonesia. 

Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), penderita kanker tiroid di Indonesia pada tahun 2020 mencapai lebih dari 13 ribu jiwa.

Kanker tiroid itu sendiri memiliki jenis yang berbeda-beda. Perbedaan setiap jenis kanker tiroid tersebut bergantung pada lokasi tumbuhnya sel abnormal dan tingkat kemiripannya dengan sel tiroid normal.

Artikel Lainnya: Seberapa Cepat Kanker Paru Menyebar ke Organ Lain?

Lalu, apa saja jenis-jenis kanker tiroid yang bisa berkembang? Berikut ini penjelasannya:

Kanker tiroid jenis ini menyumbang 80 persen dari keseluruhan kasus keganasan serupa. Melansir Mayo Clinic, kanker tiroid papiler sering terjadi pada orang-orang berusia 30 hingga 50 tahun.

Kanker tiroid papiler memiliki pertumbuhan yang lambat dan berkembang dari sel folikel. Kanker ini juga bisa berkembang ke satu ataupun dua lobus kelenjar tiroid. Keganasan ini pun bisa menyebar ke kelenjar getah bening. 

Kabar baiknya, kanker tiroid papiler dapat diobati, khususnya jika dideteksi dan ditangani sejak dini.

2. Kanker Tiroid Folikuler

Kanker tiroid folikuler umumnya ditemukan di negara yang memiliki asupan makanan beryodium rendah. Kanker jenis ini menyumbang 1 dari 10 kasus kanker tiroid, dan lebih banyak dialami oleh orang berusia 50 tahun ke atas. 

Kanker tiroid jenis folikuler lebih agresif daripada papiler. Pasalnya, keganasan ini bisa menyebar hingga ke paru-paru atau bahkan tulang.

Meski begitu, kanker tiroid folikuler masih mungkin diobati hingga tuntas jika dideteksi dan diobati sejak dini.

3. Kanker Tiroid Sel Hurthle

Kanker tiroid sel hurthle merupakan jenis yang langka, dan sering dikelompokkan dengan jenis folikuler. Menurut dr. Sara Elise Wijono, MRes, hal ini karena kemiripan karakter sel kanker tersebut.

“Karena karakteristiknya mirip, misalnya sama-sama cenderung agresif,” ujar dr. Sara.

Sel hurthle menyumbang sekitar 3 persen dari keseluruhan kanker tiroid yang terjadi. Keganasan jenis ini juga sering disebut dengan oxyphil cell cancer. 

Artikel Lainnya: Awas! Ini Kanker yang Sering Terjadi pada Pria

Kanker tiroid meduler menyumbang 4 persen dari keseluruhan keganasan sejenis. Keganasan ini bisa menyebar ke kelenjar getah bening dan organ lain, seperti hati dan paru-paru. 

Saat kanker tiroid meduler muncul, ia akan melepaskan kalsitonin dan Carcinoembryonic Antigen (CEA) tingkat tinggi. 

Melansir International Journal of Endocrine Oncology, kondisi CEA dan kalsitonin tinggi menandakan bahwa penyakit telah parah sehingga mampu menurunkan harapan hidup penderitanya.

5. Kanker Tiroid Anaplastik

Kanker tiroid anaplastik merupakan jenis keganasan yang cukup jarang ditemukan. Meski begitu, jenis kanker tiroid ini tergolong cukup parah.

Kanker tiroid jenis anaplastik umumnya ditemukan pada lansia, khususnya wanita dengan usia lebih dari 60 tahun.

Tiroid anaplastik cukup sulit diidentifikasi. Keganasan ini pun tumbuh lebih cepat daripada jenis kanker tiroid lainnya. 

6. Jenis Lainnya yang Lebih Langka

Limfoma atau kanker getah bening juga bisa muncul di kelenjar tiroid. Kondisi ini dikenal dengan limfoma tiroid primer atau limfoma non-hodgkin.

Selain itu, ada pula jenis kanker tiroid langka lainnya, yaitu sarkoma kelenjar tiroid. 

Itu dia beberapa jenis kanker tiroid yang mesti Anda waspadai. Jika mencurigai adanya gejala-gejala yang berkaitan dengan kondisi tersebut, jangan tunda untuk segera berobat ke dokter. 

Anda juga bisa berkonsultasi secara daring melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.

(NB/JKT)

Referensi:

Cancer Treatment Center of America. Diakses 2022. Thyroid cancer types

Cancer Research UK. Diakses 2022. Types of Thyroid Cancer

Mayo Clinic. Diakses 2022. Thyroid Cancer

International Agency for Research on Cancer dari World Health Organisation. Diakses 2022. Indonesia

International Journal of Endocrine Oncology. Diakses 2022. Carcinoembryonic antigen should be concurrently checked with calcitonin to identify distant metastases in medullary thyroid cancer